Gegara Adegan ini, Program Spongebob Ditegur KPI, Warganet Bandingkan dengan Sinetron
Gegara Adegan ini, Program Spongebob Ditegur KPI, Warganet Bandingkan dengan Sinetron
TRIBUNSUMSEL.COM - Gegara Adegan ini, Program Spongebob Ditegur KPI, Warganet Bandingkan dengan Sinetron
Dunia maya dikejutkan dengan tayangan kartun animasi The Spongebob menjadi satu dari 14 program televisi yang ditegur oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Dikutip dari laman resmi KPI, sebanyak 14 program siaran mendapat saksi dari KPI.
Ke-14 program siaran yang diputuskan diberi sanksi oleh rapat pleno KPI yakni Program Siaran Jurnalistik “Borgol” GTV, "Big Movie Family: The Spongebob Squarepants Movie" GTV, "Ruqyah" Trans 7, "Rahasia Hidup" ANTV, "Rumah Uya" Trans 7.
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, jenis pelanggaran yang ditemukan terkait adanya muatan kekerasan, adegan kesurupan, adegan horor, pemanggilan arwah, konflik pribadi, dialog dan gerakan sensual, ungkapan kasar, penayangan identitas pelaku pelecehan seksual, adegan berbahaya, privasi, dan pelecehan status kelompok tertentu.
Mulyo mengungkapkan bahwa jenis pelanggaran yang ditemukan terkait adanya muatan kekerasan dalam program siaran The SpongeBob SquarePants Movie.
"Pada tanggal 6 Agustus 2019 mulai pukul 11.14 WIB pada segmen 'Rabbids Invasion' yang terdapat adegan seekor kelinci melakukan tindakan-tindakan kekerasan terhadap kelinci lain, yakni memukul wajah dengan papan, menjatuhkan bola bowling dari atas, sehingga mengenai kepala, melayangkan palu ke wajah, serta memukul pot kaktus menggunakan raket ke arah wajah," ujar Mulyo saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (14/9/2019).
Tidak hanya itu, program siaran kartun SpongeBob SquarePants juga kedapatan berisi adegan kekerasan lainnya, seperti melempar kue tart ke muka dan memukul menggunakan kayu yang disiarkan pada 22 Agustus 2019 pukul 15.06 WIB.
Dalam Undang-undang Penyiaran tahun 2002 Pasal 36 ayat 5 menyatakan bahwa isi siaran dilarang menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
Dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) KPI tahun 2012 mengariskan lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan pelarangan dan/atau pembatasan program siaran bermuatan kekerasan.
Menurut Mulyo, muatan kekerasan ini berkenaan dengan P3 KPI, yakni Pasal 14 Ayat 2 dan Pasal 21 Ayat 1. Kemudian, program siaran ini juga dikenai pasal SPS, yakni Pasal 15 Ayat 1 dan Pasal 37 Ayat 4 huruf (a).
Mulyo menyampaikan bahwa program siaran yang kedapatan melanggar aturan P3-SPS akan mendapat sanksi berupa teguran 1, teguran 2, kemudian penghentian sementara program.
"Sesuai UU, teguran tertuis jika baru sekali ditemukan pada program tersebut. Jika diulangi sanksi berupa teguran tertulis 2, baru kemudian penghentian sementara program," ujar Mulyo menjelaskan sanksi yang diberikan pada program siaran yang melanggar aturan.
Berikut fakta terkait teguran KPI terhadap program Spongebob:
1. Trending di Twitter
Adanya sanksi terhadap program Spongebob menuai reaksi dari warganet.
Banyak warganet menyayangkan sanksi yang diberikan kepada Spongebob.
Mereka menyuarakan pembelaan terhadap tayangan Spongebob dengan tagar #savespongebob.
Tagar tersebut menjadi trending di twitter, Minggu (15/9/2019).
Berikut sejumlah cuitan warganet yang menyayangkan saksi terhadap Spongebob:
"Pdhal bnyak adegan yg dipotong, kadang bagian lucunya jd ilang. Tp msh aja kena sanksi. Sudahlah @SpongeBob dsini bkn tempatmu. @KPI_Pusat
hanya ingin generasi muda indonesia hidup mnjdi geng motor yang tiap hari berantem tapi takut azab dan becandanya ala pesbuker #savespongebob."
"Apa salah mereka. Saya sudh berusia 20thn dan saya seneng banget nonton mereka. Heran kok sama @KPI_Pusat film kartun itu udh jarang banget di tv. Dan sekarang malah kena sanksi,lalu apa kabar sama sinetron" di tv,yang ada adegan berantem,peluk"an #SaveSpongeBob."
"kalau uang bisa membuatku melupakan sahabat terbaikku, maka aku lebih memilih untuk tidak punya uang sama sekali, -SpongeBob, apa salah dia #SaveSpongeBob."
2. Tentang Pencipta Spongebob
Begitu dimintai penonton baik anak-anak hingga orang dewasa, bagaimana sejarah lahirnya Spongebob?
Mengutip Kompas.com, karakter Spongebob lahir dari tangan seorang animator yang juga seorang pengajar ilmu biologi kelautan, Stephen Hillenburg.
Pria dengan nama asli Stephen McDannell Hillenburg itu lahir Fort Sill, Lawton, Oklahoma pada 21 Agustus 1961.
Setahun setelah Stephen lahir, keluarga Hillenburg pindah ke Anaheim, California, tempat ayahnya memulai karier baru di industri dirgantara.

Dilansir dari laman Independent, Minggu (15/9/2019) Stephen Hillenburg memulai debutnya sebagai animator pada Mei 1999.
Pada awalnya, Hillenburg tidak berharap karyanya dapat menuai popularitas seperti saat ini.
Namun siapa sangka, SpongeBob yang pada awalnya hanya merupakan proyek sampingan menjadi salah satu serial animasi terlaris.
Sebelum dikenal sebagai seorang animator, Hillenburg adalah seorang pengajar biologi kelautan di Orange County Marine Institute pada tahun 1989.
Saat mengajar, Hillenburg menciptakan komik edukasi berjudul Intertidal Zone untuk memudahkan pada muridnya mengetahui pembahasan mengenai subyek pelajarannya.
Karyanya yang diilustrasikian tersebut menampilkan karakter sejumlah makhluk laut antropomorfik, bernama Bob the Sponge yang dapat berbicara.
Meski tidak bisa menerbitkan komiknya di luar institut, namun pengalaman menulis dan menggambar karakternya tetap ada.
Dia pun lalu kembali ke perguruan tinggi dan mengambil gelar master dalam animasi eksperimental dari California Institute of Arts.
Ketika menyelesaikan pendidikannya, karya Hillenburg berupa film pendek menarik perhatian pencipta serial kartun Nickelodeon, Rocko's's Modern Life, Joe Murray.
Murray lalu menawari Hillenburg pekerjaan profesional pertamanya di dunia animasi, sebagai sutradara di Rocko.
Namun Hillenburg memutuskan bahwa ia ingin membuat karya miliknya sendiri.
Ia pun kembali ke komik Intertidal Zone dan mencari inspirasi untuk karya animasi miliknya.
Hillenburg kemudian menciptakan karakter spons yang terinspirasi dari Bob the Sponge.
Hillenburg tutup usia pada 26 November 2018 pada usia 57 tahun karena penyakit saraf Amyotropobic lateral sclerosis.
2. Masa Awal Spongebob
Masih mengutip Kompas.com, melansir laman Biography, karakter awal spons ini awalnya diberi nama SpongeBoy.
Namun Hillenburg yang juga seorang ahli biologi kelautan berpendapat jika nama ini memiliki kesan aneh dan kutu buku.
Ia lalu mengubah nama karakter pada animasinya dengan SpongeBob yang diambil dari komik ciptaanya.
Selain itu, perubahan nama karakter ini juga didasari karena adanya masalah hak cipta dengan perusahaan pel yang juga memiliki identitas serupa.
Kemudian bentuk karakter spons kotak yang menjadi ikon SpongeBob pada awalnya berasal dari kegemaran Hillenburg menggambar spons alami di lautan untuk seri komiknya.

Tetapi seiring berjalannya waktu, Hillenburg menyadari, bentuk kotak untuk karakter sponsnya dianggap lebih lucu.
"Saya pikir lucu menonton karakter naif yang mengganggu karakter yang lebih sinis," ujar Hillenburg kepada Washington Post dalam wawancara pada tahun 2001 lalu.
Hillenburg menambahkan, inspirasi dari karakter-karakter yang ada di animasi tersebut tercipta saat ia sering menonton pertunjukan Laurel, Hardy, atau Charlie Chaplin.
SpongeBob SquarePants menggabungkan pengetahuan Hillenburg tentang lautan, hasratnya pada animasi, serta kecintaannya pada para komedian zaman dulu.
"Saya pikir itu sebabnya anak-anak menyukai pertunjukan ini. Selain itu, mungkin hal ini yang membuat mengapa orang dewasa menyukai pertunjukan itu, orang dewasa berharap mereka masih anak-anak," ucap dia.
3. Tayang Perdana
Tayangan SpongeBob Squarepants Tayangan SpongeBob SquarePants pertama kali ditayangkan pada musim panas 1999 dan dengan cepat mengambil hati publik Amerika Serikat.
Bahkan pada tahun 2003, tayangan ini mendapat predikat sebagai serial animasi anak-anak dengan peringkiat tertingi di televisi, dengan lebih dari 60 juta pemirsa di seluruh dunia.
Selain menciptakan karakter dari animasi terkenal ini, Hillenburg juga menyutradari film The SpongeBob Squarepants yang dirilis pada tahun 2004 lalu.
Film keduanya bahkan mencetak 323,4 juta dollar AS saat itu, dan merupakan film terlaris tertinggi kedua yang diambil dari acara televisi animasi.
Capaian film ini hanya kalah dari serial The Simpson Movie diperingkat pertama.
Kemudian pada 2016, SpongeBob diadaptasi menjadi pertunjukan musikal di Broadway, dengaan lagu-lagu yang dibawakan oleh Cyndi Lauper dan Steven Tyler.
Dalam unggahannya, warganet melontarkan beragam pernyataan bernada protes kepada KPI.
“Pak @KPI_Pusat yang terhormat, coba di evaluasi lagi itu acara sinetron yg ada di tv, itu lebih bermasalah lagi, adegan kelahi tiap hari, tawuran, balapan liar, pemalakan, cinta cintaan. Itu lebih parah daripada sebatas Spongebob,” tulis @ Nandagustiann.
“@KPI_Pusat boikot sinetron tidak mendidik!!! Sepertinya KPI masa kecil kurang Bahagia seperti hal saya selalu menonton Spongebob sampai sekarang ga kenapa-kenapa tuh sekarang saya sudah kuliah masih menikmati Spongebob,” tulis akun lain @juanruanda1.
Banyak juga komentar senada. Mereka mempertanyakan alasan KPI menegur memberi sanksi film kartun sementara program lain yang dirasa lebih riil dampaknya, tidak dipermasalahkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: SpongeBob Squarepants, dari Alat Mengajar jadi Animasi Terlaris
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Rosiana Haryanti)