Kerusuhan di Kantor Bawaslu PALI
Demo Rusuh di Bawaslu PALI, 25 Warga Diamankan, Polisi dan TNI Korban Lemparan Batu
Ratusan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tanah Abang Abab Bersatu (Mantab) berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu PALI
Sejumlah anggota Polisi dan TNI menjadi korban lemparan batu yang dilakukan massa yang tidak bisa masuk ke kantor Bawaslu PALI.
Massa ini merupakan pendukung dari lima calon legislatif (Caleg) berasal dari PALI.
Lima caleg ini, mengerahkan massa agar meminta untuk dilakukan pemilihan ulang di dua wilayah.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, membenarkan ada massa yang melempar batu karena tidak bisa masuk ke kantor Bawaslu.
Massa tetap memaksa masuk meski sudah ada perwakilan dari masing-masing caleg yang diterima pihak Bawaslu.
"Karena berupaya untuk masuk, sehingga ditahan agar tidak masuk. Karena, sudah ada perwakilan mereka yang diterima. Akan tetapi, tiba-tiba langsung ada pelemparan batu ke arah anggota," ujar Supriadi, Jumat (3/5/2019).
Menurut Supriadi, awalnya massa melakukan unjuk rasa di kantor KPU.
• BREAKING NEWS : Ratusan Relawan Prabowo-Sandi Gelar Deklarasi Kemenangan di Palembang
Akan tetapi, diarahkan Kapolres Muaraenim untuk ke Bawaslu. Karena, ranah untuk mengadukan kecurangan berada di Bawaslu bukan berada di KPU.
Sehingga, massa berpindah ke kantor Bawaslu.
Massa yang datang, akhirnya diterima pihak Bawaslu. Beberapa orang perwakilan, diterima pihak Bawaslu .
Namun, massa yang berada di luar tidak terima dan tetap memaksa untuk masuk.
Pihak keamanan yang melihat massa menerobos untuk masuk, langsung melakukan penahanan.
Pihak keamanan berupaya untuk mendorong massa agar berada di luar kantor Bawaslu.
Namun, saat itulah aparat dilempari batu.
Aparat yang dilempari batu, langsung berupaya memukul mundur massa yang terus berupaya untuk masuk ke dalam kantor Bawaslu.
Dalam aksi ini, sebanyak 25 orang yang merupakan pendukung dari lima caleg diamankan dan dibawa ke Polres Muaraenim.