Sedekah Ruwah

Tradisi Sedekah Ruwah Sambut Bulan Ramadan Sesuai Ajaran Rasulullah

Tradisi Sedekah Ruwah Nisfu Syaban Sesuai Ajaran Rasulullah, Ruwahan Sambut Bulan Ramadan.

Penulis: Abu Hurairah | Editor: Kharisma Tri Saputra
www.understandingislam.org
Tradisi Sedekah Ruwah Menurut Ajaran Islam 

yang artinya:
"Dibeberkan (catatan) amal-amal (hamba Allah) pada hari Senin dan Kamis kehadirat Allah Swt., dan ditampakkan kepada Nabi, dan bapak dan ibu mereka (yang sudah mati) pada hari Jumat.

Maka gembira mereka dengan kebaikan yang dilakukan oleh anak-anak mereka, dan bertambah putih dan cemerlang wajah mereka, maka bertaqwalah kamu dan jangan dibikin sedih mereka". (HR.Al-Hakim dari Walid abdul aziz).

Bahkan berkat dari pada doa anaknya, maka derajat orang tuanya dapat meningkat di surga, sebagaimana sabda Rasulullah saw.

yang artinya:
"Kelak akan ada seorang yang dinaikkan tingkatan kedudukannya di dalam surga, sehingga ia bertanya-tanya. "Kenapa sekarang aku bisa begini?" Orang tersebut mendapat jawaban, "Berkat permohonan ampun anakmu untukmu." (HR.Ahmad, Ibnu Majah dan Baihaki dari Abu Hurairah ra.)

Artinya:
"Dan dari Ibnu Abbas, dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad saw. bertanya: "Sesungguhnya ayahku telah meninggal dunia, padahal dia berkewajiban haji, bolehkah aku menghajikannya? Nabi Muhammad saw. menjawab: "Bagaimana pendapatmu, seandainya ayahmu meninggal dengan menanggung hutang, bolehkah engkau membayarkan hutang dia?" Dia menjawab; "ya".

Nabi Muhammad saw. bersabda: "Oleh karena itu, hajikanlah dia" (HR. Daruquthni). Artinya: "Sesungguhnya sedekah itu meredam panasnya kubur keluarganya (yang sudah mati), dan bahwasanya orang-orang mukmin pada hari kiamat bernaung dengan naungan sedekahnya". (HR.At Tabrani). Artinya: "Bahwasanya seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. "Ya Rasulullah, kami bersedekah untuk keluarga kami yang sudah mati, dan kami menghajikan mereka (badal haji) dan mendo'akan mereka, apakah semuanya itu sampai (pahalanya) kepada mereka?". Rasulullah saw. menjawab: "ya sesungguhnya semua itu sampai kepada mereka, dan sesungguhnya mereka gembira apabila kalian memberikan hadiah kepadanya". (Al Hadits)

Bahkan menurut Ibnu Abbas ra. sedekah tersebut dibutuhkan oleh arwah orang-orang mati pada hari dan malam tertentu. Artinya:

"Seperti dikatakan Ibnu Abbas ra.: "Apabila hari raya, hari 'asyuro, hari Jumat, awal bulan Rajab, malam nisfu sya'ban, dan malam Lailatul qodar, malam Jumat arwah orang-orang mati keluar dari kubur mereka dan berhenti di hadapan pintu rumah mereka dan mereka berkata; kasihanilah kami pada malam yang penuh barokah ini dengan sedekah atau (kalau tidak banyak) segenggam, karena kami sangat membutuhkan sedekah tersebut. Maka jika kamu bakhil, tidak mau bersedekah dengan materi, maka ingatkan kami dengan Al-Fatihah…" (Ibnu Abbas, daqo'ikul Akbar 1980:18)

Inilah landasan kaum muslimin melakukan sodaqoh di malam Nisfu Syaban.

Bagi yang mau melakukannya tentu ada manfaatnya bagi keluarga mereka yang sudah di alam Barzah.

Keterangan:
Konsultasi agama ini diasuh oleh Buya Drs H Syarifuddin Yakub MHI.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved