Mutilasi di Sungai Lilin

Update Kasus Mutilasi Vera Oktaria: Guru Pernah Peringatkan Orangtua Vera Soal Perangai Prada DP

Suhartini (50) masih terus menanti kabar ditangkapnya pelaku pembunuh sekaligus yang telah memutilasi Vera Oktaria, anak kandungnya.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Suhartini, Ibu almarhumah Vera Oktaria. 

Padahal jarak rumah mereka tidak terlalu jauh, hanya berkisar 150 meter saja.

"Tidak pernah mereka datang ke rumah kami,"ujarnya, Jumat (17/5/2019). 

Suhartini juga sudah menutup pintu hatinya untuk berdamai dengan keluarga DP. 

Dia mengatakan, walaupun keluarga Prada DP datang ke rumahnya, Suhartini tetap akan menolak untuk berdamai. 

"Tidak akan berani mereka datang kesini. Kalaupun memang benar-benar datang, kami tidak akan terima. Untuk apa lagi, saya sudah malas membahas orang-orang itu,"ujarnya. 

Sebagai seorang ibu, Suhartini mengaku sangat tidak terima dengan apa yang terjadi pada putri bungsunya itu. 

Apalagi hubungan Suhartini dengan Vera sangat dekat sebagai ibu dan anak. 

"Saya benar-benar sakit hati dan tidak terima. Apapun yang terjadi, saya mohon teramat sangat pada siapapun.
Tolong tangkap orang yang sudah bunuh anak saya supaya dia bisa cepat diberi hukuman seberat-beratnya,"ujar Suhartini

Kepiluan Suhartini

Kesedihan mendalam sangat dirasa Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria yang ditemukan tewas dalam keadaan dimutilasi di Sungai Lilin Musi Banyuasin (Muba) Sumsel, Jumat (10/5/2019).

Pasalnya Prada DP kekasih Vera yang diduga kuat terlibat pada tewasnya Vera dalam kondisi mengenaskan, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

"Ngapo lamo nian dio tuh ditangkep. Cepat lah tangkep budak itu (kenapa lama sekali dia ditangkap. Cepat tangkap anak itu),"ungkap Suhartini pada Tribunsumsel.com. Jumat (17/5/2019).

Hingga Prada DP ditemukan, Suhartini mengaku tidak akan pernah merasa tenang.

Sebagai seorang ibu, dia terus terbayang dengan keadaan anak gadisnya saat menjadi korban pembunuhan.

"Sakit hati saya kalau ngebayangin waktu Vera dibunuh. Pastilah anak itu menjerit kesakitan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved