IPO Institute: Golkar Kuasai Dapil Sumsel II, PKS Bisa Raih Kursi Terakhir
Independent and Public Opinion (IPO) Institute berusaha mengawal penghitungan suara caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sumsel II
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Prawira Maulana
IPO Institute: Golkar Kuasai Dapil Sumsel II, PKS Bisa Raih Kursi Terakhir
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Independent and Public Opinion (IPO) Institute berusaha mengawal penghitungan suara caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sumsel II, yang saat ini pleno di KPU Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Sangat disayangkan banyak sekali media maestream yang meng-upload beberapa nama yang terpilih di DPR RI dapil Sumsel II. Padahal di lapangan tidak demikian. Bahkan ada yang menyatakan terdapat beberapa wilayah yang tidak memiliki suara di parlemen sungguh ini tidak masuk di akal. Sayangnya pernyataan sosial media tersebut tidak berdasarkan fakta apapun juga,” kata Direktur Eksekutif IPO Institute, Ahmad Muhaimin, kepada wartawan di York Cape , Palembang, Kamis (9/5/2019) malam.
Apalagi menurutnya, akibat isu kecurangan yang terjadi di Kabupaten Empat Lawang, banyak merugikan peserta pemilu dan mengesampingkan amanah (suara) rakyat.
“Kami juga terpanggil untuk mengawal proses pleno KPU Provinsi agar profesional melalui penyampaian hasil pengamatan IPO Institute yang objektif berupa data Hitung Cepat dan Rekap DB1 Pleno KPU Kabupaten,” ujarnya.
“Kita sebenarnya agak telat, harusnya kita merilis hasil sebelum rapat pleno. Tapi biarlah kita samakan data kita dengan data dari KPU. Sejauh ini data kami dengan yang dimiliki oleh KPU hanya terdapat 1% margin error. Ini membuktikan bahwa data yang dimanipulasi selama ini tidak benar adanya,” tandasnya.
Selain itu menurutnya, sejauh ini semua berbasis data di kumpulkan dari DB 1. Sebenarnya juga pihaknya sudah melakukan quick count sendiri tapi tidak di publikasikan. Dia pun beserta tim datang ke Kabupaten Kabupaten dan Kota yang ada untuk mengumpulkan data semua TPS di Sumsel 2.
“Untuk DPR RI untuk Sumsel I menurut saya sudah benar informasi yang beredar di masyarakat,” capnya.
Dari datanya ia menyimpulkan yang terpilih itu yang pertama:
Golkar meraih 2 kursi dengan suara 373.898 ( H Alex Noerdin dan Bobby A Rizaldi), Nasdem meraih 1 kursi dengan suara 366.119 (Percha Leanpuri), Gerindra meraih 1 kursi dengan suara 305.018 (Sri Meliana) , PDIP meraih 1 kursi dengan suara 285.088 (Yulian Gunhar) , PKB meraih 1 kursi dengan suara 212.425 (Bertu Merlas).
Lalu Demokrat meraih 1 kursi dengan suara 195.161 (Wahyu Sanjaya), PAN meraih 1 kursi dengan suara 132.666 (Hanna Gayatri) dan PKS meraih 1 kursi dengan suara 122.526 (Iqbal Romzi).
“Hanya saja nanti dengan dinamika yang terjadi di KPU Provinsi bisa jadi akan bergeser posisi seperti Nasdem itu bisa kemungkinan dapat 2 kursi tapi masih kejar-kejaran dengan PKS dan sejauh data yang kita dapatkan PKS yang mendapatkan kursi terakhir,” bebernya.
Ia berharap masyarakat jangan mudah percaya dengan situs atau upload dari sosmed yang tidak resmi. "Percayakan hal tersebut kepada KPU semata,” ungkapnya.
Untuk suara PAN sendiri di 10 Kabupaten di Sumsel yang dia lihat dari hasil quick count memang tidak kelihatan suaranya , tidak terlalu signifikan, masih jauh di bawah PKS.