Pemilu 2019
Kisah Agus Suwandi, Pernah Jadi Kuli Panggul dan Semir Sepatu Diprediksi Menjadi Anggota DPRD
TRIBUNSUMSEL.COM, LAMPUNG-Agus Suwandi mempunyai kisah yang panjang sebelum dia diprediksi kuat lolos menjadi anggota DPRD Lampung Tengah
Caleg Golkar nomor urut delapan itu tetap menjalani pekerjaan sebagai kuli panggul ikan asin.
Pekerjaan lain juga ia lakukan seperti menjadi kornet angkot, sales penjual panci, hingga sempat mendapat pekerjaan sebagai petugas kebersihan di salah satu perusahaan di Terbanggi Besar dengan gaji sebesar Rp 182 ribu per pekan.
Karirnya melesat.
Sampai akhirnya pada 2005, ia masuk ke sebuah perusahaan pembiayaan motor sebagai eksekutor.
Karier Agus di tempat ini cukup bagus.
Dari eksekutor menjadi supervisor, finance coordinator, direktur finance, hingga akhirnya menjadi kepada kantor di Menggala, Tulang Bawang.
Kemudian pada 2014, Agus berkenalan dengan politik melalui kakak iparnya, yakni Ardito Widjaya yang saat itu menjadi Ketua AMPI Lampung Tengah.
Agus berkecimpung di organisasi itu, sampai akhirnya pada 2017 ia ditawarkan menjadi caleg dan mendaftar ke Partai Golkar.
"Saya nggak percaya diri lah, karena mau nggak mau saya harus nyalon di dapil V."
"Tahu sendiri kan dapil V itu kayak gimana, dari internal ada politisi-politisi senior dan incumbent baik eksternal (partai lain) dan internal, ada bendahara (Partai Golkar) juga di situ."
"Tapi, saya diyakini Mas Ardito kalau saya serius, pasti bisa," kata Agus Suwandi.
Total hasil penghitungan di tingkat kecamatan Agus meriah total 5.665 suara.
"Saya sadar kondisi siapa saya, tim (tim sukses) pun hanya dari teman-teman sekolah dan teman main."
"Tapi, saya langsung turun ke lokasi ke kampung-kampung dan mencoba mendengar langsung apa yang menjadi keinginan masyarakat," kata Agus Suwandi.
Di dapil V, Partai Golkar mendapat kesempatan meraih 3 kursi dewan dari 12 kursi yang diperebutkan.