Pengantar Logistik Berkubang Dengan Lumpur, Menyusuri Hutan Selama Enam Jam

Rabu 17 April 2019 besok pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Pemilihan Calon Anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Prov, DPRD Kabupaten/Kota

Editor: Prawira Maulana
RETNO WIRAJAYA/TRIBUNSUMSEL.COM
Para petugas dan pekerja mengangkut kota suara dan logistik pemilu ke daearah pelosok. 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Retno Wirawijaya S

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Rabu 17 April 2019 besok pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Pemilihan Calon Anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Prov, DPRD Kabupaten/Kota dan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.

Di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), ada sebanyak 438 Calon Legislatif (Caleg), Kab OKU yang akan bersaing merebut 35 kursi DPRD OKU. Selasa (16/4) mulai dilakukan distribusi logistik dari KPPS ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Untuk wilayah kota memang tidak ada kendala dalam melakukan pendistribusian. Namun untuk wilayah perdesaan jauh dari kota butuh usaha dan perjuangan keras agar penyaluran distribusi logistik Pemilu sampai tepat waktu tanpa penghalang.

Pendistribusian logistik pemilu 2019 ke kawasan Kecamatan Ulu Ogan misalnya. Dari Kota Baturaja menuju wilayah Kecamatan Ulu Ogan memang lancar. Namun untuk pendistribusuian dari PPS ke TPS, petugas harus berjuang ekstra keras. Yakni TPS di Talang Beringin dan Talang Singelage.

Padahal Masuk Wilayah Kota Palembang, Logistik Pemilu Ini Butuh Waktu Dua Jam Lewati Sungai Musi

Penjelasan KPU Lubuklinggau Mengapa Ribuan Warga Belum Dapat Undangan Memilih C6

Ketua Panwaslu Kecamatan Ulu Ogan, Darul Kurni saat dikonfirmasi menjelaskan dua TPS yang sulit dijangkau. Yakni TPS 3 Talang Beringin dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 189 orang, terdiri dari 104 laki-laki dan 85 orang perempuan. Selanjutnya TPS 4 Talang Singelage jumlah DPT sebanyak 231 orang pemilih, terdiri dari pemilih laki-laki 131 orang, perempuan 100 orang.

Untuk mengantarkan logistik ke dua TPS tersebut bukan hal mudah. Medanya naik turun bukit, masuk hutan dan perkebunan mansyarakat. Belum lagi jalanya berlumpur, terlebih di saat musim hujan. Tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat. Hanya kendaraan roda dua khusus yang mampu menembus jalan tersebut. Bahkan harus berkubang dengan lumpur.

"Kalau waktu normalnya untuk menembus dua TPS itu lebih kurang 4 Jam. itupun menggunakan kendaraan roda dua modifikasi. pendistribusian logistik ini dilakukan pengawasn oleh Pihan Panwaslu Kecamatan serta pihak kepolisian," katanya.

Kalau melihat kondisi seperti sekarang ini, jalan merah yang berlumpur dan menanjak meski menggunakan kendaraan roda dua yang rodanya sudah dimodifikasi, bisa-bisa butuh waktu 6 jam lebih baru bisa sampai le kokasi TPS.

Terlihat, logistik pemilu diangkut menggunakan sepeda motor dan pengawasan dari panwaslu dan pengamanan dari pihak kepolisian. Kotak diletakan di bagian belakang motor yang sudah, dilengkapi atau dibuat menyerupai keranjang dibuat dari bahan kayu. Kotak suara dibungkus dengan pastik sehingga meski kotoran tanah dan percikan air tidak langsung menembus kardus.

Bukan hal mudah membawa logistik ini. Petugas yang mengangkut logistik harus berjuang esktra menembus jalan tanah merah yang berlumpur dan menanjak. Bahkan petugas pengantar logoatik harus berkubang dengan lumpur. Kendaraan yang digunakanpun perjalanan kerap terhenti dikarenakan ban motor selip ke dalam tanah merah berlumpur. Disinggung dari segi keamanan kata Darul lokasi tersebut aman. Namun yang dianggap rawan karema kondisi jarak yang jauh serta mendan akses jalan yang sulit dilintasi.

Sementara itu, Ketua KPU OKU Naning Wijaya, saat dikonfirmasi apakah rencana pengiriman ke daerah sulit dijangkau jadi dilakukan mengginakan kuda, kata dia hal itu tidak jadi dilakukan. Pendistribusian ke daerah sulit dijangkau mengginakan kendaraan roda dua atau motor tril.

Sebelumnya dijelaskan Naning, tercatat ada 12 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sulit dijangkau. Hal ini disebabkan, karena jarak yang jauh dan kondisi jalan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua jenis trail. Jalan menuju TPS jauh tersebut membutuhkan waktu dua jam jika kondisi jalan kering. Sebaliknya jika hujan mengguyur, bisa membutuhkan waktu lima jam lebih untuk menuju 12 TPS itu.

12 TPS itu tersebar di 4 (empat) kecamatan di wilayah berjuluk bumi sebimbing sekundang ini.
Empat kecamatan itu, kata Naning ada di Kecamatan Sosoybuay Rayab, Lengkiti, Peninjauan dan Ulu Ogan.

Meski demikian kata Naning tidak akan menganggu pendiatribusian logistik. H-1 sebelum pelaksanaan harus ada di TPS. Naning menjelaskan secara keseluruhan jumlah TPS ada 1.243 TPS.(rws)

TribunSumsel/rws

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved