Cerita Khas Palembang

Sejarah Bubur Suro (Asyura) Menurut Ustad Taufik Hasnuri, Sekarang Modifikasi Resep dari Arab

Sudah 30 tahun Ustad Taufik Hasnuri selalu membagi-bagikan bubur suro saat 10 Muharam atau 10 asyura.

Penulis: Linda Trisnawati |
Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati
Sejarah bubur asyura yaitu pertama kali dibuat di 10 Muharram atau 10 asyura 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sudah 30 tahun Ustad Taufik Hasnuri selalu membagi-bagikan bubur suro saat 10 Muharam atau 10 asyura.

Nah taukah Anda bagaimana sejarah adanya bubur asyura?

Menurut Ustad Taufik, sejarah bubur asyura yaitu pertama kali dibuat di 10 Muharram atau 10 asyura.

Ceritanya pada masa itu Nabi Nuh AS bersama umatnya menghidari banjir bandang berlayar menuju bukit judi.

Lalu sesampainya di bukit judi, umat yang berada di kapal tersebut merasa lapar.

Karena orang Arab ini makannya kebanyakan kacang-kacangan maka dikumpulkanlah jadi satu dan dibuat bubur.

Maka terkenalah dengan sebutan bubur asyura.

Jadi bubur asyura itu bubur yang dibuat ditanggal 10 asyura.

Ustad Taufik Hasnuri
Ustad Taufik Hasnuri (Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati)

"Kalau kita di sini bubur suro nya bubur sup. Untuk bubur suro yang dibuat sudah dimodifikasi dengan resep dari orang Arab."

"Kebetulan dulu tetangga ada orang Arab yang memberikan resep sup bubur ini," ungkapnya

Ia pun menjelaskan, bubur suro atau sup bubur yang dibagi-bagikanya ini terbuat dari berbagai bahan campuran.

Mulai dari kentang, beras, sahang, bawang merah, bawang putih, bawang bombai, cengkeh, palo, masoyi, kayu manis, kapulaga India yang gepeng, kembang palo, jahe, air, minyak sami, kecap manis dan kecap asin.

Kesemua bahan tersebut dicampur menjadi satu dan di masak hingga matang.

Dalam proses pembuatanya harus sering diaduk-aduk hingga tercampur rata.
Untuk pembuatanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam an.

Lalu ketika sudah matang disajikan dengan diberi taburan bawang goreng, daun sop, suwiran ayam dan emping melinjo.

Ia pun menambahkan, pada 10 Muharram juga waktunya menyantuni anak yatim, karena di 10 Muharran itu hari dimana Allah SWT melepaskan balak bencana yang Allah ujian kepada nabi dan rasul.

Diantaranya Nabi Musa selamat dari kejaran Firaun, lalu keluarnya Nabi Yunus dari perut ikan, kemudian sembuhnya penyakit Nabi Ayub, sembuhnya mata Nabi Yakub dan keluarnya Nabi Yusuf dari dalam sumur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved