Pemudik Tidur Pelabuhan TAA: Lelah Mengantri dan Takut Jalan ke Palembang
Hanya beralas tikar puluhan pemudik asal Bangka bermalam di Pelabuhan Tanjung Api Api (TAA) Palembang.
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hanya beralas tikar puluhan pemudik asal Bangka bermalam di Pelabuhan Tanjung Api Api (TAA) Palembang.
Diantara mereka juga membawa perlengkapan tidur mulai dari selimut, sarung agar beristirahat dengan nyenyak di ruang tunggu pelabuhan.
" Sudah kelelahan mengantri di Pelabuhan Tanjung Kalian, istirahat dahulu besok lanjut lagi," ungkap Fitriani seorang pemudik yang sesaat terbangun dari tidurnya, Minggu (02/06) dinihari.
Ia menyampaikan di Pelabuhan Tanjung Kalian kendaraan sangat padat, tak hanya kendaraan roda empat tapi juga kendaraan roda dua turut mengantri panjang.
" Kami tadi dapat kapal keempat, lumayan antri sekitar lima jam, kepanasan dan kehujanan, pokoknya lengkap," tegasnya
Ia mengaku esok hari akan melanjutkan perjalanan panjang menuju ke OKI untuk pulang ke kampung halamannya dengan mengendarai sepeda motor bersama suaminya.
" Cuma berdua mas, mau pulang kampung ke Mesuji Raya, OKI, masih lumayan jauh," katanya
Tak jauh berbeda, Pemudik yang lain, Prasetyo mengaku memutuskan untuk bermalam di pelabuhan karena takut melintas jalan menuju Palembang.
Menurutnya, Jalan lintas TAA ke Palembang gelap gulita.
" Gelap banget jalan kalau malam, belum lagi kalau hujan mau berteduh dimana, lebih baik bermalam dulu di sini (pelabuhan)," jelasnya
Ia juga takut akan kerawanan kejahatan di jalanan dalam kondisi yang minim penerangan.
Apalagi mudik hanya seorang diri menggunakan sepeda motor.
" Daripada ada apa apa nanti, malah tidak jadi lebaran, " imbuhnya.