Polemik PBB Palembang
Gaji Rp 1,38 Juta Tagihan PBB Rp 3,2 Juta, Sukian : Ajarkan Saya Bagaimana Cara Membayarnya
Gajinya sebulan Rp 1.381.000. Sukian (70), pensiunan BUMN, sedang galau untuk membayar tagihan PBB sebsar Rp 3.238.980
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Gajinya sebulan Rp 1.381.000. Sukian (70), pensiunan BUMN, sedang galau untuk membayar tagihan PBB sebsar Rp 3.238.980.
Biasanya dia hanya bayar Rp 340 ribu, tetapi sekarang mendadak naik sangat tinggi.
"Bagaimana caranya, ajari saya cara membayarnya," ungkapnya kecewa.
Tribunsumsel.com menyambangi rumah Sukian di kawasan Dwikora II, Kamis (16/5/2019).
Daerah ini banyak rumah elite, tetapi rumah Sukian agaknya tak masuk kategori itu.
• Breaking News: Demonstrasi Tolak Kenaikan PBB Kota Palembang, Desak Dewan Gunakan Hak Interpelasi
Kalau hujan, rumahnya kebanjiran.
Rumah bercat warna krem, bagian teras atap menggunakan asbes dengan ukuran halaman yang tak begitu luas. Atap rumah terlihat rendah.
"Iya ini pendek karena ditimbun terus, karena kalau hujan banjir terus, bahkan masuk rumah, kalau parah saya ngungsi di rumah anak," katanya.
Kayu yang digunakan sebagai penyangga asbes untuk rumahnya beberapa sudah ada yang lapuk.
• PBB Warga Palembang Naik Ratusan Persen, Harnojoyo : Bukan Naik tapi Menyesuaikan NJOP
Untuk itu Sukian mengungkapkan sangat kecewa terhadap pemerintah yang tiba-tiba menaikkan biaya PBB berkali lipat.
"Saya bayar biaya PBB sebelumnya sebesar Rp 340 ribu menjadi Rp 3,2 juta, tidak sesuai, sedangkan saya selalu kebanjiran," ucapnya.
Lanjut Sukian, warga yang tinggal di Dwikora jangan dipukul rata, tidak semua bangunannya elite.
"Saya merasa ketidakadilan karena saya mintai berkas PBB tetangga sebagai syarat pengajuan keberatan juga, terbukti ukuran bangunannya lebih luas besar, tapi biayanya dia lebih kecil, bahkan ada yang dibebaskan. Masalah apa pemerintah sama saya," katanya.
"Padahal saya ini warga yang taat pajak, saya tidak pernah telat, ada apa ini. Harusnya benar-benar didata rumah warga ini jangan pukul rata, ayo kerja," katanya.
Pria berusia 70 tahun ini mengaku memang sebagai pensiunan salah satu perusahaan BUMN, tapi uang pensiuan itu tidak akan cukup.
• Jejak Rian Subroto Lenyap Pasca Rekaman CCTV Mendadak Dihapus, Vanessa Angel Ungkap Kejanggalan Ini
"Uang pensiunan saya hanya Rp 1.381.000 dan biaya PBB 3.238.980. Bagaimana caranya, ajari saya cara membayarnya," ungkapnya kecewa.
Bahkan ungkapan kekecewaannya Sukian sampaikan dengan kalimat yang ia tulis dengan pena merah khusus untuk pemerintah.
Adapun isi tulisannya
"Sedih, menderita, tersinggung dan bercampur aduk, perasaan yang tidak enak yang timbul akibat kenaikan PBB tahun 2019 yant tidak adil dan berkesan di paksakan,
Program pemerintah sangat baik bahkan saya mendukung akan tetapi buktikanlah dengan data-data yang akurat baik fisik maupun lapangan dan kondisi pendapatan, jangan data asal-asalan.
Selaku kepada petugas dan wakil kita di DPR mau bukti saya siap sebagai contoh."