Waspada Begal, Polisi Imbau Masyarakat Hati-hati Swafoto di Jembatan Ampera
Satreskrim Polrestabes Palembang dalam lima hari terakhir dihadapkan pada kasus kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) atau begal yang terjadi
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satreskrim Polrestabes Palembang dalam lima hari terakhir dihadapkan pada kasus kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) atau begal yang terjadi di Jembatan Ampera, salah satu ikon kota Palembang.
Minggu (27/10/2019) lalu, seorang pemuda bernama Ryan Andriansyah (22) tewas setelah ditusuk orang tidak dikenal saat berfoto bersama teman wanitanya di Jembatan Ampera.
Informasi yang dihimpun, Ryan ditusuk karena melawan kawanan begal yang akan merampas handphone teman wanitanya.
Terakhir, Rabu (30/10/2019) lalu, Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil meringkus dua orang begal, masing-masing atas nama Angga (19) dan Rudi (20).
Keduanya sempat buron setelah merampas handphone warga yang sedang berswafoto di Jembatan Ampera pada akhir Mei lalu.
Sebelumnya, polisi juga telah meringkus seorang begal bernama Mus yang merupakan komplotan Angga dan Rudi.
Dengan beberapa peristiwa pembegalan di Jembatan Ampera, polisi mengimbau masyarakat agar waspada saat beraktivitas menggunakan barang berharga di tempat umum.
"Kami mengimbau masyarakat agar menjadi polisi bagi diri sendiri, senantiasa waspada beraktivitas di tempat umum. Seperti (mewaspadai aksi begal) yang terjadi di Jembatan Ampera," kata Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Yon Edi Winara, Kamis (31/10/2019).
Di samping mengimbau masyarakat, polisi masih terus memburu kawanan begal yang kerap meresahkan masyarakat.
"Kami selalu berupaya melindungi masyarakat dari kejahatan-kejahatan di jalanan. Namun masyarakat tetap perlu berhati-hati agar potensi kejahatan tidak terjadi," tandas Edi.