Minim Saksi, Polisi Berkesimpulan Guru Ely Tewas Lakalantas Bukan Kena Jambret
Sampai saat ini kematian guru SMPN 2 Lubuklinggau, Ely Heriana (50 tahun) terus diselidiki oleh tim dari Polres Lubuklinggau.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Sampai saat ini kematian guru SMPN 2 Lubuklinggau, Ely Heriana (50 tahun) terus diselidiki oleh tim dari Polres Lubuklinggau.
Ely tewas di jalan Letkol sukirno (Jl Bandara Silampari) tidak jauh dari simpang tiga kantor Camat Lubuklinggau Timur 1, Kamis (03/10/2019) malam sekira pukul 17.15 WIB.
Hasil penyelidikan sementara Polres Lubuklinggau Ely warga RT 5 Perumnas Lestari, Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1 tewas karena kecelakaan lalulintas (Lakalantas).
"Karena sebetulnya saya mau tanya dengan teman-teman sekalian, ngambil kesimpulan memberitakan itu korban jambret dari mana," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono pada wartawan, Senin (07/10/2019).
Dwi menyebutkan, beberapa alasan kesimpulan kecelakaan itu diambil setelah melihat fakta-fakta di lapangan.
Pertama jika berpikiran logis kejadian itu tidak jauh dari depan Polsek Kecamatan Lubuklinggau Timur.
"Kedua kejadian itu dari lampu merah mengarah ke Polsek. Orang kalau kita berpikir ya dia menjambret kok arahnya ke Polsek, ketiga tidak ada barang korban yang hilang," ujar Dwi.
Kemudian, keempat jalur tempat Ely kecelakaan adalah jalur ramai kendaraan, bukan jalur sepi,
Kelima jika korban sengaja dibegal ada sesuatu yang direncanakan bukan serta merta terjadi begitu saja.
"Kalau kecelakaan tidak megira-ngira dan tidak bisa menduga tiba-tiba terjadi kecelakaan. Kalau jambret kenapa mereka ambil disitu," papar Dwi.
Ditambah sampai sejauh ini tidak ada saksi satu pun yang melihat korban dijambret.
Dari awal ia menduga jika itu tabrak lari yang sekarang masih penyelidikan anggota.
"Orang wajar kalau motor itu kenceng abis nyerempet orang dia kabur. Saksi juga tidak ada yang melihat hanya mendengar setelah itu melihat motor vixion kencang," tambah Dwi.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat luas yang mengetahui siapa motor vixion itu segera melaporkan ke pihak kepolisian. Karena saat ini
polisi masih melakukan proses penyelidikan.
"Jangan ada persepsi lain-lain, kita sudah berusaha maksimal patroli baik apolsek dan Polres, jangan membuat masyarakat takut karena pemberitaan itu jambret," katanya.