Cerita Pedagang Kopi Keliling Beranikan Diri Jadi Caleg, Politik Itu Bukan Hanya Milik Orang Kaya

Ia kerap pendapat cibiran dari orang-orang karena dirinya tidak memiliki modal.

"Saya bilang sama adek saya. Saya mau nyaleg. terus dia bilang 'kamu mah gak mungkin, kamu gak punya uang," katanya.

Ia juga sempat diremehkan orang lain karena dirinya tak punya banyak uang.

• 45 Kata Kata Bijak Lucu, Kocak, Romantis, Cocok Buat Update di Whatsapp, Instagram, Facebook

• Mengenal Aipda Erwin alias Erwin Badak, Buser IT 1 tidak Segan Beri Tindakan Tegas ke Penjahat

"Kata orang saya ada uang gak. Gak ada saya bilang. terus dia bilang 'Ah kalau gak ada uang gak mau dipilih.'. Tapi temen saya beri semangat, saya didoain semoga orang-orang pada milih saya," ungkapnya.

Eha Soleha pun menceritakan cara berkampanyenya.

Sambil berjualan kopi, ia mengampanyekan diri kepada para pelanggannya dengan menyebarkan kartu nama.

Kadang ia juga menempelkan stiker ke rumah-rumah warga.

"Ke kampung door to door tempel stiker di rumah tetangga atau temen. Gak ada yang protes, tapi seminggu kemudian gambar saya dilepas," ucapnya sambil tertawa.

Mendengar cerita dari Eha Soleha, rupanya Najwa Shihab memanggil dua tokoh untuk memberikan konsultasi kepada Eha Soleha.

Salah satunya yakni Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya.

• Duet di Lagu Spring, Mantan Member 2NE1 Dara tidak Bisa Manggung Bareng di Comeback Park Bom

• PP Sedang Disiapkan, Jokowi Perkirakan April Nanti PNS Nikmati Rapel Kenaikan Gaji, Gaji 13 dan 14

Yunarto Wijaya menyarankan agar Eha Soleha tetap mempertahankan kebersahajaannya.

"Bu Eha memiliki potensi yang jarang dimiliki politisi lainnya. Bu Eha bisa menjadi billboard berjalan. Jadi harus berani gunakan atribut yang langsung menyatakan 'saya adalah caleg'," katanya.

Selain itu, Yunarto Wijaya juga menyarankan agar Eha Soleha bisa menampung aspirasi dari para pelanggannya, lalu ditempelkan ke keranjang atau tas yang biasa ia bawa saat berjualan.