Cerita Khas Palembang
Mengenal Lesi Herleni, Ibu 2 Anak Peraih IPK 4,00, Mahasiswi Universitas Sriwijaya Diwisuda Hari Ini
Tidak lagi muda tetapi Lesi Herleni mampu membuktikan usia tidak menganggunya dalam menyelesaikan kuliah di Universitas Sriwijaya (Unsri)
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Tidak lagi muda tetapi Lesi Herleni mampu membuktikan usia tidak menganggunya dalam menyelesaikan kuliah di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Lesi Herleni merupakan mahasiswa peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai 4,00 saat Wisuda.
Mahasiswa S2 Universitas Sriwijaya Jurusan Ekonomi Pembangunan itu meraih IPK tertinggi saat diwisuda di Indralaya, Rabu (21/8/2019).
Tak hanya itu, diantara rekan seangkatannya di Ilmu Ekonomi, wanita berusia 34 tahun ini merupakan yang pertama diwisuda setelah menimba ilmu selama 1 tahun 11 bulan.
Saat diwawancarai, Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) ini mengaku cukup melelahkan saat menimba ilmu selama kurang dari 2 tahun tersebut.
• Diare Melanda Sungsang Banyuasin, 2 Balita Meninggal, 3 Orang Masih Dirawat
Pasalnya, ia harus pintar membagi waktu antara pekerjaan, melayani suami hingga mengasuh 2 putrinya di rumah.
"Jadi kalau buka laptop dan belajar, itu pada saat anak-anak udah tidur. Kalau ketauan buka laptop anak saya yang paling gede suka rewel," ungkapnya saat diwawancarai usai wisuda.
Namun ia terus mengejar gelar Magister Ekonomi tersebut.
Berkat motivasi dari Suaminya, Zainal Abidin dan keluarganya yang lain semua itu mampu digapai.
• Ibu Tertimpa Pohon Saat Tunggui Anak Ujian, Kisah Memilukan di Kampus Universitas Pancasila
Apalagi, sang suami juga sudah meraih gelar S2 beberapa tahun sebelumnya.
"Jadi kalau bisa cepat, kenapa tidak. Biar ga bayaran lagi juga sih," candanya.
Kesibukannya sebagai abdi negara ditambah keluarga tak menjadikan alasan baginya untuk membatasi prestasi akademisnya.
Menurutnya, terpenting bagaimana memanajemen waktu agar segala sesuatunya dapat berjalan.
• BREAKING NEWS, Tarif Jargas di Palembang Naik Mulai 1 September 2019, Ini Rinciannya
Hanya saja, ia sempat mengalami masa sulit saat perkuliahan. Yaitu pada saat penyusunan tesis dan penerbitan jurnal internasional.
Sampai akhirnya, ia berhasil mengirimkan jurnal internasionalnya ke Modern Economics di Ukraina. Jurnal tersebut sudah diterbitkan saat Juni 2019 lalu.
"Setiap orang pasti bisa, asal ada keinginan untuk jadi bisa," jelasnya. (SP/ Resha)