Caleg Nazarudin Kiemas Sudah Meninggal Dunia Tapi Suaranya Banyak, Siapa yang Dapat Suara Almarhum?
perolehan suara almarhum Nazarudin Kiemas dalam pemilu legislatif (Pileg) 17 April lalu cukup signifikan.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski KPU telah mengumumkan namanya saat pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah dinyatakan meninggal, namun perolehan suara almarhum Nazarudin Kiemas dalam pemilu legislatif (Pileg) 17 April cukup signifikan.
Almarhum Nazaruddin Kiemas yang juga adik almarhum Taufik Kiemas suami Megawati ini sudah ditetapkan sebagai Daftar Caleg Tetap (DCT) DPR RI dari PDI Perjuangan. Setelah ditetapkan di DCT ia meninggal dunia.
Daerah pemilihan (Dapil)nya Sumsel 1, yang meliputi Palembang, Banyuasin, Muba, Mura, Muratara dan Lubuklinggau itu, mendapatkan suara yang signifikan.
Bendahara DPD PDI Perjuangan Sumsel Yudha Rinaldi, membenarkan dalam rekapitulasi perolehan suara pileg untuk DPR RI, nama alm Nazarudin Kiemas masih banyak pemilihnya.
Namun, ia belum bisa memastikan jumlahnya karena saat ini dalam rekapitulasi tim IT PDI Perjuangan Sumsel.
"Memang benar (suara Nazarudin cukup banyak). Mungkin sebagian orang yang memilih kemarin, belum terinformasi yang bersangkutan telah meninggal dunia," kata Yudha, Sabtu (20/4/2019).
Diungkapkan Yudha, bisa juga pemilih tersebut merupakan kader atau relawan yang selama ini sudah menentukan pilihannya dari jauh- jauh hari. Dimana hal seperti ini pernah terjadi, saat pemilu 2014 lalu, dimana nama Alm Nur Iswanto politisi Gerindra masih mendapatkan suara signifikan meski sudah meninggal.
"Termasuk juga pemilih militan bisa saja memilih pak Nazarudin, karena beliau familiar dan kader senior. Termasuk meandsheat masyarakat selama ini identik PDIP dengan pak Nazarudin," terangnya.
Ditambahkan Yudha, meski nantinya suara Nazarudin tertinggi di dapil tersebut, namun tidak akan dilantik, melainkan suaranya tersebut masuk ke suara partai.
"Jadi suara alm Nazarudin, akan masuk partai dan siapa yang dapat kursi adalah mereka suara terbanyak," pungkas Yudha.
Sosok Nazarudin Kiemas
Anggota DPR Nazarudin Kiemas asal PDI Perjuangan meninggal dunia, Selasa (26/3/2019).
Beberapa orang dari keluarga besar Cik Agus Kiemas yang tinggal di desa Tanjung Raman Kecamatan Ujanmas Kabupaten Muaraenim akan bertolak ke jakarta untuk menghadiri tahlilan atas wafatnya Ir H Nazarudin Kiemas MM.
Hal ini diungkapkan oleh Hj Raujana (57 tahun), sepupu Nazarudin Kiemas saat Tribunsumsel.com menyambangi kediamannya di Desa Tanjung Raman, Selasa (26/3/2019).
"Rencananya malam ini kami akan berangkat ke Jakarta untuk melayat ke rumah duka, mudah-mudahan dapat tiket pesawat malam ini," katanya.
• Kabar Duka, Nazaruddin Kiemas Anggota DPR RI Adik Ipar Megawati Meninggal Dunia
• Hasil Timnas U-23 Indonesia vs Brunei Darussalam: Dimas Drajad Bawa Timnas U-23 Indonesia Menang
Ia juga mengatakan terkejut saat mendapat kabar bahwa kakak sepupunya tersebut meninggal.
"Secara pasti kak udin (sebutan untuk Nazarudin. Red) meninggal karena apa dan dimana, saya sendiri belum tahu,"
"Namun beliau memang ada riwayat sakit jantung, tapi kalau beliau meninggal karena apa kita masih mencari info, kami tahu beliau meninggal pertama kali itu dari group keluarga Rama Tuan yang ada di Whatsapp,"
"Saya kaget saat mendengar beliau telah tiada, kami sangat merasa kehilangan," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa Nazarudin memiliki saudara sebanyak 10 orang dan ia merupakan anak yang kelima.
Anak pertama Taufik Kemas (alm), Masnun Rahmani(alm),Darusalam kiemas(alm),Santayana Kiemas, Nazarudin Kiemas (alm),
Hermas Pinder kiemas,Darmitria Kiemas,Vivi Amelia (alm),Maria Fitria,Putri Rubiah (alm) dan Elva Ilana (alm).
"Yang sudah meninggal itu rata-rata karena penyakit Jantung," katanya.
• Dispora Sumsel Latih Mahasiswa di Palembang Menulis Berita Olahraga
• Doni Irpandi Karyawan BNI Tewas Terbakar di Jambi Dapat Penghargaan Kenaikan Pangkat
Ia juga mengatakan terakhir kali bertemu dengan Ayah Kandung Giri Ramandha Kiemas tersebut sekitar satu tahun yang lalu.
"Waktu itu dia pulang ke dusun saat Giri mencalonkan diri menjadi calon wakil gubernur, Dia memang jarang pulang ke dusun karena beliau punya kesibukan sendiri, tapi meskipun jarang pulang beliau selalu memperhatikan kami dan masyarakat di sini dari jauh, kalau lebaran dia selalu ngirimi kami THR," katanya.
Selain itu lanjutnya hal yang tak pernah ia lupakan dari sosok Nazarudin adalah ia tak pernah melupakan daerah asalnya.
"Meskipun ia di tinggal di Jakarta, tapi kalau pulang ke dusun dia tidak pernah menggunakan bahasa indonesia sama seperti almarhum Taufik Kiemas,"
"Kalau lagi di dusun ya pake bahasa Muaraenim dan kalau pulang ke Tanjung Raman ya nginapnya di rumah sini, dia tidak pernah nginap di Hotel, dan kalau sudah ngumpul ya orangnya suka ngomong jadi suasana di rumah ramai,"
"Kalau dia pulang, warga disinipun ramai berkunjung dan ngobrol dengan beliau," katanya.
Ditambahkannya terkait wafatnya Nazarudin, pihaknya belum tahu apakah akan menggelar tahlilan di Desa Tanjung Raman atau tidak.
"Yang pasti mau kejakarta dulu, bagaimana nantinya kata keluarga disana nanti, kalau disini juga akan Takziah ya akan kita gelar tapi kalau katanya cukup di jakarta saja ya sudah," pungkasnya.
• Pelaku Sempat Kira Anak Kecil yang Temani Melinda Zidemi Sudah Tewas, Bocah NT Kini Selamat
• Termakan Rayuan Pria Beristri, Siswi SMK di Baturaja Ini Hamil 4 Bulan Terpaksa Putus Sekolah
Nazarudin Kiemas Rencana Dimakamkan di Jakarta.
Rumah Duka berada di Jalan Mawar Blok G1 No 12, Puspita Loka, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten.
Nazarudin adalah seorang politisi Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Kabar duka itu dibenarkan Bendahara DPD PDIP Sumsel Yudha Rinaldi, yang saat dihubungi sedang berada di Jakarta.
"Iya, dapat kabar meninggal di rumah sakit di Jakarta, sekitar 30 menit lalu atau sekitar pukul 12.30 wib," kata Yudha, Selasa (26/3/2019).
Yudha sendiri belum mengetahui sakit apa yang diderita almarhum.
"Itu belum tahu dan masih dikonfirmasi," ujarnya.
Duka menyelimuti keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),
Pria yang lahir di Kaliurang, Yogjakarta, 25 Januari 1949, adalah seorang politisi Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Profil
Nazaruddin Kiemas dikutip dari wikidpr.org, menjadi anggota DPR-RI periode 20014-2019 melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I.
Dapil Sumsel 1 mencakup beberapa daerah tingkat II, yaitu Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggaudan Kota Palembang.
Nazarudin juga kembali maju dalam Pileg 2019, untuk Dapil yang sama yaitu Sumsel I.
Nazaruddin Kiemas merupakan adik dari alm Taufik Kiemas, yang merupakan suami dari Presiden ke V Megawati Soekarno Putri.
Nazaruddin meninggalkan istri, Lyna Soertidewi dan tiga anak, salah satunya ketua DPD PDIP Sumsel Giri Ramanda N Kiemas.
Seorang politisi Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan). Ia menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014 melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I.
Dapil ini meliputi Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau dan Kota Palembang.
Oleh fraksinya, Nazaruddin Kiemas ditempatkan di Komisi VII DPR-RI yang mengurusi permasalahan di bidang Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi serta Lingkungan Hidup.
Sebelumnya, pada periode 2004-2009, Nazaruddin Kiemas juga menjadi anggota DPR RI melalui Dapil yang sama.
Pendidikan
SR Xaverius, Palembang (1961)
SMP Xaverius, Palembang (1964)
SMA V Negeri, Jakarta (1967)
Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung (1977)
Perjalanan Politik
Ketua Himpunan Mahasiawa TP ITB (1973)
Anggota MPM ITB (1973)
Ketua I Dewan Mahasiswa ITB (1979)
Ketua DPD PDIP Sumatera Selatan (2004)
Anggota DPR RI (1999-sekarang)
Badan Kerja Sama Antar Parlemen - BKSAP DPR RI
Anggota Profesi PII
Anggota Profesi IATPI
Pendiri Yayasan Dasanaya