Pemilu 2019
BREAKING NEWS, Tuntut Penghitungan Suara Ulang, Caleg dan Warga Blokade Jalinsum di Muratara
Calon Legislatif (Caleg) dari 8 Partai Politik (Parpol) bersama warga blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kelurahan Muara Rupit Muratara
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA- Calon Legislatif (Caleg) dari 8 Partai Politik (Parpol) bersama warga blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Mereka diduga tidak puas dengan jawaban hasil pertemuan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muratara.
Puluhan kendaraan roda empat dari arah Jambi maupun dari arah Lubuklinggau tidak bisa melintas bahkan mereka telah membakar ban bekas di tengah jalan.
Rombongan massa memblokir Jalinsum dengan berdiri ditengah jalan sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Selamatkan suara rakyat" dan "tulisan masyarakat meminta dilakukan perhitungan ulang disetiap TPS".
Sebelumnya proses rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara di PPK Rupit sudah diwarnai kegaduhan dan dihentikan untuk sementara.
• Ini Rincian Dana Santunan Penyelenggara Pemilu, KPPS, PPS, PPK, Linmas Meninggal Dunia atau Sakit
Kegaduhan terjadi karena adanya protes dari beberapa Caleg yang meminta agar dilakukan penghitungan ulang surat suara.
Willi Pasundan, Caleg dari Partai Amanat Nasional, Dapil 1, Kecamatan Rupit dan Karang Dapo, meminta agar penghitungan di PPK Kecamatan Rupit tidak berdasarkan C1, namun harus dilakukan hitungan manual kertas suara dalam kotak.
"Kami menduga ada kecurangan dalam C1, dan berharap PPK melaksanakan perhitungan ulang dengan membukakan lembar perlembar surat suara setiap TPS di Kecamatan Rupit," ungkapnya.
• Partisipasi Pemilih Pemilu di Kota Prabumulih Naik Jadi 80 Persen
Menurutnya, keinginan untuk melakukan perhitungan ulang ini merupakan sudah kesepakatan Caleg dari 8 Partai Politik.
Sedangkan, Nandika Caleg dari Partai Nasdem, mengatakan tujuan agar dilakukan penghitungan secara manual dengan membuka kotak suara dan dihitung satu persatu agar disaksikan oleh masyarakat banyak.
"Banyak kejanggalan dalam C1, kami harap laksanakan saja hitungan dengan manual, agar semua jelas, menang dan kalah kami siap terima dengan lapang dada jika sudah hitung ulang," katanya.
Sementara itu, Wakapolres Musi Rawas Kompol Rocky Marpaung, menanggapi hal tersebut, mengajak para Caleg untuk duduk bersama dan berdiskusi agar bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
• Presiden Joko Widodo Memutuskan Untuk Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Luar Pulau Jawa
Rocky menegaskan, supaya para caleg mengawal proses hukum laporan mereka sesuai dengan tuntutannya dan tidak menggerakkan massa untuk melakukan tindakan anarkis.
"Silahkan lakukan sesuai peroses hukum, jangan ada anarkis karena itu akan menjadi tindakan pidana, kami hanya pihak keamanan, dan akan menyampaikan keluhan ke Gakumdu KPU dan bawaslu,"
"Karena mereka yang ada wewenang, mereka yang memberikan keputusan," katanya dihadapan para Caleg.
Ketua PPK Rupit Muhazoni, pihaknya terpaksa menghentikan proses rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Kecamatan Rupit untuk sementara, mengingat situasi masih memanas.
"Demi keamanan, kita lakukan penghentian dulu proses pleno," katanya singkat.