Baru Dibuka Pukul 11.00, TPS di Tanah Mas Banyuasin Langsung Dipadati Masyarakat
Keterlambatan logistik membuat banyak TPS di Kecamatan Talang Kelapa mundur melaksanakan pemungutan suara
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keterlambatan logistik membuat banyak TPS di Kecamatan Talang Kelapa mundur melaksanakan pemungutan suara.
Satu diantaranya di Kelurahan Tanah Mas, diantara TPS 10,11,12. Ketiga TPS itu terpantau baru memulai aktivitas pemungutan suara pada pukul 11.00 WIB.
"Dak Masalah, tetap Nyoblos pokoknya," ungkap seorang calon pemilih, Tini, seorang calon pemilih yang dijumpai Tribunsumsel di TPS 11 Kelurahan Tanah Mas, Talang Kelapa.
Ia mengaku kecewa akan keterlambatan yang terjadi karena seharusnya dirinya dapat mencoblos pada pagi hari tadi. Dan saat ini telah melanjutkan aktivitas rumah tangga.
"Iya kecewa, tapi tak apa lima tahun sekali juga, tetap nyoblos" tegasnya
Pantauan Tribunsumsel.com, di kecamatan Talang Kelapa, akibat keterlambatan distribusi ratusaan TPS mundur melakukan pemungutan suara. Rata rata kemunduran waktu pemungutan suara mencapai tiga hingga empat jam lamanya.
Dan aktivitas pemungutan suara belangsung mulai pukul 10.00, 11.00 dan 12.00 siang. Namun antusiasme masyarakat masih cukup besar untuk menggunakan hak suaranya.
Fakta-fakta Kesemerawutan Pemilu
Banyak kesemerawutan selama penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019 di Sumatera Selatan hari ini.
Mulai dari logistik yang tak kunjung datang, surat suara habis sampai berkelahi. Berikut fakta-fakta yang Tribunsumsel.com kumpulkan sampai pukul 13.30
1. Logistik tak kunjung sampai di TPS.
Sejumlah TPS di wilayah PPS Tanah Mas dan Kenten Laut Banyuasin Sumatera Selatan sampai pukul 11.00 belum juga menyelenggarakan pencoblosan.
Padahal petugas KPPS sudah siap sejak pagi.
Usut punya usut ternyata distribusi logistik surat suara dari KPU Banyuasin dan PPK di bawahnya baru datang pagi hari.
Alhasil banyak warga yang ingin mencoblos urung.
Petugas KPPS di TPS sempat bingung. Tak mau menunggu lama petugas KPPS berangkat ke kantor PPS menjemput logistik pemilu.
"Ini bukan lambat dari kami tapi dari atas (PPK dan KPU), Logistik baru tiba di PPK pukul 06.40 kemudian mungkin ada proses sortir disana. Dan baru tiba di sekretariat kami pukul 09.40 WIB," ungkap Joko Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa, Joko.
Ia mengaku kemudian berinisiatif meminta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menjemput logistik ke sekretariat PPS agar distribusi berlangsung lebih cepat.
2. Surat Suara Pilpres Kurang
Sejumlah TPS di kecamatan Ilir Timur II, kehabisan surat suara pemilihan presiden.
Seperti yang terjadi di TPS 11 dan TPS 14 Kelurahan sungai buah kecamatan Ilir Timur II Palembang, Rabu (17/4/2019).
Bahkan sempat terjadi cekcok yang berujung ketegangan antara warga yang hendak mencoblos dengan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Hasbi, salah satu warga di kelurahan Sungai Buah mempertahankan bagaimana bisa terjadi kekurangan surat suara.
"Bagaimana ini, kok bisa kurang. Pemilu jangan dipermainkan," tegasnya pada petugas PPS.
"Apanya yang mau dipilih. Pemilu ini kan inti utamanya mau pilih presiden. Tapi kok surat suaranya bisa habis,"sambungnya.
Tak hanya mempertanyakan soal surat suara, warga juga mempertanyakan proses pencoblosan yang masih tetap dijalankan oleh petugas. Padahal, surat suara untuk pemilihan presiden sudah habis.
"Harusnya jangan disuruh coblos dulu. Nanti selesaikan dulu permasalahan ini, baru dicoblos ulang," ujarnya.
Pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, warga di kelurahan sungai buah banyak yang mengurungkan niatnya untuk mencoblos dan lebih memilih pulang ke rumah.
3. Ketua KPPS Ditusuk Anak Pak RT
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan suara (KPPS) TPS 8 Kecamatan Selangit Kabubaten Musirawas ditusuk saat sedang bertugas.
Penusuknya anak ketua RT setempat.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sumsel, irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat meninjau TPS 58, Palembang.
"Untuk pemilu saat ini aman-aman saja, tapi ada kabar penusukan di TPS 8 Musirawas oleh anak ketua Rt setempat," ujar Kapolda, Rabu (17/4/2019).
Dari data yang dihimpun kejadian penusukan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB.
Kejadian terjadi tepat di depan TPS 8, dikarenakan Korban Rio Habibi sebagai ketua KPPS dicurigai menyimpan kunci gembok kotak suara oleh anak Ketua RT 6, Febri Bin Arpan.
"Rio Habibi sebagai ketua KPPS 8 mengalami luka ringan, korban sadar. Pelaku nama Febri bin Arpan. Saat itu anak ketua RT sedang mencari kunci gembok kotak suara namun baru ketemu dua dia curiga cuma dua dan satunya disimpan oleh ketua KPPS," ujarnya.
Beruntung korban dapat diselamatkan. Pihak keamanan setempat langsung menangkap pelaku dan membawa korban ke klinik setempat untuk dilakukan perawatan.
"Korban dibawa ke Puskesmas Selangit, motif pelaku curiga bahwa anak kunci yang dipegang oleh ketua TPS Rio Habibi sebanyak 2 buah, pelaku mencurigai bahwa anak kunci ada 3. Saat ini pihak kepolisian tengah memeriksa pelaku lebih lanjut," ujar Kapolda.
Komentar KPU Sumsel
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel memastikan, sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kota Palembang kekurangan surat suara Pemilihan Presiden (Pilpres), Rabu (17/4/2019).
TPS yang kekurangan surat suara itu akan dilakukan Pemilu susulan.
Hal ini disampaikan ketua KPU Sumsel Kelly Mariana, setelah menggelar rapat koordinasi dengan KPU Palembang, terkait laporan beberapa TPS yang mengalami kekurangan surat suara Pilpres.
"Untuk yang kekurangan atau tidak ada surat suara seperti Pilpres, maka di stop pemberian surat suara Pilpresnya (hari ini), dan untuk 4 pemilu lainnya (DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, dan Kota) dilanjutkan."
"Nanti akan dilakukan pemilu susulan khusus untuk Pilpres," kata Kelly, Rabu (27/4/2019).
• Tidak Punya Form A5, Keluarga Pasien di RS Charitas Palembang Kecewa Tidak Bisa Memilih
• Hapit Ibrahim Antre 10 Menit di TPS, Berharap Presiden Terpilih Perhatikan Sepakbola Indonesia
Sebelumnya, kesiapan penyelenggara pemilu untuk menyukseskan Pemilu serentak dipertanyakan.
Pasalnya saat hari pelaksanaan pemilu sangat protes akibat kekurangan logistik dan kejanggalan.
Mulai dari surat suara yang tercoblos hingga kurangnya surat suara pilpres di banyak TPS.
Bakri, Petugas KPPS di TPS 044 mengatakan, sejak pagi pihaknya hanya menerima 145 lembar surat suara pilpres, dari total surat suara yang dibutuhkan 291 surat suara.