Tengah Disorot ! Pemerintah Beijing Keluarkan Perintah Copot Logo Halal di Semua Restoran

Kebijakan baru yang dikeluarkan otoritas pemerintah di Beijing ibukota China tengah disorot.Lantaran mengeluarkan perintah restoran dan kedai untuk

Tribun Sumsel/ Weni Wahyuni
Restoran Halal di China 

Bukan hanya warga muslim yang telah diperiksa.

Pihak berwenang telah menutup banyak gereja Kristen bawah tanah, dan menghancurkan beberapa gereja yang dianggap ilegal oleh pemerintah.

Umat muslim China mendapat perhatian khusus sejak kerusuhan tahun 2009 antara sebagian besar warga muslim Uighur dengan mayoritas etnis China Han di wilayah paling barat Xinjiang, tempat tinggal minoritas Uighur.

Kejadian-kejadian kekerasan etnis membuat beberapa orang Uighur yang meradang atas kontrol pemerintah, melakukan serangan pisau dan bom mentah di tempat-tempat umum dan terhadap polisi dan pihak berwenang lainnya.

Sebagai tanggapan, China meluncurkan apa yang digambarkan sebagai tindakan keras terhadap terorisme di Xinjiang.

Sekarang, China menghadapi kritik keras dari negara-negara Barat dan kelompok-kelompok hak asasi atas kebijakannya, khususnya penahanan massal dan pengawasan terhadap warga Uighur dan muslim lainnya di sana.

Pemerintah mengatakan tindakannya di Xinjiang diperlukan untuk membasmi ekstremisme agama. Pemerintah China juga telah memperluas kontrol yang lebih ketat terhadap minoritas muslim lainnya.

Para analis mengatakan Partai Komunis yang berkuasa prihatin bahwa pengaruh asing dapat membuat kelompok agama sulit dikendalikan.

Restoran halal di Beijing 2
Restoran halal di Kota Beijing.

"Bahasa Arab dipandang sebagai bahasa asing dan pengetahuan tentang itu sekarang dipandang sebagai sesuatu di luar kendali negara," kata Darren Byler, seorang antropolog di Universitas Washington yang mempelajari Xinjiang.

"Itu juga dipandang terkait dengan bentuk kesalehan internasional, atau di mata otoritas negara, ekstremisme agama. Mereka ingin Islam di Cina beroperasi terutama melalui bahasa Cina," katanya.

Komite pemerintah Beijing untuk urusan etnis dan agama menolak berkomentar soal ini. Mereka hanya mengatakan perintah mengenai restoran halal adalah arahan nasional.

Sementara sebagian besar pemilik toko yang diwawancarai Reuters mengatakan mereka tidak keberatan mengganti tanda-tanda itu.  Naun, itu akan membingungkan pelanggan.

"Mereka selalu berbicara tentang persatuan nasional, mereka selalu berbicara tentang China sebagai internasional. Apakah ini persatuan nasional?".

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved