Kembali Terjadi Mobil Terguling di Jalan Tol Akibat Pecah Ban, Ini Kronologi dan Jumlah Korbannya

Kembali Terjadi Mobil Terguling di Jalan Tol Akibat Pecah Ban, Ini Kronologi dan Jumlah Korbannya

Istimewa
Ilustrasi Kecelakaan di Jalan Tol : (Foto tidak ada kaitan dengan isi berita) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kembali Terjadi Mobil Terguling di Jalan Tol Akibat Pecah Ban, Ini Kronologi dan Jumlah Korbannya

Sebuah mobil Honda Jazz B 172 TKA terguling di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ( JORR) KM 45 + 800, Kota Bekasi arah Jatiasih, Rabu (2/10/2019).

Kanit 3 Patroli Jalan Raya (PJR) Tol JORR AKP Mujiyanto mengatakan, kecelakaan tunggal itu terjadi pukul 08.55 WIB.

"Itu pecah ban, kemudian out of control (hilang kendali), tabrak guardil (pembatas jalan) dan kendaraannya turun ke bawah (keluar dari jalan tol)," kata Mujiyanto, Rabu.

Akibat kecelakaan itu, mobil rusak parah karena terlempar dari jalan tol usai menabrak pembatas jalan.

"Mobilnya gelinding ke bawah dan tabrak toren (air). Kalau untuk pengemudinya luka ringan saja. Di dalam mobil hanya ada pengemudinya saja," ujar Mujiyanto.

Kecelakaan itu sudah dalam ditangani polisi.

Kecelakaan Maut di Tol Jagorawi 9 Tewas

Kecelakaan maut yang melibatkan satu kendaraan Suzuki APV terjadi di Tol Jagorawi Km 36, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/9/2019).

Terdapat 9 korban dalam kecelakaan maut tersebut, 3 di antaranya tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

Berikut ini 4 fakta mengenai peristiwa kecelakaan maut di Tol Jagorawi yang dirangkum TribunWow.com, Minggu (15/9/2019):

1. Ban Mobil Pecah

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Minggu (15/9/2019), kecelakaan ini melibatkan sebuah mobil Suzuki APV berplat nomor F 1196 DH.

Peristiwa kecelakaan ini terjadi karena ban belakang sebelah kanan mobil APV tersebut tiba-tiba pecah dan sang sopir Idetak dapat mengendalikan laju kendaraannya.

Akibatnya, mobil tersebut oleng dan terbalik di Lajur 1.

Kecelakaan tunggal tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

2. Korban Tewas dan Luka Dibawa ke Rumah Sakit

Terdapat 9 korban dalam kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jagorawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/9/2019).

Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, Minggu (15/9/2019), dari jumlah korban tersebut, tiga di antaranya tewas di lokasi kejadian.

Sementara itu, dari 6 korban selamat, 3 di antaranya mengalami luka berat dan 3 orang lainnya mengalami luka ringan.

Kasat Lantas Polres Bogor, AKP M Fadli Amri menyebutkan, 3 korban tewas dalam kecelakaan itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.

"Korban 3 orang meninggal dunia di tempat. Saat ini jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Ciawi," kata Fadli.

Sementara itu, Fadli mengungkapkan 6 korban luka langsung dibawa ke Rumah Sakit EMC Sentul untuk mendapatkan perawatan.

3. Sopir Mengalami Luka Berat

Josni Jafet Tigor (34), sopir kendaraan mengalami luka berat pada bagian kepala.

Ia merupakan warga Griya Katulampa C2 Nomor 18 RT 006/010 Kelurahan Tajur, Kota Bogor Timur, Kota Bogor.

Josni dan lima korban lainnya saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit EMC, Sentul Selatan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang dikemudikan sang sopir.

Namun, hingga berita ini diturunkan, polisi belum menemukan Surat Ijin Mengemudi (SIM) milik sopir tersebut.

4. Kondisi Lalu Lintas Berangsur Normal

Pasca-terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan tiga orang, arus lalu lintas Tol Jagorawi Km 36 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, lalu lintas terpantau lancar.

Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube KOMPASTV, Minggu (15/9/2019), arus lalu lintas dari arah Bogor maupun dari arah Jakarta berangsur normal setelah anggota Satlantas Polres Bogor melakukan evakuasi terhadap korban dan mobil Suzuki APV yang telah ringsek.

Sebelumnya, arus lalu lintas dari kedua arah tersebut sempat macet akibat kecelakaan maut yang melibatkan sebuah mobil Suzuki APV .

Beberapa pengemudi yang sedang melintas di lokasi kejadian bahkan turun dari kendaraan dan membantu anggota polisi mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan lainnya.

Tips Agar Tidak Pecah Ban

Sebagian besar kondisi jalan Tol Trans Jawa menggunakan jenis beton cor untuk permukaan jalannya atau dikenal dengan rigid pavement.

Tanpa dilapisi aspal, kondisi ini tentu sangat berbahaya karena jenis beton ini merupakan faktor utama dari risiko penyebab utama terjadinya pecah ban.

Sebaiknya kendaraan perlu untuk dilakukan istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan mudik.

“Untuk kesiapan kendaraan serta pengemudi yang prima untuk melakukan perjalanan jarak jauh, dapat mengikuti beberapa tips yang telah dikeluarkan oleh beberapa perusahaan otomotif atau komunitas-komunitas otomotif,” ucapnya.

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menghindari pecah ban ketika berada di jalan Tol saat melakukan perjalanan mudik, antara lain yaitu:

1. Memeriksa Tekanan Angin

Sebelum melakukan perjalanan langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memeriksa tekanan angin pada ban mobil Anda.

Selain itu, isi angin ban mobil Anda sesuai dengan standar yang telah tertera pada bagian pintu mobil atau mengikuti petunjuk dari buku panduan mobil.

2. Cek Kedalaman Alur Ban

Salah satu bagian ban yang perlu Anda perhatikan lainnya adalah kedalaman alur atau kembang yang terdapat pada telapak ban.

Jika kembang atau alur pada telapak ban terlihat menipis, maka sebaiknya Anda menggantinya dengan ban baru.

Karena jika dipaksakan, akan berbahaya terutama saat melalui jalan Tol Trans Jawa yang kondisi permukaan jalannya hanya menggunakan beton cor yang kasar, sehingga dapat menimbulkan terjadinya pecah ban.

3. Mengecek Tingkat Keausan Ban

Agar ban mobil Anda tetap stabil ketika dipacu dengan kecepatan tinggi, sebaiknya Anda melakukan pengecekan spooring untuk menghindari aus yang tidak merata pada bagian ban, serta pengecekan balancing agar ban menjadi lebih stabil ketika digunakan.

4. Periksa Keretakan Ban

Agar perjalanan mudik Anda merasa nyaman, sebaiknya Anda juga mengecek apakah terdapat keretakan pada bagian ban mobil Anda.

Sebab, ban mobil yang retak dapat meningkatkan risiko terjadinya pecah ban, apalagi jika kondisi jalan yang dilalui kasar dan tidak merata.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved