Anak Jutawan Ini Coba Jadi Gelandangan Selama 3 Hari, Tak Disangka Ini yang Didapatkannya

Muda dan cantik, hidup serba mewah, memakai segala merek fashion ternama, dan punya jadwal liburan ke luar negeri tiap tahun, hidup Isabella James san

5STAR
Isabella, anak kaya raya yang mencoba hidup sebagai gelandangan selama 3 hari. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Muda dan cantik, hidup serba mewah, memakai segala merek fashion ternama, dan punya jadwal liburan ke luar negeri tiap tahun, hidup Isabella James sangat sempurna.

Hidup dengan kekayaan luar biasa terkadang membuat Isabella James (21) dianggap sebagai anak manja dan sombong.

Muncul di acara Rich Kids Go Homeless, Isabella akan meninggalkan gaya hidup bak putri raja dan akan menjadi gelandangan selama 3 hari.

Gadis yang setidaknya harus liburan mewah selama tujuh kali dalam setahun ini mengatakan ia akan membuktikan anggapan orang-orang tentang dirinya adalah salah. Isabella mengatakan ia tidak bisa mendapatkan reputasi 'sombong' dari orang-orang.

Dilansir dari The Sun (22/5/2019), putri seorang jutawan itu menjelaskan, ”Saya pikir dari luar, orang-orang akan menganggap hidup saya sempurna. Saya selalu dinilai dari penampilan saya.

"'Dia gadis yang cantik, dia memiliki gaya hidup kaya, dia mungkin sombong', namun meskipun aku kadang-kadang terlihat dan bertingkah seperti putri, ada banyak hal yang lebih penting bagiku daripada itu."

Meskipun tidak perlu bekerja Isabella adalah headhunter dengan jam terbang tinggi, seorang konsultan bakat dan sedang belajar untuk master dalam psikologi bisnis.

Etika kerja yang kuat inilah yang membuat Isabella berpikir dia akan bertahan dengan baik selama tiga malam tidur dengan kehidupan yang 'kasar'.

Isabella seorang anak jutawan, ia juga merupakan seorang headhunter dengan jam terbang tinggi.
5STAR
Isabella seorang anak jutawan, ia juga merupakan seorang headhunter dengan jam terbang tinggi.

Dia berkata, "Saya percaya saya akan bisa keluar dari jalan karena saya akan dapat menggunakan kualitas saya yang sudah memiliki ambisi motivasi dorongan dan menerapkannya ke dunia luar."

Isabella juga sebelumnya menganggap para tunawisma 'nyaman' dengan kehidupan mereka sehingga tidak mau berusaha mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.

"Saya pasti akan mengatakan beberapa orang menjadi nyaman menjadi tunawisma dan mereka tidak punya kesempatan untuk melakukan perubahan.

“Saya tidak terlalu setuju dengan mengemis. Saya pikir masih banyak yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan uang. Saya pikir mengharapkan orang lain untuk menyerahkan uang kepada Anda ketika Anda belum melakukan apa pun untuk itu, saya pikir itu tidak adil. ”

Akhirnya, Isabella melakukan perjalanan ke Newham, Straford, Inggris di mana satu dari setiap 25 orang dianggap tunawisma.

Di acara itu, ia harus benar-benar hidup seperti gelandangan, hanya tidur di kantung tidur, Isabella yang tadinya sangat optimis menjadi gelisah.

Hari pertama, bahkan sebelum dia tiba di tujuannya, dia menangis di dalam mobil, dia mengakui, “Saya merasa sedikit tidak nyaman sedikit di luar batas, semua orang terlihat sangat mengintimidasi.”

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved