Berita Palembang
Dianggap Biang Kemacetan dan Bikin Sampah Berserakan, PKL di Pasar Sako Palembang Ditertibkan
Dianggap Biang Kemacetan dan Bikin Sampah Berserakan, PKL di Pasar Sako Palembang Ditertibkan
Penulis: Winando Davinchi |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palembang menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Sako, Senin (24/6/2019).
Penertiban dimulai dari PKL yang menggelar dagangannya di depan pasar.
Saat penertiban PKL, lalu lintas di kawasan pasar sempat mengalami kemacetan.
Kasi Pengendalian Satpol PP Palembang, Andri mengaku menurunkan sekitar 50 personil untuk menertibkan PKL.
"Karena disini sangat banyak pedagang yang memenuhi pelataran pasar," jelasnya.
"Tadi kita mulai penertiban dari jam 08.30 sampai jam 12.30 berjalan dengan kondusif," ujarnya.
Penertiban terhadap PKL ini dilakukan agar masyarakat yang melintas atau berkunjung ke pasar Sako lebih nyaman.
• Berkat Aplikasi CCTV Tersambung di Ponsel, Warga Palembang Gagalkan Rampok yang Obrak Abrik Rumahnya
• Komplotan Pencuri Emas yang Beraksi di Pasar 16 Ilir Palembang Disidang, Satu Terdakwa Sedang Hamil
"Penertiban rutin dan karena semerawut nya PKL disana, Hingga mengakibatkan kemacetan dan banyaknya sampah yang berserakan disekitaran pasar hingga jalan," ungkapnya.
Tidak banyak barang yang diamanakan karena penertiban hari ini berupa teguran agar mereka tidak lagi berjualan disini.
Pantauan Tribunsumsel.com, terlihat banyak pedagang yang tidak bisa berbuat banyak dan dengan sigap membereskan barang dagangannya untuk kemudian dibawa pulang.
Seoarng PKL, Heri mengaku tak mendapatkan tempat sehingga nekat berjualan di area terlarang.
"Saya memang setiap hari berjualan disini karena kalo mau jualan di dalam area pasar tidak kebagian kios, lagi pula disini juga banyak temannya," ucap pedagang buah ini.
Ia sejak lama sudah mengetahui jika berjualan disini tidak diperbolehkan karena bukan tempat berjualan.
"Ya sudah tahu sejak lama disini bukan tempat jualan, tapi mau gimana lagi saya tidak tau harus menggelar dagangan dimana lagi," ujarnya.
Dagangan ini merupakan satu-satunya alat untuk mencari nafkah.
"Saya sedih karena berjualan ini untuk menyambung hidup menafkahi istri dan anak-anak yang masih kecil," katanya.
• Marshanda Keluar dari Sinetron Orang Ketiga SCTV?, Tokoh Yuni Mendadak Curhat Penderitaan