Pemilu 2019

Cerita Sedih Heri Jadi Ketua PPK, Anak Protes Karena Jarang Kumpul, Sering Tanya, Ayah Sibuk Ya?

Keputusan Heri Suyatno, untuk menerima pekerjaan sebagai Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bukit Kecil, dijalaninya dengan hati tulus dan ikhlas

Penulis: Sri Hidayatun |
Tribun Sumsel/ Sri Hidayatun
Heri Suyatno, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bukit Kecil 

"Dia pernah WA nanya "Ayah sibuk ya". Sedih rasanya, tapi mau bagaimana lagi karena saya sudah komitmen untuk melakukan tugas ini," jelasnya.

• Lembur Siapkan TPS, Mahmud Ketua KPPS di Sako Palembang Kena Stroke, Sempat Tidak Bisa Ngomong

Kalau istri, ia mengaku bersyukur sangat pengertian.

Bahkan setiap pulang larut malam selalu ditunggui.

"Alhamdulilah kalau istri bisa mengerti. Semuanya juga diurus istri. Apalagi kesehatan sangat diperhatikannya."

"Saya dikasih vitamin dan lainnya agar kondisi saya tetap fit," ujar pria yang tinggal di Jalan pangeran subakti lorong muhibah no 1381 rw 10 kelurahan 26 ilir kecamatan bukit kecil.

Tak dipungkiri oleh Heri tugasnya sebagai ketua PPK ini sangat memakan waktu.

Demi mempercepat perhitungan rekapitulasi pemilu ini, para panitia pemilu ini harus rela kerja hampir 24 jam.

"Sejak awal melakukan perhitungan, jam 8 pagi sudah ada di sini sampai jam 12 malam. Belum lagi sampai di rumah kadang tidak bisa tidur. Kira-kira tidur ya hanya 4 hingga 5 jam," jelasnya.

Belum lagi, lanjut dia banyak permasalahan yang datang saat bekerja juga turut membuatnya sedikit frustasi dan kondisi kesehatan sempat down.

Tapi ia kembali mengingat tujuan utama dalam bertugas.

Kata Heri, kalau berbicara soal gaji yang ia terima sebagai ketua PPK sangatlah jauh dari kata besar.

Namun baginya bukan gajinya yang ia harapkan atau utamakan tapi ada suatu kebanggan tersendiri baginya ikut mencetak sejarah dalam pesta demokrasi besar ini.

Partisipasinya dalam perhitungan suara seperti ini bukan pertama kali bagi dirinya. Bahkan ini sudah yang ketiga kalinya.

"Tahun lalu, ikut juga Pilkada kota Palembang lalu juga pileg pada tahun 2014 lalu. Jadi ini bukan yang pertama."

"Tapi tahun ini lebih beda dari sebelumnya karena ini pemilu yang paling lama dan cukup sulit bahkan sampai memakan banyak petugas KPPS yang meninggal dunia," tegas dia.

Untuk itu, ia mengaku selalu waspada dan tetap menjaga kondisi tubuhnya selama bertugas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved