Seputar Islam
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan 5 Keistimewaan Mengerjakan Puasa Senin Kamis
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis & Doa, Ini Keistimewaan Mengerjakan Puasa Senin Kamis
Penulis: Abu Hurairah | Editor: M. Syah Beni
Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan 5 Keistimewaan Mengerjakan Puasa Senin Kamis
TRIBUNSUMSEL.COM - Selain melaksanakan Puasa wajib di Bulan Ramadhan terdapat puasa-puasa sunnah yang bisa dilakukan oleh umat islam.
Salah satu diantara puasa sunnah adalah Puasa Senin Kamis yang dikerjakan mulai hari Senin & Kamis.
Berikut ini Niat dan Doa Buka Puasa Senin Kamis
- Niat Puasa Sunah Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA
Artinya :
"Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala."
- Niat puasa untuk hari kamis, bacaannya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Latin :
NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA
Artinya :
"Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala."
2. Sahur
3. Menjalankan puasa dengan niat dan tulus ikhlas
Doa Berbuka Puasa
Doa berbuka puasa, ada dua versi yang sering kita dengar.
Pertama seperti di bawah ini:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Latin:
"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"
Artinya :
"Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"
Selanjutnya ada juga yang menggunakan doa berikut:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Latin :
"Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'"
Artinya
"Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
Keistimewaan yang Didapatkan Mengerjakan Puasa Senin Kamis
Perlu tahu, Puasa Senin Kamis memiliki sejumlah keutamaan yang semestinya membuat kita lebih bersemangat untuk mengamalkannya. Berikut ini keutamaannya:
1. Rasulullah selalu mengerjakannya
Sebagaimana dua hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dan Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu di atas, Rasulullah senantiasa mengerjakan puasa ini. Beliau senantiasa menjaganya.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaga Puasa Senin Kamis (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi)
2. Hari Senin adalah hari istimewa
Salah satu keutamaan puasa pada hari Senin adalah karena hari itu istimewa. Pada hari Senin
Rasulullah dilahirkan dan pada hari Senin pula Rasulullah mendapatkan wahyu.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Nabi ditanya tentang puasa pada hari Senin, maka beliau bersabda, “Itu adalah hari kelahiranku dan pada hari itu wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim)
3. Amal diperlihatkan pada Senin dan Kamis
Pada hari Senin dan Kamis, amal-amal diperlihatkan/dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka betapa beruntungnya ketika saat itu seorang hamba sedang berpuasa.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka Allah Azza wa Jalla pada hari itu mengampuni setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan, “Biarkan keduanya hingga berdamai, biarkan keduanya hingga berdamai.” (HR. Muslim)
Abu Hurairah berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lebih sering pada hari Senin dan Kamis. Lalu ada sahabat yang bertanya tentang hal itu.
Maka Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya seluruh amal akan dipersembahkan pada setiap hari Senin dan hari Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap orang mukmin kecuali orang yang bermusuhan.
Sebab Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah amal kedua orang itu.’” (HR. Ahmad; shahih)
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, aku bertanya, “ Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau berpuasa sampai hampir saja tidak berbuka dan engkau berbuka sampai hampir saja tidak berpuasa kecuali pada dua hari.
Jika keduanya masuk dalam puasamu dan jika tidak begitu, engkau berpuasa pada keduanya.” Beliau bertanya, “Apakah nama dua hari itu?” Aku menjawab, “Hari Senin dan Kamis.
” Beliau bersabda, “Itulah dua hari yang diperlihatkan amal padanya kepada Rabb semesta alam. Maka aku ingin diperlihatkan amalku saat sedang berpuasa.” (HR. An Nasa’i; hasan)
4. Pintu surga dibuka
Pada hari Senin dan Kamis pula, pintu surga dibuka. Ini menunjukkan betapa mulianya hari itu dan betapa beruntungnya orang-orang yang berpuasa.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu diampuni kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan.” (HR. Muslim)