Karhutla 2019
Dampak Kabut Asap, Dinas Pendidikan Muratara Liburkan Siswa TK dan PAUD
Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara telah meliburkan sekolah tingkat TK/PAUD sebagai dampaik polusi udara akibat kabut asap
Penulis: Rahmat Aizullah |
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA -Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara telah meliburkan sekolah tingkat TK/PAUD sebagai dampaik polusi udara akibat kabut asap.
Namun untuk tingkat SD dan SMP belum diliburkan, karena masih menunggu pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) terlebih dahulu.
"Nanti hari Rabu (18/9/2019) ini ada tim dari Palembang mau ngukur ISPU di Muratara, nanti kita lihat hasilnya baru bisa ditetapkan libur atau tidak," kata Kepala Dinas Pendidikan Muratara Sukamto.
Menurutnya, jika hasil pengukuran ISPU di Kabupaten Muratara nantinya di bawah 100, maka kondisi udara masih dalam kategori aman dan sekolah tidak diliburkan.
"Tapi kalau sudah di atas 100, maka sudah masuk kategori tidak sehat, dan itu terpaksa harus kita liburkan untuk tingkat SD dan SMP," jelasnya.
• Gerakan Mahasiswa Sumsel Melawan Asap Demonstrasi di Kantor Gubernur Sumsel
Sejumlah orangtua siswa di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) meminta sekolah diliburkan karena kabut asap.
Kabut asap yang semakin pekat sejak sepekan terakhir ini membuat para orangtua khawatir terhadap kondisi anak-anak mereka di sekolah.
Mereka berharap Dinas Pendidikan Muratara mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan sementara proses belajar mengajar.
Meskipun siswa di sekolah sudah menggunakan masker, namun proses belajar mengajar dirasa tidak akan efektif dan konsentrasi.
• Kepala BPBD Sumsel: Gubernus Telah Menetapkan Status Siaga Darurat Asap Karhutla
"Tidak mungkin fokus dengan kondisi seperti ini, lebih baik anak-anak istirahat di rumah," kata orangtua siswa, Irwan di Kecamatan Rawas Ilir kepada Tribunsumsel.com, Selasa (17/9/2019).
Orangtua lainnya di Kecamatan Karang Dapo, Marni juga berharap sekolah diliburkan untuk sementara waktu sampai dengan kondisi udara mulai membaik.
"Kami sebagai orangtua memohon, minta tolong sekali supaya sekolah diliburkan, kasihan anak-anak, karena asap ini sudah memasuki tingkat bahaya," pintanya.
Senada juga disampaikan Azizah, orangtua siswa di Kecamatan Rupit juga mengharapkan Pemkab Muratara melalui Dinas Pendidikan meliburkan sekolah tingkat TK/PAUD, SD dan SMP.
"Kasihan anak-anak, daya tahan tubuh mereka itu tidak sama dengan orang dewasa seperti kita, cobalah pengertiannya, ini sudah sangat bahaya," ujarnya.