Wawancara Khusus Pembunuh Melinda Zidemi: Sudah Seminggu Rencanakan Pemerkosaan, Cinta Terpendam
DENGAN kursi roda, dua tersangka pembunuh pendeta muda Melinda Zidemi, Nang (20) dan hendri (18) dihadirkan saat konferensi pers
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - DENGAN kursi roda, dua tersangka pembunuh pendeta muda Melinda Zidemi, Nang (20) dan hendri (18) dihadirkan saat konferensi pers kasus di Mapolda Sumsel, Jumat (29/3).
Sesekali mereka meringis sambil melamun saat ditanyai. Malam sebelumnya, mereka menangis meraung-raung saat dirawat di RS Bhayangkara usai ditembak di kedua kaki.
Usai gelar konferensi pers, Tribunsumsel.com mewawancarai secara khusus tersangka Nang. Kali ini keterangannya tak plintat-plintut seperti video yang tersebar di media sosial.
TRIBUN : Siapa yang merencanakan pengadangan dan upaya pemerkosaan terhadap korban?
Nang : Saya yang merencanakan. Saya ajak teman saya (Hendri) meng-adang korban.
TRIBUN : Sejak kapan Anda mengenal korban?
Nang : Sejak setengah bulan yang lalu. Kami tetangga di Divisi 4.
(Divisi 4 merupakan areal perumahan pekerja PT Persada Sawit Mas di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Air Sugihan OKI, Sumsel. Sekitar 2 jam perjalanan lewat jalur Sungai Musi)
TRIBUN : Kapan merencanakan pengadangan terhadap korban?
Nang : Seminggu sebelumnya (pengadangan terhadap korban dilakukan pada Senin petang, 25 Maret lalu).
TRIBUN : Mengapa Anda tega membunuh korban?
Nang : Saya senang lihat dia kalau lewat sore-sore naik sepeda motor. Pernah saya temui, dia bilang "kamu (wajahmu) jelek".
TRIBUN : Karena merasa dihina, lantas timbul rencana menghabisi nyawa korban?
Nang : Awalnya saya mau adang dan diajak masuk ke perkebunan sawit. Teman saya (Hendri) ajak saya perkosa saja sekalian.
TRIBUN : Bagaimana cara Anda berdua mengaadang korban?
Nang : Kami pakai kayu dua ditaruh di jalan. Waktu tersangka lewat dan berhenti, langsung kami seret ke dalam (kebun sawit).
(Dua buah kayu yang digunakan tersangka berukuran sepanjang 3 meter dan diameter 20 sentimeter yang kini diamankan polisi. Saat menghadang korban, kedua tersangka diketahui menggunakan zebo atau penutup kepala dan wajah.)