Pemilu 2019
Kabar Duka Petugas Pemilu di Sumsel, Jumlah Meninggal Dunia Bertambah Jadi 11 Orang
Jumlah Petugas pemilu yang meninggal saat melaksanakan proses Pemilu 2019 serentak di wilayah Sumsel kembali bertambah jadi 11 orang.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kabar duka kembali datang dari Sumatera Selatan.
Jumlah Petugas pemilu yang meninggal saat melaksanakan proses Pemilu 2019 serentak di wilayah Sumsel kembali bertambah jadi 11 orang.
Penyebabnya diduga akibat kelelahan.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Sumatera Selatan (Sumsel) dikutip dari kompas,com, hari ini, Rabu (24/4/2019), sudah 11 orang meninggal karena kelelahan.
Komisioner KPU Sumsel, Divisi Hukum dan Pengawasan Hepriadi mengungkapkan, jumlah petugas yang meninggal itu sudah dipastikan dari keterangan medis yang mereka terima.
Dari hasil medis tersebut, semuanya dipastikan mengalami kondisi kesehatan yang terus menurun hingga meninggal akibat kelelahan.
• Tips Jaga Kesehatan dan Harus Diperhatikan Petugas Pemilu (PPK dan PPS), Cukup Tidur dan Pola Makan
"Ada juga yang kecalakaan saat pulang bertugas. Tapi rata-rata penyebabnya karena kelelahan. Sudah 11 petugas yang meninggal," kata Hepriadi.
Hepriadi mengutarakan, beberapa petugas KPPS juga masih menjalani perawatan karena kelelahan.
KPU pun masih mendata jumlah petugas yang masih dirawat.
Menurutnya, dana santunan untuk para petugas KPPS yang meninggal saat ini masih diajukan ke KPU RI.
Sebab, sejauh ini tak ada anggaran khusus baik santunan maupun asuransi.
"Masih proses pengajuan, informasi lanjutan masih menunggu," ujarnya.
Saat mendaftar sebagai petugas KPPS, menurut Hepriadi, seluruhnya dalam kondisi sehat.
Namun, karena pada pemilu ini ada lima surat suara yang harus dihitung membuat mereka menjadi kelelahan.
"Sudah menjadi konsekuansi jika pemilu digabungkan antara Pilpres dan Legislatif. Kita akan berikan santunan kepada petugas KPPS serta penghargaan karena mereka adalah pahlawan yang sudah berjuang untuk demokrasi," kata dia.
Berikut daftar petugas KPPS meninggal dunia di Sumsel :
1. Fahrul (50 tahun), Petugas di TPS 2 OKU.
2. Tutik Hidayati (42 tahun), Petugas KPPS Desa Suka Mulya OKI.
3. Arman (42 tahun), KPPS 07 Gunung Jati Kecamatan Cempaka OKUT.
4. Syarifudin (39 tahun), Anggota KPPS 06 Desa Anyar Kecamatan BP Bangsaraja OKU Timur.
5. Yanto (30 tahun), Anggota PPS Desa Tanjung Dalam Kecamatan Keluang Musi Banyuasin.
6. Untung Imansyah, Anggota PPS PPS di TPS 14 di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin.
7. Ganjar, Ketua PPS Desa Maju Ria Kecamatan Karang Agung Kabupaten Banyuasin
8. Slamet Riadi dari Palembang
9. Sudi dari Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir
10. Yusman dari Kabupaten Empat Lawang
11. Midi Gusti di OKU Timur
Tuti Hidayati, Fachrul, Untung Imansyah, Syaripudin, dan Arman dlaporkan meninggal dunia akibat kelelahan usai bertugas, sedangkan Yanto meninggal setelah ditabrak babi sepulang mengantar kotak suara.
Sementara Ganjar, Ketua PPS Desa Maju Ria Kecamatan Karang Agung Kabupaten Banyuasin meninggal sebelum hari pencoblosan.
Ganjar menjadi korban dalam kecelakaan speed boat saat perjalanan menuju PPK.
Tanggapan Gubernur Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru usai membuka Musrenbang RKPD Provinsi Sumsel Tahun 2019, Rabu (24/4/2019) mengatakan, kemarin dari Empat Lawang telah mengintruksikan secara langsung dan menyeluruh kepada Bupati/Walikota untuk menyiagakan petugas kesehatan di setiap PPK.
"Saya sudah menginstruksikan secara langsung dan menyeluruh kepada Bupati/Walikota untuk standby-kan atau menyiagakan petugas kesehatan di setiap PPK," ujarnya di Hotel Santika Premiere.
Apakah Pemprov akan memberikan santunan kepada keluarga yang meninggal dan yang sakit?
Menurut Deru, Pemprov Sumsel pasti akan memberikan bantuan moril maupun materil jika dibutuhkan oleh PPK dan KPU di Kabupaten/Kota.
• KPU Sumsel : Petugas Pemilu Meninggal Dunia dan Sakit Akan Dapat Santunan
Sementara itu di tempat yang sama Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumsel Fitriana SSos MSi menambahkan, bahwa memang benar ada petugas KPPS atapun PPK yang sakit bahkan ada yang meninggal.
"Manusiawai ya, itukan faktor kelelahan. Sebelumnya juga dilakukan persiapan dan pasca penghitungan mereka kerja non stop, kurang istirahat karena keterbatasan petugas sementara hasilnya sudah ditunggu," ujarnya
Terkait bantuan yang akan diberikan menurutnya, secara santunan belum tau tapi mungkin berupa uang yang akan disampaikan pak Gubernur.
Tapi sebelumnya Pak Gubernur sudah mengintruksikan untuk menurunkan tim ke sehatan di setiap PPK.