Ramadan 2019
Polda Sumsel Janji Tindak Tegas Penimbun dan Permainan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadhan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, Polda Sumsel akan menerjunkan tim satgas pangan
Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, Polda Sumsel akan menerjunkan tim satgas pangan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (29/4/2019) mengatakan, tim satgas pangan yang diturunkan bertujuan untuk memantau harga kebutuhan bahan pokok.
Sebab konsumsi bahan pokok akan meningkat menjelang dan selama Ramadan.
Momen ini biasanya dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan besar.
"Tim Satgas Pangan ini terdiri dari berbagai unsur, sehingga bila ada pelanggaran bisa dilakukan penegakan hukumnya. Menjelang Ramadan ini tidak dipungkiri biasanya akan ada lonjakan harga. Itulah yang perlu dilakukan antisipasi," ungkapnya.
• Jelang Ramadhan, Harga Ayam Naik Jadi Rp 40 Ribu/Kg, Ini Harga Telur, Cabai, Bawang di Lubuklinggau
• Pembangunan Hotel Poltekpar Palembang Ditarget Selesai Tahun Ini, Punya 7 Lantai Standar Bintang 4
Selain pengecekan dan pengawasan harga kebutuhan bahan pokok, Polda Sumsel juga berharap kepada PLN untuk tidak sering melakukan pemadaman listrik saat Ramadan.
Selain itu pula, Kapolda meminta kepada Pertamina agar pendistibusian BBM tidak terhambat.
Karena biasanya saat Ramadan dan menjelang lebaran, penggunaan BBM akan meningkat.
"Semuanya diharapkan tidak ada hambatan, baik listrik dan juga BBM. Agar masyarakat tidak terganggu dalam melaksanakan ibadah."
"Untuk kebutuhan pokok juga, akan benar-benar kami pantau agar tidak mengalami lonjakan atau yang bisa memberatkan masyarakat," ungkapnya.
Ditreskrimsus Polda Sumsel telah diperintahkan Kapolda Sumsel untuk melakukan pemantauan terhadap distribusi bahan pokok dan harga kebutuhan bahan pokok.
Antisipasi dilakukan agar, kelangkaan kebutuhan bahan pokok dan kenaikan harga yang gila-gilaan dapat ditekan.
Hal inilah yang diungkapkan Ditreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Zulkarnain, Senin (29/4/2019).
Menurut Zulkarnain, memang saat ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok dan juga kurangnya pasokan kebutuhan bahan pokok.
"Faktor distribusi juga mempengaruhi, karena jalan yang rusak, cuaca yang saat ini kurang bersahabat membuat beberapa komoditi tertentu juga mengalami kekurangan produksi," ujar Zulkarnain.
• Polda Sumsel Gelar Razia Kendaraan Operasi Keselamatan Musi 2019, Ini 7 Pelanggaran Jadi Perhatian
• Sambut Ramadan 2019, Ini Niat Puasa dan Tata Cara Mandi Wajib Pria dan Wanita Sesuai Ajaran Rasul
Dari itulah, Ditresrimsus dan jajaran akan melakukan pengecekan setiap hari mengenai pasokan kebutuhan bahan pokok dan harga bahan pokok.
Meski memang, saat ini belum ada kelangkaan bahan pokok dan kenaikan harga.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan baik pendistribusian maupun harga.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan para asosiasi.
Imbauan juga telah diberikan kepada asosiasi agar tidak melakukan penimbunan atau menaikan harga secara sepihak.
"Ketemu ada permainan, penimbunan, memainkan harga sepihak akan dilakukan penindakan. Tidak ada toleransi terhadap hal itu, karena ini kebutuhan orang banyak."
"Misalnya ada permainan penimbunan ayam, telur dan daging serta sebagainya, akan kami tindak," ungkapnya.
• Gubernur Sumsel Herman Deru Wajibkan Tempat Hiburan Malam Setop Beroperasi Selama Ramadhan 1440 H
• HiLo School Gelar Kompetisi Mewarnai dan Aplikasi Bermain Edukatif di Palembang
Ketika disinggung mengenai penggunaan bahan berbahaya untuk panganan berbuka puasa di pasar beduk, antisipasi menggunakan formalin juga dilakukan.
Namun, Pihkanya mengaku tidak bisa menindak pedagangnya.
Karena, pedagang panganan berbuka puasa membeli bahan dasar dari distributor.
Penindakan akan dilakukan terhadap distributor baik itu mie basah, tahu dan sebagainya.
"Kami imbau juga saat puasa juga, masyarakat jangan terlalu konsumtif. Lebih baik sewajarnya saja. Karena bila permintaan banyak, secara otomatis bisa menaikan harga pangan," pungkasnya.