Viral Disebut Polisi dari China, Inilah Sosok Anggota Brimob Briptu Raja Asli Sumatera Utara
Viral Disebut Polisi dari China, Inilah Sosok Anggota Brimob Briptu Raja Asli Sumatera Utara
TRIBUNSUMSEL.COM - Viral Disebut Polisi dari China, Inilah Sosok Anggota Brimob Briptu Raja Asli Sumatera Utara
Penyebar berita bohong atau hoaks yang menyebut polisi asing turut mengamankan aksi massa aksi 22 Mei ditangkap.
Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan tersangka berinisial SGA itu yang pertama kali menyebarkan kabar bohong tersebut.
• 8 Tahun Menikah dan Belum Punya Anak, Zaskia Sungkar Bongkar Sifat Irwansyah yang Temperamen
• Anak Jutawan Ini Coba Jadi Gelandangan Selama 3 Hari, Tak Disangka Ini yang Didapatkannya
Tak cuma itu, anggota Brimob yang disebut WNA juga turut dihadirkan pihak kepolisian.
"Ini polisinya kita hadirikan semua ini," ujar Dedi Prasetyo.
Ketiga anggota Brimob itu memperlihatkan wajah mereka yang selama ini tertutup masker hitam.
Mereka juga memperkenal diri dan membuat sebuah pengakuan.
Mulanya Dedi Prasetyo merangkan kronologi penangkapan SGA.
"Dari rekam jejak digital yang ditinggalkan pelaku, berhasil ditemukan pelakunya," jelas Dedi Prasetyo.
SGA rupanya tak hanya menyebarkan, ia juga merupakan pembuat foto dan narasi kabar bohong tersebut.
"Pelakunya ini dia sebagai kreator dan juga sebagi buzzer, mengedit foto dan membuat narasi di konten tersebut kemudian memviralkan di beberapa akun medsos dan di WA grup," jelas Dedi Prasetyo.
Anggota Bareskrim Cyber Polri kemudian menjelaskan SGA ditangkap di rumahnya di daerah Bekasi, Jawa Barat.
Anggota Bareskrim Cyber Polri menilai SGA yang berprofesi sebagai wirasawata itu telah membuat dan menyebarkan informasi yang melahirkan rasa kebencian masyarakat Indonesia kepada suatu kelompok berdasarkan Suku, Agama, Ras, dan Adat (SARA).

"Bareskim Cyber Polri telah melakukan penangkapan kepada saudara SGA yang mana saudara SGA ini beralamat di daerah Karang Gepuh, Bekasi," jelas anggota Bareskrim Cyber Polri itu
"Pekerajaanya wirasawasta, yang mana beliau ini telah menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan individu maupun kelompok berdasarkan sara," tambahnya.
Tak cuma itu SGA juga disebut telah dengan sengaja menyebarkan berita bohong yang menyebabkan keributan di tengah masyarakat.
"Kemudian yang bersangkutan juga melakukan dengan sengaja pemberitaan bohong di medsos yang mengakibatkan keonaran di masyarakat," ucap anggota Bareskrim Cyber Polri.
"Menyebarkan ke beberapa WA grup ada tiga sampai empat grup," tambahnya.
Anggota Bareskrim Cyber Polri menjelaskan kabar bohong itu bermula, dari seseorang yang berswafoto bersama tiga orang anggota Brimob saat hadir di aksi 22 Mei.
SGA kemudian menyertakan foto tersebut dengan narasi kebohongan.
"Berdasarkan capture foto yang dilakukan seseorang di TKP," jelas anggota Bareskrim Cyber Polri.
SGA yang ditangkap pada pukul 16.30 WIB, Kamis (23/5/2019) telah mengakui perbuatannya.
SGA dikenakan beberapa pasal dengan ancaman penjara enam tahun lamanya.
"Kami melakukan penangkapan kemarin pada pukul 16.30, tersangka sudah mengakui," ucap anggota Bareskrim Cyber Polri.
"Pasal 45, tentang informasi dan transaksi eletronik, pasal 16 tentang pengapusan diskriminasi ras dan etnis, pasal 14 dan 15 tentang peraturam hukum pidana yang berakutan 6 tahun penjara," tambahnya.
Ketiga anggota Brimob yang hadir di jumpa pers itu kemudian diberikan kesempatan berbicara secara bergantian.
Mereka lantas langsung membuka masker dan menunjukan wajahnya.
Anggota Brimob yang pertama menegaskan dirinya bukan berasal dari China melainkan dari Sumatera Utara.
"Selamat siang semuanya, kami tegaskan sekali lagi kamu asli Brimob bukan polisi China," kata anggota Brimob itu.
"Saya adalah Brimob Sumatera Utara, saya asli Sumatera Utara," tambahnya.
Anggota Brimob yang kedua juga melakukan hal yang serupa.
"Perkenalkan saya Brimob Sumatera Utara tepatnya di Tebing Tinggi, saya Asli Indonesia," tegas anggota Brimob tersebut.

Anggota Brimob yang terakhir dengan tegas mengatakan ia asli Indonesia dan bertugas di Polda Sumatera Utara.
Ia juga mengatakan kabar yang menyebut mereka berasal dari China adalah murni sebuah kebohongan.
"Saya menegaskan saya asli Brimob Indonesia, yang bertugas di Polda Sumatera Utara," katanya.
"Yang tepanya di Tebing Tinggi, detasemen B,"
"Jadi Berita yang disebarkan selama ini itu murni Hoaks,"
"Kami memang murni Brimob Indonesia, dan berdarah Indonesia," tambahnya.

Beredarnya foto anggota Brimob yang dikira dari China langsung membuat sejumlah pengguna media sosial geger bukan kepalang.
Bahkan, masyarakat masih membahas sampai Kamis (23/5/2019).
Foto anggota Brimob bermata sipit viral di sosial media setelah aksi 22 Mei di depan Gedung Bawaslu pada Selasa, (21/5/2019).
Jagat maya pun dihebohkan dengan rumor yang menyebut anggota Brimobtersebut bukan merupakan warga negara Indonesia (WNI) melainkan warga negara asing (WNA).
Awalnya, beredar potret seorang peserta aksi yang berfoto bersama tiga polisi yang memakai penutup wajah.
Entah siapa yang memulai, selanjutnya warganet mulai mencurigai personel Brimob di foto tersebut bukan WNI melainkan WNA dari Tiongkok lantaran bermata sipit.

Sementara, Polri pun segera menepis tuduhan tersebut dan menegaskan semua personel Brimob yang dikerahkan dalam aksi 22 Mei adalah WNI.
Melansir dari Kompas, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menegaskan tak ada petugas Brimob dari negara lain yang turut menjaga keamanan aksi demonstrasi kemarin.
"Tidak ada, kami bantah. Murni bahwa (petugas kepolisian) itu adalah personel Brimob, warga negara Indonesia," kata Iqbal di Jakarta, Rabu (22/5/2019) siang.
Menurut Iqbal, foto-foto tersebut sengaja disebarkan untuk mendiskreditkan Polri.
Ia juga membantah adanya penembakan di masjid-masjid yang dilakukan oleh petugas.
"Saya bantah bahwa Brimob tidak pernah menyerang masjid. Teman kami, rekan kami, TNI juga tidak pernah menyerang masjid, diviralkan menyerang masjid," ujar Iqbal.

Setelah foto Brimob bermata sipit viral, sebuah akun Facebook bernama Zu Msglow Sumut Stockist sempat memberikan klarifikasi mengenai identitas Brimob yang dituding berasal dari Tiongkok.
Akun tersebut mengaku bahwa foto pria tersebut adalah suaminya yang memang anggota Brimob Polri.
Ia juga mengunggah bukti foto-foto sang suami di beberapa acara yang mengenakan seragam dinas.
"Tolong bantu luruskan...bahwasanya kebenarannya tidak seburuk yang pihak tertentu katakan..

Sementara, seorang anggota Brimob dengan akun Instagram bernama @roccabarayaa juga mengungkap identitas polisi viral itu.
Pada keterangan foto unggahannya, seorang anggota Brimob itu menyebut jika sosok viral dalam foto adalah juniornya.
Ia juga menegaskan jika juniornya itu merupakan orang asli Manado.
"Ini junior saya. dia asli tanah manado. Salah satu kota di Indonesia yang di kenal pencetak penerus generasi bangsa berfisik rupawan," tulisnya @roccabarayaa.

Usut punya usut, anggota Brimob yang viral itu ternyata bernama lengkap Andre K. Iroth.
Ia merupakan satu dari banyaknya personel yang dikirim untuk menjaga Jakarta saat aksi 22 Mei.
Dilihat dari akun Instagramnya bernama @krissandro_23, Andre K. Iroth memiliki paras tampan.
Wajah Andre K. Iroth yang mirip Oppa Korea sempat membuat publik salah paham.
Meski demikian, sosok anggota Brimob tulen ini asli Manado.
Melalui kolom bio di Instagram, Andre K. Iroth menuliskan 'Manadonese', seolah ingin menegaskan bahwa ia putra daerah asli Manado.
Andre K. Iroth juga kerap mengunggah potret dirinya saat memakai seragam kebesaran Brimob.

(*)
(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Penyebar Hoaks Ditangkap, Anggota Brimob yang Disebut dari China Tunjukan Wajah: Saya Asli Indonesia