Ramadan 2019
Tiba -Tiba Sakit Kepala atau pusing Usai Berbuka Puasa? Hindari 3 Kebiasaan Ini
Tiba -Tiba Sakit Kepala atau pusing Usai Berbuka Puasa? Hindari 3 Kebiasaan Ini
Penulis: Abu Hurairah | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah seharian berpuasa tidak makan dan haus, buka puasa menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu.
Hal ini karena dapat menghilangkan rasa dahaga dari lapar dan minum.
Usai berbuka puasa pernahkah kalian merasakan pusing atau sakit kepala?
Kalau pernah, nah coba hindari kebiasaan berlebihan di bawah ini.
Berikut Tribunsumsel.com rangkum berbagai sumber, 3 hal menyebabkan sakit kepala atau pusing saat berbuka puasa.
1. Minum Air Es atau Minuman yang Dingin.

Dikutip dari Health.grid.id melansir dari Kompas.com, seorang praktisi gizi klinis dan olahraga, Rita Ramayulis, mengatakan bahwa minuman yang terlalu dingin akan membuat kerja lambung lambat karena harus menyesuaikan dengan suhu tubuh.
Terlebih lagi, perut telah lama tidak terisi makanan ataupun minuman saat puasa.
Lambung pasti akan kaget ketika menerima air es saat dikonsumsi ketika buka puasa.
2. Makanan Manis saat Berbuka Puasa

Saat berbuka puasa hindari makanan yang manis-manis yang berlebihan.
Mengutip dari Kompas.com dilansir dari British Nutrition Foundation, sebaiknya kita tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan gula tambahan.
Selain bisa bikin gula darah merosot drastis, asupan kalori dan gula yang terlalu banyak bisa membuat berat badan malah naik meski sedang berpuasa.
Lebih baik pilih makanan manis alami yang juga mengandung serat dan bernutrisi tinggi, seperti: Jus buah atau smoothies Kurma Es buah tanpa pemanis tambahan Buah segar, buah kering, atau buah yang dibekukan, misalnya pisang beku salut cokelat.
3. Merokok usai berbuka Puasa.

Banyak perokok yang mengakui bahwa menahan lapar dan haus lebih mudah ketimbang menahan keinginan merokok.
Selama bulan puasa pun merokok menjadi hal yang pertama dilakukan setelah minum air saat beduk Maghrib tiba.
Dikutip dari Kompas.com Langsung merokok saat berbuka puasa sebenarnya tidak disarankan karena memiliki efek buruk pada kesehatan.
"Saat berpuasa, kita tidak makan dan minum selama belasan jam. Perut kosong dan tidak ada nutrisi yang masuk. Tapi ketika buka puasa sebentar langsung merokok, itu berarti yang kita masukan pertama ke dalam tubuh adalah zat-zat beracun," ujar dr.Agus Dwi Susanto, spesialis paru dari RS.Persahabatan Jakarta kepada Kompas Lifestyle.
Ia memaparkan bahaya zat-zat yang terdapat dalam asap rokok, terutama yang bersifat akut seperti nikotin dan karbonmonoksida. "Efek nikotin akan langsung masuk ke otak karena ada reseptornya.
Jika kita memasukkan nikotin dalam jumlah banyak pada waktu singkat akan timbul rasa mual dan sakit kepala," paparnya.
Sementara itu, karbon monoksida merupakan zat beracun yang mengikat hemoglobin darah 300 kali lebih kuat dibanding oksigen.
Menurut dr.Agus, akibatnya adalah sirkulasi karbon monoksida dalam sirkulasi sangat banyak. Tubuh pun bisa kekurangan oksigen dan terasa pusing.
"Berbuka puasa dengan rokok berarti racun akan masuk dalam darah dengan cepat. Kalau zat-zat kimia lain, seperti tar sifatnya kronik atau jangka panjang dan berakumulasi di dalam tubuh," imbuhnya.
Selain itu, kebiasaan merokok saat berbuka puasa juga lebih gampang memicu batuk akibat iritasi saluran napas.
"Kita tidak minum sehingga hidrasi kurang dan tenggorokan kering. Iritasi saluran napas lebih gampang jika kita merokok," katanya.