Berita Lubuklinggau

Penggali Sumur Banyak Pesanan, Buat Jadwal Supaya Tidak Kewalahan

TRIBUNSUMSEL.COM,LUBUKLINGGAU-Sejak dua bulan terakhir ini sumur-sumur milik warga Kota Lubuklinggau banyak yang mengering

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Ali salah satu penggali sumur saat menggali sumur milik Dama warga Kelurahan Watervang, Lubuklinggau 

TRIBUNSUMSEL.COM,LUBUKLINGGAU-Sejak dua bulan terakhir ini sumur-sumur milik warga Kota Lubuklinggau banyak yang mengering.

Akibatnya puluhan warga mulai ramai-ramai menguras sumur dengan harapan kebutuhan air bersih mereka dapat terpenuhi selama musim kemarau berlangsung.

Banyaknya warga di Kota Lubuklinggau menguras sumur selama musim kemarau menjadi berkah untuk para penggali sumur di Kota Lubuklinggau.

Ali salah satu penggali sumur mengaku permintaan menguras sumur meningkat drastis semenjak memasuki musim kemarau.

Bahkan saat ini mereka harus membuat jadwal khusus.

"Setiap hari ada jadwal mas, dalam sehari kadang satu sumur, kalau tidak dalam bisa nguras dua sumur dalam sehari," katanya saat dibincangi Tribunsumsel.com, Minggu (22/9/2019).

Ali mengaku tidak menetapkan tarif khusus.

Ia menyesuaikan dengan kedalaman sumur yang akan dikuras.

Kalau lebih dari lima meter satu sumur ia patok dengan tarif Rp 400 ribu.

"Kita kerjanya berdua, kalau tidak dalam bisa kurang Rp 300 ribu bisa, tapi kalau dalam tidak bisa, karena setimpal dengan pekerjaan dan resiko yang ditanggung bila terjadi apa-apa," tambahnya.

Dama (28 tahun), warga Watervang mengungkapkan, kekeringan sudah mulai dirasakan dalam dua bulan terakhir.

Namun sumur miliknya mulai kekeringan sejak sepekan terakhir.

"Kemarau baru sebulan, air sumur sudah mengering, bahkan untuk mencuci piring saja tidak cukup lagi," ujarnya.

Bahkan akibat kekeringan banyak warga terpaksa menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Air sungai tersebut cukup layak untuk memenuhi kebutuhan mencuci dan mandi.

"Kalau untuk minum dan memasak kami beli air galon, kalau mandi dan mencuci menggunakan air sungai, kalau tidak begitu tidak bisa memenuhi kebutuhan," ujar Maryati warga lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved