(Kronologi) Terungkap Pembunuhan Erwin Bukan Cinta Segita Tapi Murni Perampokan, Dijebak Perempuan
Misteri terbunuhnya Erwin alias W yang tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (18/9)
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.CO, LUBUKLINGGAU - Misteri terbunuhnya Erwin alias W yang tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (18/9) menemui titik terang.
Setelah dua pelaku lainnya yakni IL alias Kancil (15) dan di IM alias B (13) tertangkap, Minggu (22/9) siang pukul 11.00 WIB.
Keduanya ditangkap di kamar 107 wisma pesanggrahan Jl Cereme, Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau.
Sebelumnya sempat diduga penyebab kematian Erwin akibat jalinan cinta segitiga antara Erwin, IL dan pacarnya IM. Saat itu pacar dan selingkuhannya terlibat dalam kasus pembunuhan itu.
Namun ternyata hal berbeda diungkapkan IL, di hadapan Polisi IL mengaku menghabisi Erwin bukan karena masalah asmara tapi karena ingin memiliki HP dan motor Erwin.
• Mengungkap Motif Pembunuhan Erwin di Lubuklinggau, IM Bantah Terlibat Cinta Segitiga
"Bukan karena cewek tapi karena kami nak ngambek Hp samo motor (bukan karena karena cewek tapi karena mau ngambil Hp sama motor Erwin)," ungkap IL saat dirilis di Polres Lubuklinggau, Senin (23/9).
IL menuturkan karena yang kenal dengan Erwin hanya IM makanya ia menyuruh IM menghubungi Erwin untuk datang ke lokasi yang telah mereka rencanakan.
Setelah membunuh Erwin IL dan IM berencana melarikan diri ke Jambi, namun, niatnya tidak jadi karena keburu ditangkap oleh anggota Satreskrim.
"Rencana hari ini kami berdua mau ke Jambi, tapi keburu ketangkap," ujarnya.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Dwi Hartono mengatakan semula memang awalnya sempat menduga karena cinta segitiga.
• BREAKING NEWS, Polisi Tangkap Pacar dan Selingkuhan Diduga Terlibat Pembunuhan Erwin Lubuklinggau
Namun setelah tertangkap murni karena perampokan.
"Niatnya mengambil Hp dan motor itu untuk bayar utang, tidak pakai narkoba, tapi pakai lem, sudah setahun terakhir," paparnya.
Dwi menuturkan, hubungan IL dengan IM berstatus pacaran. Kebetulan yang kenal dengan korban yakni IM, akhirnya mereka merencanakan untuk membunuh Erwin.
"Jadi tidak ada otak pelaku karena mereka komplotan. Mereka memang sudah merencanakan untuk mengambil barang-barang milik korban," paparnya.
Setelah mereka membunuh korban mereka berpisah, HAN ditangkap di sekolahnya, Kamis (20/9) lalu, kemudian kedua pelaku ini ditangkap setelah proses penyelidikan.
"Mereka kita amankan saat mereka berkumpul jadi satu di sebuah wisma pesanggrahan," ujarnya.
Untuk ancamannya mereka dikenakan Pasal 365 Kitap Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 3 dan 4 dengan ancaman hukuman minamal 20 tahun penjara.
"IL sudah baru keluar dari LP dua bulan lalu akibat mencuri, dia ditahan selama tiga bulan. Sebelumnya IL juga dilaporkan dalam kasus penganiayaan statusnya DPO," terangnya.
Jejak Kasus
Sebelumnya,
Erwin alias W warga RT 06 Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (18/9) malam.
Pemuda berusia 18 tahun itu tewas mengenaskan dengan luka tusuk di bagian dada kirinya, atau tepat menghujam di bagian ulu hati.
Tewasnya W sempat membuat warga Kota Lubuklinggau heboh, pasalnya setelah ditusuk W terhuyung-huyung dan tewas di pinggir jalan setelah jatuh dari tebing .
Sontak saja, W yang berlumuran darah langsung membuat heboh masyarakat setempat dan para pengendara yang melintas hingga membuat kemacetan.
Jenazah almarhum W pun sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Keluarga almarhum W pun terlihat begitu terpukul atas kepergiannya, sanak keluarga hingga saat ini masih tak menyangka jika W meninggal dengan cara tragis.
Johan kerabat W mengatakan sebelum kejadian W masih sempat membuat kopi dan menyuguhkannya kepada tamu undangan dalam acara tiga hari saudara ibunya.
"Orangnya baik kami tidak menyangka sama sekali, karena semalam dia bagikan kopi kami," kata Johan pada Tribunsumsel.com, Kamis (19/9).
Ia menuturkan selama ini W dikenal baik oleh keluarga dan lingkungan masyarakat setempat.
Bahkan mereka mengenal W sebagai sosok yang senang membantu tanpa pandang bulu.
Meskipun W bukan orang berpendidikan, karena W merupakan anak putus sekolah, namun W selalu bekerja dengan giat dengan tidak memilih -milih pekerjaan.
"Banyak yang bilang, dari empat bersaudara. Mungkin W ini yang paling santun dan baik. Kalau ada kegiatan dia selalu membantu tanpa harus diminta dan di suruh," paparnya.
Johan pun berharap dan meminta kepada pihak kepolisian supaya pelaku pembunuh W cepat tertangkap oleh pihak kepolisian.
Sebelumnya,
Erwin alias W warga RT 06 Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I tewas bersimbah darah di Jalan A Yani, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Rabu (18/9) malam.
Awalnya, berdasarkan informasi dihimpun di lapangan, tewasnya W bermula dari percekcokan antara dirinya dengan temannya (belum diketahui) di pesan whatsapp.
Percekcokan tersebut diduga dilatarbelakangi masalah perebutan pacar. Diduga W yang pelaku sudah berjanjian dilokasi kejadian.
W yang diduga terpancing emosi meminta Noval temannya untuk diantar ke lokasi kejadian menggunakan motor honda blade.
Saat minta diantar, W beralasan akan menemui pacarnya. Akhirnya Noval bersedia mengantarnya, tiba dilokasi W langsung naik ke atas tebing, sementara Noval disuruh menunggu dipinggi jalan.
Tidak lama berselang Noval kaget melihat W tiba-tiba turun dari tebing mendekatinya dalam keadaan sempoyongan serta mengeluarkan banyak darah segar.
Kemudian W langsung terkapar dalam posisi telentang dekat trotoar Noval pun langsung meminta pertolongan para pengendara dan warga sekitar.
Warga pun berkumpul dan langsung menghubungi pihak kepolisian. Polisi datang dan melakukan olah TKP, kemudian membawanya ke Rumah Sakit dr Sobirin untuk dilakukan visum.
Eci teman W mengaku, malam kejadian W menghadiri acara tiga hari dirumah istri kakaknya, setelah acara selesai mereka beres-beres bersama-sama.
"Setelah beres -beres acara yasinan tiba-tiba dia (W) hilang, kami tidak tahu dia hilang kemana," katanya pada wartawan.
Kemudian tidak lama berselang mereka dan pihak keluarga tiba-tiba di kejutkan dengan beredarnya foto-foto W dalam keadaan meninggal di Facebook dan whatsapp.
"Akhirnya kita sama-sama dengan keluarga dan warga ke lokasi, ternyata memang benar itu jenazah Erwin,"paparnya.
Belakangan info cinta segitiga ini dibantah polisi.
Heri Ibu W masih tak percaya jika putra nomor duanya itu tewas mengenaskan, padahal ia mengaku selama ini anaknya itu tidak pernah punya musuh.
"Tidak ada musuh pak, selama ini baik-baik saja, setau kami keluarga tidak punya musuh," singkatnya sambil menangis.