Bayi Meninggal Akibat Kabut Asap

Bayi Meninggal Akibat Kabut Asap, Dampak Karhutla, Dinkes Sumsel : 200 Ribu Warga Kena ISPA

Bayi Meninggal Dampak Kabut Asap Kebakaran Hutan Lahan, Dinkes Sumsel : 200 Ribu Warga Kena ISPA

FB
Bayi Meninggal Dunia Kena ISPA 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bayi Meninggal Diduga Kena Kabut Adap Dampak Kebakaran Hutan Lahan, Dinkes Sumsel : 200 Ribu Warga Kena ISPA.

Kabar seorang bayi diduga meninggal dunia karena terkena penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) dampak dari kebekaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel

Kabar meninggalnya bayi tersebut, viral tersebar di media sosial baik akun instagram maupun facebook.

Bayi tersebut tinggal di RT 8 Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin Sumsel.

Sebelum dikabarkan meninggal, bayi itu di rawat di RS Ar-Rasyid Palembang

Namun, Minggu (15/9/2019) bayi malang itu yang baru saja di rawat harus menghembuskan nafas terakhir.

Kabar meninggalnya bayi itu diketahui dari postingan facebook Agus Darwanto.

Agus sendiri dalam profil di FB bekerja di Pemkab Banyuasin.

Bayi Meninggal Dunia Kena ISPA
Bayi Meninggal Dunia Kena ISPA (FB)

Postingan Agus ini juga diposting oleh akun instagram banyuasin terkini.

Dimana dalam penjelasannya tersebut, akun instagram ini meminta bantuan atau donasi kepada dermawan.

Postingan itu sebelum bayi malang ini meninggal dunia..

Disclaimer : Tribunsumsel.com tengah mengkonfirmasi pihak terkait atas kabarnya bayi meninggal diduga karena ISPA.

Ratusan Ribu Warga Sumsel Kena ISPA

Dikutip dari Kompas.com, sebanyak 274.502 warga di Sumatera Selatan terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Angka itu merupakan warga yang terdampak sejak Januari hingga Juni 2019.

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mencatat, penderita ISPA tertinggi terjadi pada April 2019 dengan jumlah penderita sebanyak 54.409 orang.

Selanjutnya, untuk penderita dalam jumlah sedikit terjadi pada Januari, dengan jumlah 44.142 orang.

Kemudian, pada Februari 2019 terdapat 50.837 orang penderita ISPA.

Sementara, Maret 54.237 orang dan Mei 40.459 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini mengatakan, Palembang menjadi kota terbanyak warga terkena ISPA, dengan total mencapai 80.162 orang.

Selanjutnya, Kabupaten paling sedikit penderita ISPA adalah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dengan total penderita ISPA mencapai 1.455 orang.

"Hampir semuanya, rata-rata terkena virus akibat udara yang tidak sehat," kata Lesty, Rabu (7/8/2019).

Lesty mengatakan, dampak dari kebakaran hutan dan lahan juga bisa menyebabkan banyaknya penderita ISPA.

Menurut Lesty, Dinkes Sumsel sejak jauh-jauh hari telah melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian, agar warga tak terkena penyakit tersebut.

Terlebih lagi, Sumsel sedang memasuki musim kemarau yang sering diikuti dengan peristiwa kebakaran lahan.

"Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker ketika keluar rumah, untuk mengurangi paparan partikel dari udara yang tak sehat," ujar Lesty.

Lesty mengatakan, jika ditemukan adanya satu daerah terjadi peningkatan kasus ISPA, pneumonia, diare dan lain-lain,

ia meminta dinas kesehatan setempat untuk melakukan analisis data penyakit yang berhubungan dengan lingkungan setempat "Sejauh ini, belum ada kasus kejadian luar biasa (KLB) di Sumsel,"kata Lesty.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved