Demonstrasi Mahasiswa
Kapolresta Palembang Jelaskan Kronologi Ricuh Demo Mahasiswa di DPRD Sumsel
Aksi unjuk rasa gabungan mahasiswa dari berbagai universitas dan perguruan tinggi di depan gedung DPRD Sumsel berlangsung ricuh, Selasa (24/9/2019)
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
Mahasiswa lalu berkumpul kembali untuk bernegosiasi dan meminta mediasi agar bisa bertemu dengan perwakilan pihak DPRD Sumsel.
Sekitar Pukul 17.00, massa dari mahasiswa ditemui pimpinan dewan Anita Noeringhati.
Setelah mendengarkan tanggapan dari pihak DPRD Sumsel, gabungan mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
Dalam aksi ini, lanjut Didi beberapa anggota Polri harus dirawat karena terkena lemparan batu.
Sedangkan, dari pihak mahasiswa yang mendapat perawatan hampir seluruhnya karena mengalami sesak nafas dan luka terkena lemparan.
• 40 Mahasiswa Korban Ricuh Demo di Palembang Dievakuasi, Kalahkan Jumlah Korban Aksi 1998
Sebagian besar telah diperbolehkan pulang dari pihak rumah sakit.
"Mengenai Informasi yang beredar di sosmed tentang adanya mahasiswa yang meninggal dunia karena korban aksi itu kami tegaskan hoax. Tidak ada mahasiswa yang meninggal," tegas Didi.
Dari Polresta Palembang juga telah melakukan pertolongan pertama dengan menerjunkan mobil ambulans di lokasi aksi.
Didi juga mengungkapkan, ia juga langsung melakukan pengecekan ke rumah sakit dimana mahasiswa dirawat.
Kapolresta Palembang menghimbau, agar masyarakat dan mahasiswa untuk tidak terprovokasi.
Karena pemberitaan hoax dan pihak-pihak yang menyebarkan informasi tidak benar, hanya untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
"Setelah massa dari mahasiswa membubarkan diri, pihak kepolisian juga membantu mengawal mahasiswa yang pulang ke kampusnya masing-masing," pungkasnya.