Berita Muara Enim

Buruh Karet di Muara Enim Tewas Dirampok, Kasihan Korban Bukan Orang Berada Tega Dirampok

Tupinem Binti Kertopawiro (61 tahun), warga Desa Lubuk Raman Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muaraenim tewas diduga jadi korban perampokan

Penulis: Ika Anggraeni |
Istimewa
Tupinem Binti Kertopawiro (61 tahun), warga Desa Lubuk Raman Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muaraenim tewas diduga jadi korban perampokan, Kamis (27/6/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Tupinem Binti Kertopawiro (61 tahun), warga Desa Lubuk Raman Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muaraenim tewas diduga jadi korban perampokan, Kamis (27/6/2019).

Kades Lubuk Raman, Bastomi menjelaskan, korban sebenarnya adalah warga Desa Tebat Agung kecamatan Muara Niru.

Tupinem sehari-hari bekerja sebagai buruh penyadap karet dikebun yang ada di desa Lubuk Raman.

Sehari-hari Tupinem tinggal dengan adiknya yakni Tupini dan menempati rumah pemilik kebun yang ia sadap.

Tupinem seminggu sekali kerap pulang ke Tebat Agung atau sebaliknya keluarganya yang dari Tebat Agung datang menjenguknya.

Menikah untuk Kedua Kalinya, Begini Cara Bupati Askolani Minta Izin ke Almarhum Istrinya Pertama

Bastomi mengatakan, sebelum kejadian rencananya Tupinem akan pergi ke kebun untuk menyadap karet.

"Menurut cerita adiknya, adiknya memang lebih dulu berangkat ke kebun, ditunggu-tunggu tapi korban tidak kunjung datang menyusul makanya adiknya pulang, dan saat tiba di rumah adik korban melihat korban sudah meninggal," katanya.

Menurut Kades, korban sudah satu bulan ini pisah ranjang dengan suaminya.

"Mereka tidak punya anak namun hubungan korban dan suaminya tetap baik. Suami korban juga orang baik-baik dan kemarin juga pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan suami korban,"katanya.

Ini Jawaban Kholid Mawardi Ditanya Pencalonan di Pilkada OKU Timur Tahun 2020

Bastomi juga mengatakan bahwa korban adalah sosok yang ramah dan tidak neko-neko.

"Orangnya biasa-biasa saja, tapi kalau disapa ramah dan suka ngobrol. Saya setiap hari lewat depan rumah korban karena rumah korban berlokasi dipinggir jalan dan memang tempat lalu lintas orang. Kalau saya lewat dia selalu negur,"ungkapnya.

Bastomi tak menyangka ada yang tega melakukan perbuatan tersebut terhadap korban.

"Motor, dompet dan handpone korban hilang. Kasihan korban, dia bukan orang yang berada tapi ada yang tega mau merampok korban,mudah-mudahan pelakunya cepat tertangkap,"pungkasnya.

Kronologi Penemuan Korban

Tragis nasib yang dialami oleh Tupinem Binti Kertopawiro, (61) warga Kp 6 Desa Lubuk Raman Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muaraenim ditemukan tewas didalam rumah dalam kondisi kaki dan tangan diikat dan mulut dibekap.

Berdasarkan informasi yang berhasil Tribunsumsel.com himpun di lapangan,Jumat,(28/6/2019) peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh adik korban yang bernama Tupini sekitar pukul 11.00 Wib.

Dimana saat itu Tupini yang telah lebih dulu berangkat kekebun untuk menyadap karet,pulang kerumah karena menunggu kakaknya yakni korban tak kunjung datang kekebun untuk menyadap karet.

Namun saat tiba didepan rumah,adik korban melihat pintu rumah yang ia dan kakaknya tempati tersebut sudah terbuka.

Adik korban bergegas masuk kedalam rumah namun betapa terkejutnya adik korban saat melihat rumah kondisi didalam rumah berantakan.

Kapolda Sumsel Irjen Firli Cerita Masa Kecil, Tinggal di Kontrakan, Usia 5 Tahun Ditinggal Ayah

Ia masuk kedalam kamar, setelah masuk kedalam kamar ia melihat korban sudah meninggal dunia dengan kondisi terbaring diatas tempat tidur dengan kondisi tangan dan kaki terikat dan mulut di bekap menggunakan seutas kain.

Tupini juga mendapati sepeda motor jenis revo warna hitam milik korban yang semula ada didapur,Dompet dan Handpone sudah lenyap.

Mengetahui hal tersebut,tupini memberitahu keluarganya yang lain Didesa Tebat Agung dan melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah setempat.

Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Rambang Dangku,AKP Apriansyah membenarkan adanya peristiwa tersebut.

" Anggota kita sudah kelapangan dan melakukan olah TKP dan saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan kita," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved