Berita Selebriti

Ingat 4 Artis Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini yang Meninggal Dunia di Usia Muda

Ingat 4 Artis Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini yang Meninggal Dunia di Usia Muda

Penulis: Euis Ratna Sari |
Kolase Tribunnews
Luri AFI 

TRIBUNSUMSEL.COM - 4 Artis Jebolan Ajang Pencarian Bakat yang Meninggal Dunia di Usia Muda

Ajal atau akhir kehidupan seseorang di dunia memang tak memandang usia.

Kematian tak selalu datang kepada mereka yang berusia lanjut.

Banyak pula mereka yang masih berusia muda pun telah mendahului bertemu ajal mereka.

Seperti kisah yang dialami beberapa selebriti Indonesia yang harus meninggal di usia muda.

Padahal para selebriti yang merupakan jebolan ajang pencarian bakat tengah naik daun.

Banyak Anak Banyak Rezeki, Deretan Seleb ini Miliki 5 Orang Anak Bahkan Lebih

Berusaha Tegar dan Tabah, Selebriti Cantik ini Lewati Momen Lebaran Tanpa Ayah dan Ibu

Jauh dari Hingar Bingar Dunia Keartisan, 3 Selebriti ini Pilih Masukan Anaknya ke Pondok Pesantren

Kepopulerannya yang tengah menanjak naik harus terhenti lantaran dipanggil yang maha kuasa.

1. Seni 'Kondang In'

 

Seni Kondang In (wordpress.com)

Seni atau Sani lahir dengan nama Seni Maryani.

Semasa hidupnya, Seni mengikuti ajang pencarian bakat bernyanyi Kontes Dangdut Indosiar atau Kongdang In musim kedua pada 2008.

Tercatat, Seni berhasil tembus sebagai finalis lima besar Kongdang In.

Namun, pada 2010, kabarnya ia memutuskan mundur dari dunia hiburan Tanah Air, saat berusia 24 tahun lantaran memilih membangun rumah tangga.

Sepi dari pemberitaan publik sejak memutuskan menikah, Seni dikabarkan mengidap penyakit kuning dan akhirnya meninggal dunia saat hamil tujuh bulan.

Sayang, berdasarkan informasi yang beredar, belum ada informasi kapan tepatnya Seni mengembuskan napas terakhir.

2. Luri 'AFI'

 

Luri AFI (Wikipedia)

Luri Dini Ayu Safitri atau yang dikenal sebagai Luri AFI, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 25 November 1985.

Semasa hidupnya, Luri mengikuti ajang pencarian bakat bernyanyi Akademi Fantasi Indosiar (AFI) tahun 2005.

Di AFI 2005, Luri berhasil menjadi finalis empat besar.

Setelah lulus dari AFI, ia merilis album bertajuk Funtastic dengan single utama Dengarlah.

Melalui talent show AFI tersebut, Luri bertemu dengan sang kekasih yang kemudian menjadi suaminya, yaitu Arjuna.

Arjuna juga salah satu finalis AFI ketika itu.

Sekitar empat tahun dari keikutsertaan Luri di AFI, ia mengembuskan napas terakhirnya pada 11 Januari 2009, pada pukul 23.00 WIB malam, saat berusia 23 tahun.

Kabarnya, ia meninggal setelah melahirkan sang anak, Shifardy Satriyo Prananda.

Luri sempat koma, lalu meninggal ketika anaknya baru berumur sembilan hari.

3. Fahmi Nyahnyah 'API'

 

Fahmi (Tabloid Nova)

Audisi Pelawak TPI atau API 2005 meluluskan salah satu grup pelawak asal Medan, Nyahnyah.

Personel grup lawak tersebut adalah Fahmi, Ophe, dan Abrar.

Fahmi merupakan salah satu personel Nyahnyah yang cukup menarik perhatian publik kala itu.

Dengan perawakan kecil, Fahmi yang bertinggi badan 112 sentimeter mampu menghibur penonton.

Fahmi atau Mohammad Iqbal Fahmi tersebut lahir pada 23 April 1976.

Lulus dari API, grup lawak Nyahnyah sempat melanjutkan karier di dunia hiburan Tanah Air.

Grup ini satu angkatan dengan Bajaj, yang sampai sekarang berhasil menjaga eksistensinya.

Perjalanan Fahmi di dunia hiburan nyatanya tidak berlangsung lama, lantaran ia meninggal dunia.

Sebagaimana diberitakan media daerah Riau, Fahmi meninggal pada Sabtu, 3 Februari 2007, sekitar pukul 04.30 WIB pagi.

Ia meninggal saat berusia 31 tahun, karena penyakit asma dan diabetes.

4. Budi Klantink 'IMB'

Budi Klantink

Selama hidupnya, Budi dikenal sebagai sosok yang ceria.

Budi adalah salah satu personel grup musik Klantink, jebolan ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB).

Budi atau Budiarto meninggal dunia pada Sabtu (5/9/2015), sekitar pukul 04.00 WIB pagi.

Berdasarkan kabar yang dihimpun TRIBUNNEWS.com, sebelum meninggal Budi cukup getol mengonsumsi obat pelangsing.

Berat badannya berhasil turun, namun sayang kondisi kesehatan Budi turut melemah.

Jenazah Budi Klantink, 30, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, sekitar pukul 12.30 WIB, Sabtu, setelah sebelumnya diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Joyoboyo, Wonokromo Surabaya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved