Berita Viral
Seperti Enzo Ingin Jadi Kopassus, Fadlul Taruna Akmil Ini Jadi Sorotan Panglima TNI, Kisahnya Haru
Seperti Enzo Ingin Jadi Kopassus, Fadlul Taruna Akmil Ini Jadi Sorotan Panglima TNI, Kisahnya Haru
TRIBUNSUMSEL.COM - Seperti Enzo Ingin Jadi Kopassus, Fadlul Taruna Akmil Ini Jadi Sorotan Panglima TNI, Kisahnya Haru
Fadlul Rohman adalah anak kedelapan dari sembilan bersaudara asal Kabupatern Banyuwangi, Jawa Timur.
Anak dari seorang petani bernama H. Burhanuddin bukan menjadi halangan untuk dapat mengabdi sebagai seorang Tentara.
Banyak lika-liku ia tempuh hingga pada tahun 2019 ini bisa lolos dan diterima di Akademi Militer.
Dilansir dari Chanel Youtube Resmi TNI AD, Pemuda yang disapa Fadlul tersebut lahir pada 10 April 1998.
Ia hanyalah anak seorang petani jeruk musiman di tanah kelahirannya, Banyuwangi.
• Kronologi Guru SMPN 35 Palembang Baik Hati Tewas Kecelakaan di Indralaya, Ingin Antar Uang ke Anak
• Pacaran 6 Tahun, Nekat Masuk Kamar Pengantin, Pria Ini Nangis Lihat Mantan Nikah dengan Orang Lain
• Wajah Kusut Sandiaga Uno saat Pengumuman Pilpres Akhirnya Terungkap, Diusir Prabowo? Ini Faktanya
Sejak kecil, Fadlul sudah mendambakan menjadi seorang prajurit TNI, bahkan ia sangat ingin masuk di Kopassus.
Fadlul lulus dari MAN 2 Banyuwangi pada tahun 2016, kemudian ia berinisiatif untuk mendaftar Akademi Militer (Akmil) di Kodam V Brawijaya.
Namun, di kesempatan pertama ini Fadlul Rohman harus menerima kegagalan setelah tak lolos ke tingkat selanjutnya dari tingkat Sub Panda.

Tak menyerah begitu saja, Fadlul pun mencoba peruntungan di CABA TNI AD di tahun yang sama.
Usahanya kali ini juga harus gagal di tingkat Sub Panda seperti sebelumnya.
Saat gagal masuk Akmil, Fadlul berkeinginan untuk mendaftar perguruan tinggi negeri.
Namun semua itu hanya sebatas mimpi, lantaran kedua orangtua yang berprofesi sebagai petani tidak sanggup membiayai ongkos pendidikan tingginya.
Sebelum kembali mendaftar Taruna Akmil tahun 2017, Fadlul sempat bekerja menjadi asisten apoteker di sebuah apotek di Banyuwangi.
Pembukaan seleksi Taruna 2017 pun dibuka, hal itu tak disia-siakan oleh Fadlul untuk kembali mencoba peruntungannya masuk Akmil.
Seperti tahun sebelumnya ia gagal kembali dalam seleksi penerimaan TNI di tingkat yang sama, Sub Panda.
Di tahun yang sama ia sudah gagal empat kali baik di Akmil Angkatan darat maupun Angkata Udara.
Saat berada di Surabaya, karena tak ada biaya untuk tinggal selama di sana Fadlul sempat tinggal di Kantor Ikatan Pelajar Nahdahtul Ulama.
Tak menyerah sampai di situ, Fadlul berpindah dari Surabaya ke Jakarta untuk mendaftar Akmil melalui Kodam Jaya.
Di Jakarta sendiri sebenarnya ia memiliki kakak kandung yang sudah lebih dulu menjadi anggota TNI bertugas di Jakarta.
Namun itu bukan menjadi alasan Fadlul untuk menumpang di rumah sang kakak.
Fadlul Rohman di Jakarta tinggal di Sebuah Masjid sebagai Takmir Masjid tersebut.
Ia juga mengajar ngaji dan hadroh di Masjid tersebut hingga menjadi salah satu orang yang membantu berkembangnya remaja Masjid di wilayah tersebut.

Di Masjid itu ia juga belajar akademik dari salah satu remaja masjid yang kuliah di jurusan pendidikan matematika.
Pada tahun 2018 lalu, Ia juga masih bertekad untuk masuk Akmil.
Fadlul pun mendaftar Akmil TNI AD dan AU, serta Bintara AD dan AU.
Keempat-empatnya ia gagal lolos lagi, dan harus menunda untuk masuk menjadi anggota TNI kala itu.
Tahun 2019 ia kembali mendaftar menjadi Taruna Akmil, dan usahanya setelah gagal berkali-kali dari tahun 2016 terbayar lunas.
Fadlul Rohman lolos di tes Sub Panda dan tingkat Panda dengan nilai terbaik.
Ia pun berangkat ke Akademi Militer menjadi Taruna Angkatan Darat di tahun ini.
Dilansir dari akun Instagram @tni_angkatan_darat, yang mengunggah sebuah video dimana Pangliman TNI Hadi Tjahjanto melaksanakan sesi tanya jawab kepada Fadlul Rohman sebagai calon Taruna.
Di video tersebut Panglima TNI juga menanyakan pekerjaan orangtua Fadlul sebagai pentani.
Saat dilihat, tangan Fadlul penuh dengan luka dan kasar akibat sering membantu orangtuanya mencangkul di sawah.
Taruna Akmil Enzo Ingin Jadi Kopassus, Tes Jasmani Pria Keturunan Perancis Ini Bikin Melongo
Sebuah video yang menunjukkan seorang peserta keturunan Perancis mengikuti seleksi Pantukhir Akademi Militer.
Yang membuat berdecak kagum, dalam video itu tampak Panglima TNI Hadi Tjahjanto mewawancarai calon taruna bernama Ananda Enzo itu dengan bahasa Perancis.
Video itu diunggah salah satunya oleh akun instagram @tnilovers18. Dalam video menunjukkan begitu fasihnya Panglima TNI berbicara dalam bahasa Perancis.
Saat proses seleksi Pantukhir, pria yang akrab disapa Enzo dipanggil oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Ayahnya Enzo asli Paris, Perancis, dan ibunya warga Sumatera Utara.
Enzo lahir di Paris, dan menghabiskan masa sekolah dasarnya di Perancis.
Dia kemudian datang ke Indonesia di usia SMP.

Enzo kemudian memilih mendaftar sebagai Taruna Akademi Militer, dan lolos sampai seleksi Pantukhir di mana ia diwawancara langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Enzo mengakhiri wawancaranya dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan mengaku ingin menjadi Prajurit Komando alias Kopassus.
Enzo juga memiliki banyak kelebihan, antara lain kemampuan fisiknya yang di atas standar TNI.
Kemudian Enzo juga mampu berbicara dalam 4 bahasa, yakni Inggris, Prancis, Italia, dan Arab Saudi.
Enzo kini diketahui sudah lolos ke Akademi Militer dan sedang mengikuti pendidikan Calon Taruna di Akademi Militer.
Dalam tes jasmani, diketahui Ananda Enzo berhasil melakukan 19 kali pull up dalam 60 detik, sit up 50 kali dalam 60 detik, push up 50 kali dalam 60 detik.
lari 7,5 putaran x 400 meter dalam waktu 12 menit dan renang 50 meter dalam 60 detik.
Simak wawancara Enzo selengkapnya oleh Panglima TNI:
Ya, Akademi Militer merupakan salah satu jalur untuk menjadi prajurit TNI AD di Indonesia.
Lulusan Akmil akan dididik selama 4 tahun di Magelang.
Setelah lulus, para lulusan Akmil akan memiliki pangkat Letnan Dua (Letda).
Jebolan Akmil di Indonesia sudah banyak yang menjadi Panglima TNI, bahkan ada pula yang kemudian memiliki karir politik gemilang.
Beberapa lulusan Akmil yang kemudian memiliki karir politik gemilang, antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, dan Prabowo Subianto.