Tri Setiawati Duga Pengamen Mencopet Ponselnya, Mahasiswi UIN Korban Copet Pasar 16 Palembang

Tri Setiawati (23) warga Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel menjadi korban pencopetan, Sabtu (4/5) sekitar pukul 11:00 WIB.

Editor: Prawira Maulana
LUSI/TRIBUNSUMSEL.COM
Korban Tri Setiawati. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tri Setiawati (23) warga Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel menjadi korban pencopetan, Sabtu (4/5) sekitar pukul 11:00 WIB.

Saat itu Tri yang sehari hari ngekost di Jalan Rawa Jaya ini hendak pulang kampung ke daerahnya di Banyuasin.

Kemudian Tri yang baru pulang dari kampus UIN, akan bertemu ibunya Samiatun (58) di kawasan pasar 16 Ilir yang sedang berbelanja.

"Waktu pergi Hp itu aku letakan di resleting bagian depan, dan pas baru sampai di pasar 16, aku pegang tas ini, masih ada HPnya," kata Tri.

Lalu ketika ia masuk lantai basment pasar 16, ia mampir ke salah satu toko di sana. Tak lama kemudian datang tiga orang pengamen.

"Mereka itu kaya usia tanggung, mungkin sekitar SMP lah, lalu mereka kaya mendekat-dekat itu. Cuma saya cuek saja," cerita Tri.

Saat ketiga ketiga pengamen itu pergi, barulah Tri sadar dan langsung mengecek tas punggungnya. Saat dilihatnya tas tersebut sudah dalam keadaan terbuka dan HPnya sudah hilang.

"Aku langsung nanya dengan beberapa penjual yang ada disana, tapi sayang nya nggak ada yang tahu. Sempat juga aku mau cari pengamen itu namun sudh tidak terlihat lagi," katanya.

Akibat kejadian ini, Tri mengalami kerugian satu unit HP merk evercross warna hitam dan selanjutnya melapor ke Polresta Palembang.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon E winara melalui Kanit II Ipda Juan mengatakan benar korban telah membuat laporan.

"Benar korban datang untuk membuat laporan pencopetan, namun saat ini belum kita masih minta korban untuk melengkapi berkas," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved