Terkuak Isi Hati Kolonel Hendi Pasca Dicopot dari Jabatannya, Istri Menangis, Eks Ketua DPR Memuji
Kolonel Infanteri Hendi Suhendi menguak isi hatinya pasca resmi dicopot dari dandim Kendari.Kolonel Hendi menyebut dirinya harus tunduk dan hormat k
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kolonel Infanteri Hendi Suhendi menguak isi hatinya pasca resmi dicopot dari dandim Kendari.
Kolonel Hendi menyebut dirinya harus tunduk dan hormat kepada keputusan pimpinan saat mencopot jabatannya gara-gara unggahan istrinya, IPDN, terkait insiden penusukan Menteri Koordinato Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Ungkapan kesetiaan sebagai prajurit TNI tersebut bahkan tak hanya sekali dijelaskan Hendi yang pernah bertugas sebagai atase darat pada KBRI di Moskow, Rusia.
"Sekali lagi saya mau katakan bahwa saya prajurit setia dan kesatria yang dididik bertanggungjawab dan patuh pada perintah komando," ujarnya.
Seperti diketahui, selain dijatuhi hukuman disiplin berupa pemberhentian dari jabatan Kodim 1417 Kendari, Hendi juga diganjar sanksi militer, yaitu penahanan ringan selama 14 hari.
Sementara itu, sang istri hanya bisa tertunduk dan menangis selama acara serah terima jabatan tersebut.
IPDN juga akan menjalani proses peradilan umum atas dugaan melanggar Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dipuji Marzuki Alie
Pencopotan Kolonel Hendi Suhendi dari jabatannya menjadi topik yang hangat diperbincangkan, termasuk di lini media sosial.
Marzuki Alie termasuk yang mengomentari pencopotan Kolonel Hendi sebagai Dandim Kendari.
Melalui akun Twitternya @marzukialie_MA, Marzuki Alie melihat Kolonel Hendi luar biasa dan seorang ksatria tulen.
"Anda luar biasa, anda terima apapun keputusan atasan karena kesalahan istri yang nyinyir di medsos," cuit Marzuki Alie pada Sabtu (12/10/2019) malam.
Satu yang yang Marzuki Alie soroti dari sikap kesatria Kolonel Hendi adalah mampu menguatkan sang istri, yang justru membuatnya kehilangan jabatan.
"Anda juga tidak marah dengan istri, justru merangkul istri yang telah membuat anda dipecat."
"Tidak banyak anggota TNI seperti anda. Anda dipermalukan tapi anda legowo," sambung Marzuki Alie.
Pujian Marzuki Alie belakangan menuai perdebatan.
Dalam cuitannya, Marzuki Alie menautkan foto Kolonel Hendi sedang berdua dengan istrinya. Keduanya memakai kacamata hitam.
Pujian Marzuki Alie belakangan menuai perdebatan, seperti alasannya memilih diksi "dipermalukan." Melky Gunawan yang komentari hal tersebut.
Melky menyebut Marzuki Alie sepertinya baperan menanggapi pencopotan Kolonel Hendi sebagai Dandim Kendari.
"Diksi "dipermalukan" ini sepertinya bapak baperan dalam kasus ini. Padahl bapak mantan ketua DPR yang tahu persis aturan mainnya," cuit Melky.
Marzuki Alie kemudian membalas dan menjelaskan, bahwa Kolonel Hendi jelas dipermalukan untuk beberapa hal.
Di antaranya, pengumuman pencopotannya terbuka menyusul postingan negatif sang istri. Akibatnya, ia dipecat sebagai Dandim Kendari dan dipenjara 14 hari.
"Artinya sebagai prajurit sudah selesai, walaupun itu sanksi ringan. Misal saya diumunkan dipecat dari ketua DPR, berita viral, pasti ada rasa malu karena itulah manusia," terang Marzuki.
Lalu netizen lain bertanya dari mana Marzuki Alie tahu Kolonel Hendi dipecat. Sementara netizen lain meluruskan bukan dipecat tapi dicopot.
Dengan entengnya, Marzuki Alie menjelaskan bahwa, "Ya dipecat dari jabatan Dandim setali tiga uang."
Menurut Marzuki Alie meski dicopot sebagai Dandim, Kolonel Hendi masih bisa berkarier karena menurutnya sanksinya ringan.
Namun, netizen Mas Sani tak setuju dan menyebut 14 hari kurungan dan kehilangan jabatan itu tidak ringan, tapi sangat berat. Entah bagaimana karier Kolonel Hendi selanjutnya.
Marzuki Alie kembali menjelaskan bahwa soal pencopotan dari sebuah jabatan di TNI adalah hal biasa, karena bakal ada tugas baru yang akan diberikan kepadanya.
"Di TNI biasa saja, tapi nanti diberi tugas lagi. Inshaa Allah klo baik, dia akan sama lagi dengan teman-teman angkatannya," terang Marzuki Alie.
Agar tak memperpanjang perdebatan soal diksi dan lainnya, Marzuki Alie kembali menegaskan dirinya memuji karena Kolonel Hendi merangkul istrinya.

Reaksi Istri
Kolonel Kav Hendi Suhendi resmi dicopot dari jabatan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1417/ Kendari.
Pencopotan melalui serah terima jabatan yang dipimpin oleh Komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (12/10/2019).
Acara serah terima jabatan itu dihadiri juga oleh para istri perwira militer, termasuk istri Kolonel Hendi yang berinisial IPDN.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, IPDN hadir dengan mengenakan seragam hijau Persatuan Istri Tentara (Persit).
Beberapa kali, IPDN sempat terlihat meneteskan air mata.
Istri mantan Dandim Kendari itu tertunduk saat mendampingi suaminya.
Matanya berkaca-kaca saat pemberian ucapan selamat dari personel Kodim dan Korem, serta ibu-ibu anggota Persit Kendari.
Sementara itu, Kolonel Hendi tampak tegar menerima kenyataan pencopotan dirinya dari jabatan Komandan Kodim.
Seusai acara, Kolonel Hendi menyampaikan bahwa dia menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan terhadapnya.
Hendi siap menjalankan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Hendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.
"Ambil hikmah buat kita semua," kata Hendi.
Pencopotan Dandim Kendari itu buntut dari unggahan istrinya di media sosial Facebook.
Sebelumnya, istri Hendi yang berinisial IPDN, mengunggah konten negatif terkait penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.
Wiranto ditusuk menggunakan senjata tajam saat berada di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Pencopotan Hendi dari jabatannya diumumkan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, pada Jumat (11/10/2019).
Alasan Sang Istri Berani Nyinyir di Facebook
Istri Hendi Suhendi, Irma Zulkifli Nasution merasa apa yang dikatakannya sudah benar sebagai seorang rakyat.
Irma Zulkifli Nasution pun merelakan, jabatan sang suami, Kolonel Hendi Suhendi dicopot.
Pencopotan jabatan Kolonel Hendi Suhendi merupakan buntut dari postingan istri, Irma Zulkifli Nasution yang nyinyir soal penusukan Wiranto.
Postingan Irma saat itu viral di media sosial Facebook.
Akibat postingan istri, Kolonel Hendi Suhendi tidak hanya dicopot dari jabatannya, melainkan juga menjalani masa penahanan selama 14 hari.
Meski postingan tersebut akibatnya fatal, namun istri Kolonel Hendi Suhendi rupanya memiliki alasan tersendiri kenapa memposting hal yang mengundang pro dan kontra.
Terlebih dirinya istri seorang TNI.

Pencopotan jabatan dilakukan lewat serah terima jabatan yang dipimpin oleh komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari.
Akibat ulah istrinya yang mengunggah sebuah postingan negatif di media sosial terkait penusukan Wiranto, Hendi Suhendi harus rela kehilangan jabatannya.
Kini jabatannya sebagai Dandim 1417/Kendari diserahkan kepada Kolonel Inf Alamsyah.
Seusai acara, Kolonel Hendi nampak ikhlas atas apa yang dialaminya.
Ia menyampaikan bahwa dia menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan terhadapnya.
Hendi siap menjalankan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Hendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.
"Ambil hikmah buat kita semua," kata Hendi.
Diwartakan sebelumnya, telah beredar sebuah postingan bermuatan negatif untuk Wiranto di Facebook.
Rupanya postingan tersebut diunggah oleh istri anggota TNI.

Istri Hendi Suhendi, bernama Irma Zulkifli Nasution telah mengunggah sebuah pernyataan nyinyiran untuk Wiranto di akun Facebooknya.
Diketahui belum lama ini, Menko Polhukam Wiranto baru saja terkena musibah peristiwa penusukan di Pandeglang, Banten.
Kini akun Irma Zulkifli Nasution di Facebook sudah tidak bisa ditemukan lagi.
Namun tangkapan layar postingannya sudah menjadi viral dan menyebar di media sosial.
Melansir tayangan YouTube KompasTV (12/10/2019), terdapat unggahan milik istri Hendi Suhendi tersebut.
"Jgn cemen pak,…Kejadianmu, tak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang," tulis Irma di unggahannya.
Unggahan tersebut kemudian dikomentari pengelola akun Togar Panjaitann.

Di kolom komentar akun Togar Panjaitann mengingatkan pemilik akun Irma Zulkifli Nasution yang tak pantas menulis nyinyiran karena merupakan istri perwira dan pejabat di lingkungan TNI AD.
"Ibu ini adalah isteri seorang Dandim di Kendari. Tidak pantas seorang isteri Perwira TNI AD membuat pernyataan superti ini," komentar Togar mengingatkan.
Demikian komentar pengelola akun Togar Panjaitann.
Pemilik akun Irma Zulkifli Nasution kemudian mengungkapkan alasanya dirinya menulis status tersebut.
Irma menyebut ia hanya ingin menyampaikan banyak warga yang menderita dan meninggal akibat kebijakan pemerintah.
Tak hanya itu, di kolom komentar Irma mengaku berasal dari keluarga tentara dan polisi.
"Maaf pak Togar Panjaitann kenapa tdk pantas,.. saya seorg istri Dandim dan jg seorang manusia biasa yg mempunyai perasaan,apayg saya sampaikan tdk menghina siapapun,..jutsru saya seorg istri perwira pak, yg merasakan perasaan berjuta rakyat mati Lbh mngiris kalbu, mohon maaf apabila bpk tdk berkenan, " balas Irma.
Demikian ditulis pemilik akun Irma Zulkifli Nasution.
Lalu, dilanjutkan, "Saya menangis pak banyak anak bgsa mati begitu saja,…saya hnya mnyampaikan apa yg saya rasakan,.. siapapun dia kalo punya hati nurani pastilah hatinya tersayat."
Juga ditulis, "Pak Togar, saya bukan saja seorg istri seorg perwira tp jg saya seorg anak TNI -AL dan seorg cucu Polisi dan ponakan seorang TNI,.. tentunya bpk tau jiwa cintanya kpd Rakyat anak bangsa dan NKRI dan bgmana saya dibesarkan dlm lingkungan TNI," tulis Irma di kolom komentar.