Mahasiswi PGRI Bunuh Diri
Mahasiswi PGRI Palembang Bunuh Diri, Fakta-fakta Penyebab Hingga Surat Wasiat Uang Rp 10 Juta
Teka-teki hilangnya mahasiswi PGRI Palembang terungkap sudah Inta Ferin ditemukan tak bernyawa di Sungai Musi Palembang
Doakan Inta terus ya.
• Jenazah Diduga Mahasiswi PGRI Inta Ferin, Sumber: Ada yang Lihat Perempuan Lompat dari Musi IV
Indah teman satu kelas Inta mengatakan, ia pernah mendengar percakapan temannya itu yang sedang menelepon seseorang menggunakan bahasa Jawa.
Meskipun Indah kurang mengerti apa yang dibacarakan, ia dapat memperkirakan dan menyimpulkan isi percakapan.
"Dua minggu yang lalu aku pernah kekosannya, saat itu dia teleponan mungkin sama bapaknya, dia bicara pakai bahasa Jawa, dia bilang capek-capek (lelah) aku harus bagaimana, apa yang harus kulakukan, begitu katanya saat teleponan," terang Indah.
"Setelah dia selesai teleponan, kemudian aku tanya, Inta bicara apa tadi, lalu ia jawab gapapa ndah, aku capek aja. Capek kenapa kamu, capek aja hidup kayak gini terus," lanjut Indah saat mengingat waktu bersama Inta kala itu.
Karena tidak diberitahu apa yang menjadi persoalan Inta, kemudian Indah tidak banyak berkomentar lebih dalam.
"Dia tidak beritahu, jadi saya tidak bahas lagi, tapi diduga ada penyakit," kata Indah.
Kronologi
Penemuan sesosok mayat perempuan yang mengapung di aliran sungai Musi mengagetkan warga, Jumat (1/11/2019) pagi.
Kemudian diketahui, jenazah tersebut merupakan Inta Ferin (22 tahun), mahasiswi universitas PGRI Palembang yang dinyatakan hilang sejak Rabu (30/10/2019) lalu.
Kasat Polair Resta Palembang, Kompol Cahyo Yudo Winarno mengatakan, jenazah tersebut ditemukan diperairan sungai Musi tepatnya di depan dermaga kontainer Pelabuhan Boom Baru.
"Informasi itu kami terima dari laporan warga pada pukul 06.45 wib," ujarnya.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh personil sat pol air Polresta Palembang dengan langsung mendatangi lokasi kejadian.
Saat ditemukan, jenazah tersebut menggunakan baju biru celana hitam panjang dan memakai cincin perak di jari tangan kanan.
Ada juga anting-anting emas bulat di telinganya.
"Kemudian kami melakukan evakuasi untuk selanjutnya jenazah tersebut kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan," ucapnya.
Temukan Sandal dan Tas
Sebelum ditemukan tewas mengapung di aliran sungai Musi, seorang teman Inta Ferin menemukan sandal dan tas milik korban.
Barang tersebut ditemukan tergeletak di satu sudut jembatan Musi 4 Palembang.
Andika (19 tahun), teman satu kampung sekaligus tinggal bersebelahan tempat kos dengan korban selama di Palembang mengatakan, dirinya menemukan barang-barang tersebut ketika mencari keberadaan Inta yang tiba-tiba menghilang.
"Saya cek kamar kosnya. Disitu ditemukan HP, lalu saya periksa dan dari situ diketahui Inta sempat order ojek online sebanyak 2 kali. Tujuannya ke jembatan Musi IV,"
"Lalu dari situ kami ke sana dan ditemukanlah barang-barang itu," ujar Andika, Jumat (1/11/2019).
Meskipun barang-barang Inta ditemukan di sudut jembatan Musi IV, namun pihak keluarga dan kerabat masih tetap berpikir positif.
Mereka enggan menduga bahwa Inta mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari atas jembatan.
"Setelah sandal dan tas itu ditemukan di Jembatan Musi IV, kami masih mencari Inta. Di rumah temannya atau ke tempat-tempat yang mungkin saja dia ada disana."
"Saat itu kami tidak ingin menduga yang buruk-buruk dulu," ucapnya.
Namun kepanikan luar biasa baru dirasa pada Jumat (1/11/2019) pagi.
Ketika mereka mendapat kabar dari aparat kepolisian mengenai ditemukan sesosok jenazah perempuan yang mengapung di aliran sungai Musi.
"Informasi yang saya dengar dari orang-orang di tempat kejadian, katanya jenazah ditemukan oleh orang yang lagi mancing," ungkapnya.
Kini kepastian identitas jenazah Inta sudah dipastikan oleh pihak keluarga setelah melakukan serangkaian tes kecocokan DNA dan hasil wawancara.
Tampak kesedihan dari pihak keluarga saat mengetahui bahwa jenazah tersebut benar adalah Inta.
"Sebelumnya dia sempat meninggalkan surat wasiat. Isinya permintaan maaf ke orang tuanya," ujar Andika.