kebakaran di Kertapati
Paguyuban Nusantara Sumsel Bersatu Bantu Persalinan Warga Korban Kebakaran Kertapati Secara Gratis
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ada tiga wanita hamil tua yang rumahnya jadi korban kebakaran di Sungki, Kertapati, Kota Palembang beberapa hari lalu
Penulis: Arief Basuki Rohekan |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ada tiga wanita hamil tua yang rumahnya jadi korban kebakaran di Sungki, Kertapati, Kota Palembang beberapa hari lalu.
Tiga wanita hamil ini dijanjikan bantuan melahirkan gratis di Rumah Sakit Bersalin (RSB) dari pengurus Paguyuban Nusantara Sumsel Bersatu (PNSB) yang dikomandoi Syahrial Oesman.
"Pak Lurah kirim KTP siapkan nama-nama yang memang lah nak melahirke. Kita aplaus dengan Ketua Harian PNSB Pak Heriyanto yang menginisiasi untuk memfasilitasi ibu yang hendak melahirkan ini," ungkap Ketua Umum PNSB Syahrial Oesman saat mengantarkan bantuan korban kebakaran.
Mantan Gubernur Sumsel ini menyampaikan harapan, paling tidak bisa meringankan derita saudara yang tertimpa musibah ini.
"Semoga tabah menghadapi musibah ini. Kegiatan kita semata-mata untuk masyarakat. Musibah ini cobaan dari Allah selagi kita masih mampu memikulnya. Kita syukuri dengan harapan tidak ada korban jiwa. Waktu saya Bupati selalu mengingatkan karena otomatis rasonyo habis. Dak usah jadi sesalahan lagi. Ini sudah terjadi," cap SO.
"Kita berharap dikembalikan kehidupan normal. Asal ado tempat nginap. Terkumpul dengan keluarga lagi. Ibadah lagi. Jangan lupo ibadah lagi. Ini ada dari Walubi, Bali, Bamukoi, Komering, Muba, Ranau, Bengkulu, POHATI," tandas mantan Bupati OKU.
Puluhan pengurus Paguyuban Nusantara Sumsel Bersatu (PNSB) yang dikomandoi Syahrial Oesman menyambangi posko korban kebakaran dan meninjau puing lokasi kebakaran.
Ketua Harian Heriyanto didampingi Sekretaris Chaidir Kalingi, Nyoman Ngurah Wedana mengatakan, PNSB ini gabungan beranggotakan 48 paguyuban yang berdomisili di Sumsel.
"Cuma memang ada yang belum bergabung. Visi misi dalam rangka kerukunan umat. Makanya kita fokus di bidang keagamaan. Ada 6 agama. Ada beberapa bidang, diantaranya baksos, pendidikan, kesehatan Festival kuliner dan seni budaya Nusantara. Lagi minta arahan dan dukungan Bapak Gubernur Sumsel," jelasnya.
Menurut Heriyanto, tergeraknya pengurus untuk memfasilitas lahiran korban kebakaran ini semata-mata wujud kemanusiaan.
"Ini merupakan wujud kemanusiaan. Hari ini baksos perdana peduli kasih korban kebakaran. Berupa perangkat dapur (kuali, piring, sendok) perangkat solat (sejadah mukenah sarung)."
"119 paket. Buku pelajaran dan pakaian layak pakai. Ini ada beberapa ibu yang hamil menunggu waktu persalinan agar dilahirkan di RSB Budi Indah Jl Merdeka. Biar persalinan ditanggung PNSB," kata Heriyanto.
Dari data di posko setidaknya ada 3 wanita hamil tua yang menunggu waktu persalinan. Yakni Ny Ira yang sudah hamil 9 bulan. Lalu ada Desti hamil 8 bulan dan Yana hamil 9 bulan.
"Iyo tadi takut dak berani, takut dimarah Pak Camat. Namo suami aku Roni, sehari hari buruh kelapo. Sudah ado anak sikok kelas 2 SD."
"Senang tadi bakal nak dibantu persalinan di rumah sakit. Karena dak ado biaya. Persiapan tapi terbakar. Duit ado jugo tapi dikit. Yang pasti barang terbakar. Terimo kasih. Hari-hari gawe aku ngantar anak sekolah," ungkap Desti (29).
Sementara Edi Alfian, Lurah Ogan Baru Kecamatan Kertapati menyambut baik setiap kedatangan bantuan.
"Tentu kami atas nama korban dari RT 26, 26, 27 dan RT 28 mengucapkan terima kasih penghargaan sebesar-besar atas bantuan yang disalurkan untuk 137 KK korban terdampak kebakaran yang terjadi 10 Juli lalu. Untuk makan pagi siang malam dari dapur umum. Di sini ada 113 rumah yang terbakar tediri 137 KK, atau 548 jiwa," beber Edi Alfian SH.
Saat ini kata Edi, korban banyak menempati rumah sanak keluarga dan sebagian ada di puing-puing dengan terpal sebagai tenda darurat.
Berharap di masa mendatang bisa dapat bahan bangunan sehingga bisa bangkit.
"Untuk rencana dibangunkannya kembali rumah warga itu baru tahap laporan dari Pemkot Pak Wako dan Ibu Wawako dan peninjauan gubernur."
"Pak Gubernur menjembatani Kemensos RI. Sesuai arahan Pak gub ini bencana nasional. Sampai hari ini belum ada berita sampai ke kami. Laporan secara lokasi sudah dicek langsung Pemkot melalui Wawako," pungkasnya.