Kecelakaan Menantu Pemilik Rumah Limas

Kronologi Kecelakaan Tragis Menantu dan Anak Pemilik Rumah Limas, Korban Sempat Berteriak Keras

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua korban merupakan menantu dan cucu dari pemilik rumah Limas Palembang. Keduanya mengalami kecelakaan tragis.

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Prawira Maulana
GANDI
Rumah duka keluarga almarhumah Sri Handayani di Demang Lebar Daun, Senin (22/4). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terbaring lemas dengan mata merah dan membengkak, wanita lanjut usia ini hanya bisa pasrah dengan kepergian anak dan cucu semata wayang yang meninggalkan akibat kecelakaan dirumahnya sendiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua korban merupakan menantu dan cucu dari pemilik rumah Limas Palembang. Keduanya mengalami kecelakaan tragis.

Dengan suara nada kesedihan, Riani mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak dan cucunya.

"Saya sudah ikhlas. Dia anak dan cucu saya sematang wayang," ujarnya.

Ibu kandung, almarhumah Sri Handayani ini menuturkan saat kejadian ia melihat sendiri kejadian yang menimpa orang kesayangannya tersebut.

Katanya, saat kejadiaan naas tersebut sore sekitar pukul 16.00, almarhumah baru saja pulang bersama anak dan sopirnya, suaminya tidak ikut.

Semuanya turun dari mobil. Lalu, anaknya berlarian di belakang mobil.

Diketahui, mobil tersebut dalam keadaan masih hidup dan posisi agak terjal. Lalu, almarhumah melihat mobil berjalan tersebut spontan langsung ikut mengejar untuk menyelamatkan.

Namun naas keduanya masuk ke bawah mobil dan terseret.

"Saya juga lihat mobil itu bejalan. Saya juga sempat menolong tapi kaki saya jatuh karena kaki saya bengkak," ujarnya sembari mengenang kejadian tersebut.

Kata sang ibu, almarhumah juga sempat berteriak namun tak ada yang dengar. "Sempat teriak tapi tidak dengar," jelas dia.

Kata sang ibu, almarhumah juga sempat kondangan bersama suami dan anaknya pada hari itu.

"Kejadiannya begitu cepat. Saya tidak bisa menolong karena saya jatuh dan kaki saya luka," katanya dengan wajah penuh kesedihan.

Riani pun tak menyangka kalau anak dan cucunya akan pergi dengan cara seperti ini.

"Saya tidak menyangka sekali. Mungkin ini sudah takdirnya dan semoga anak dan cucu saya mendapatkan surga disana," ujarnya.

Dalam keseharian, Almarhumah mengelola bisnis Rumah Limas dan ngejob sebagai MC.

"Kalau kemana-mana memang almarhumah pergi diantar karena dia sebelumnya gak bisa bawa mobil dan motor. Memang juga tengah belajar bawa mobil tapi belum saya ijinkan dan suaminya juga gak mengijinkan bawa mobil," jelas dia.

Pada pagi hari pukul 10:00, Ateh mengikuti proses pemakaman anak dan istrinya di TPU Limbungan kota Palembang.

Ia adalah anak dari pemilik rumah limas Palembang, suami dari Sri Handayani dan Kemas A Arzaq, korban kecelakaan tragis.

Ia tetap tegar melihat belahan hatinya dimasukkan kedalam satu liang kubur yang sama, Senin (22/4/2019).

Terlihat juga di lokasi pemakaman, dihadiri oleh Habib Mahdi yang turut mendoakan keduanya.

Dari hasil keterangan yang dihimpun sebelumnya, Sri Handayani merupakan menantu dari pemikik rumah Limas di kota Palembang.

Pasangan dari Azhar Ateh dan Sri Handayani (36) memiliki satu buah hati bernama Kms M Arzaq yang masih berusia 2 tahun.

Kronologi Kecelakaan

Terbaring lemas dengan mata merah dan membengkak, wanita lanjut usia ini hanya bisa pasrah dengan kepergian anak dan cucu semata wayang yang meninggalkan akibat kecelakaan dirumahnya sendiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua korban merupakan menantu dan cucu dari pemilik rumah Limas Palembang. Keduanya mengalami kecelakaan tragis.

Dengan suara nada kesedihan, Riani mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak dan cucunya.

"Saya sudah ikhlas. Dia anak dan cucu saya sematang wayang," ujarnya.

Ibu kandung, almarhumah Sri Handayani ini menuturkan saat kejadian ia melihat sendiri kejadian yang menimpa orang kesayangannya tersebut.

Katanya, saat kejadiaan naas tersebut sore sekitar pukul 16.00, almarhumah baru saja pulang bersama anak dan sopirnya, suaminya tidak ikut.

Semuanya turun dari mobil. Lalu, anaknya berlarian di belakang mobil.

Diketahui, mobil tersebut dalam keadaan masih hidup dan posisi agak terjal. Lalu, almarhumah melihat mobil berjalan tersebut spontan langsung ikut mengejar untuk menyelamatkan.

Namun naas keduanya masuk ke bawah mobil dan terseret.

"Saya juga lihat mobil itu bejalan. Saya juga sempat menolong tapi kaki saya jatuh karena kaki saya bengkak," ujarnya sembari mengenang kejadian tersebut.

Kata sang ibu, almarhumah juga sempat berteriak namun tak ada yang dengar. "Sempat teriak tapi tidak dengar," jelas dia.

Kata sang ibu, almarhumah juga sempat kondangan bersama suami dan anaknya pada hari itu.

"Kejadiannya begitu cepat. Saya tidak bisa menolong karena saya jatuh dan kaki saya luka," katanya dengan wajah penuh kesedihan.

Riani pun tak menyangka kalau anak dan cucunya akan pergi dengan cara seperti ini.

"Saya tidak menyangka sekali. Mungkin ini sudah takdirnya dan semoga anak dan cucu saya mendapatkan surga disana," ujarnya.

Dalam keseharian, Almarhumah mengelola bisnis Rumah Limas dan ngejob sebagai MC.

"Kalau kemana-mana memang almarhumah pergi diantar karena dia sebelumnya gak bisa bawa mobil dan motor. Memang juga tengah belajar bawa mobil tapi belum saya ijinkan dan suaminya juga gak mengijinkan bawa mobil," jelas dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved