Sidang Prada DP
Besok Prada DP Divonis, Ibu Vera Oktaria: Jika Tak Dihukum Mati, Hukuman Seumur Hidupun Kami Setuju
Suhartini (50) kini tengah harap-harap cemas menunggu sidang agenda putusan hakim atas perkara pembunuhan terhadap anaknya, Vera Oktaria.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Suhartini (50) kini tengah harap-harap cemas menunggu sidang agenda putusan hakim atas perkara pembunuhan terhadap anaknya, Vera Oktaria.
Berdasarkan jadwal, sidang putusan Prada Deri Pramana (Prada DP) akan digelar di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (26/9/2019) besok.
"Jujur, sekarang ini saya lagi harap-harap cemas. Seperti apa hukuman untuk pembunuh itu besok,"ujar Suhartini saat ditemui di kediamannya di jalan KH A Azhari Plaju, Rabu (25/9/2019).
Sebelumnya diketahui, Vera Oktaria (20) ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi termutilasi di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Jumat (10/5/2019) lalu.
Sebagai ibu, Suhartini mengaku sangat terpukul akan kejadian itu.
Sehingga dia merasa wajar apabila berharap agar pembunuh anaknya mendapat hukuman yang berat.
"Sebenarnya saya ingin dia (Prada DP) dihukum sesuai dengan perbuatan kejinya alias hukuman mati. Tapi kalaupun tidak hukuman itu yang diberikan, setidaknya kami setuju dengan tuntutan oditur yang menuntut dia dengan hukum seumur hidup penjara," ujarnya.
Sudah lewat seratus hari kepergian Vera, namun Suhartini mengaku sering terbayang berbagai kenangan dengan Vera.
Bahkan untuk mengusir rasa sedihnya, Suhartini sekarang sudah membongkar kamar tidur Vera.
"Gimana ya, kalau lihat kamar itu saya selalu ingat Vera. Berat rasanya, tapi saya terpaksa bongkar kamar peninggalan dia. Jadi sekarang saya jadikan tempat nyimpan-nyimpan barang saja kamar itu," ucapnya.
Kerap kali, air matanya juga menetes tiba-tiba saat melihat teman-teman seusia Vera yang sering melintas di depan rumahnya.
Sebab ia teringat bagaimana Vera sedang sangat menikmati masa-masa awalnya bekerja setelah menyelesaikan pendidikan SMA.
"Vera itu baru seminggu kerja, lagi semangat-semangatnya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Dia dibunuh dengan kejam oleh orang tidak bertanggung jawab itu,"ujarnya.