Pilpres 2019

Banyak Masalah di TPS, Tim Prabowo Mengaku Sangat Dirugikan dan Minta KPU Sumsel Beri Penjelasan

Tim Kampanye Daerah (TKD) Capres-Cawapres nomor 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di Sumsel, mendesak KPU Sumsel memberikan penjelasan

Tribun Sumsel/ Arief Basuki Rohekan
Koordinator divisi advokasi TKD Sumsel M Ridwan Saiman (dua dari kanan), didampingi ketua harian TKD Sumsel Habib Mahdi, pengurus TKD Sumsel Budiarto Marsul, Sujarwoto dan ketua DPC Gerindra Palembang Sri Wahyuni, saat menggelar jumpa pers, Kamis (18/4/2019) terkait banyaknya pemilih di Palembang tidak dapat memilih pada Pilpres 17 April lalu 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Tim Kampanye Daerah (TKD) Capres-Cawapres nomor 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di Sumsel, mendesak KPU Sumsel memberikan penjelasan terkait carut marutnya pelaksanaan Pemilu di Sumsel.

"KPU Sumsel harus menjelaskan kepada seluruh masyarakat Sumsel, perihal penyebab terjadinya kekurangan surat suara untuk Pilpres 2019, yang mengakibatkan banyaknya tidak dapat memilih dalam jumlah signifikan," kata Koordinator divisi advokasi TKD Sumsel M Ridwan Saiman Kamis (18/4/2018) petang.

Ridwan Saiman menyampaikan pernyataan ini didampingi ketua harian TKD Sumsel Habib Mahdi, pengurus TKD Sumsel Budiarto Marsul, Sujarwoto dan ketua DPC Gerindra Palembang Sri Wahyuni.

Diungkapkan Ridwan, TKD Sumsel kecewa atas maraknya kesalahan dan kekeliruan, dalam teknis penyelenggaraan pemilu 2019 di Sumsel.

Blackberry Messenger (BBM) Berhenti Beroperasi Pada 31 Mei 2019, Broadcast Time To Say Goodbye

Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi Ceritakan Suasana Pilpres di Solo, Warga Antusias Seperti Lebaran

"Bahwa sangat sulit untuk menyatakan kesalahan dan kekeliruan- keliruan tersebut sebagai suatu kelalaian, mengingat logistik pemilu berupa surat suara dan fomulir C1, semuanya bisa diperhitungkan sejak lama," ujar ketua DPD PKS Palembang ini.

Pihaknya juga sulit untuk memaklumi kesalahan- kesalahan tersebut, sebagai suatu kelalaian.

Mengingat sejak awal, secara sederhana semua pihak sudah memperhitungkan provinsi Sumsel adalah basis suara paslon 02.

Sehingga kesalahan-kesalahan teknis penyelenggaraan pemilu yang terjadi secara teratruktur, sistematis dan masif (TSM) tersebut, sangat merugikan paslon 02.

"Untuk itu, kami memerintahkan seluruh kader partai koalisi maupun relawan 02, untuk mengumpulkan fakta- fakta pelanggaran dan kesalahan- kesalahan teknis penyelenggaraan pemilu,"

"Agar kemudian dapat menjadi bahan dan bukti laporan pelanggaran, dan pidana pemilu kepada pihak berwajib dan kepada DKPP," tegasnya.

Dunia Maya Heboh Tagar #CyberMuslimRussianForPrabowoSos, Butuh 1 Juta Tagar

PPK Lawang Kidul Muara Enim Mulai Rekapitulasi Suara Sabtu, Ditargetkan Selesai Satu Hari 

Budiarto melanjutkan, berdasarkan dari hasil keliling kota Palembang saat pelaksanaan pemilu 17 April, banyak hal- hal yang jadi pertanyaan dan harus mendapat penjelasan dari peeyelenggara pemilu.

"Nyatanya di lapangan, banyak masyarakat yang tidak bisa menggunakan hak suaranya, karena surat suara kurang di TPS."

"Ini wilayah kota, seharusnya muda dan aneh distribusi gagal, dan jika ada kekurangan surat suara harusnya tanggap," beber Budiarto.

Sementara Ketua harian BPD Prabowo- Sandi provinsi Sumsel Habib Mahdi mengungkapkan, jika ada beberapa hal yang perlu diamati dalam pelaksanaan pileg dan pilpres di Sumsel, yang bisa jadi catatan semua pihak terkait proses pemungutan suara di TPS.

Dengan kejadian itu, Habib Mahdi tak menampik jika teknis penyelenggaran pemilu di Palembang ada kekurangan dan salah. Sehingga tanggung jawab semuanya ada di pihak KPU.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved