Menguak Praktik Prostitusi di Malaysia, PSK Lulusan Sarjana Tarif Per Jam Minimal Rp 2,3 Juta

Praktek prostitusi di Malaysia terungkap bila sang pekerja seks komersil (PSK) seorang mahasiswi maka nilainya akan mahal

Tribunsumsel.com/Khoiril
Ilustrasi Prostitusi Online 

TRIBUNSUMSEL.COM - Praktek prostitusi di Malaysia terungkap bila sang pekerja seks komersil (PSK) seorang mahasiswi maka nilainya akan mahal.

Apalagi telah memiliki gelar akademik atau paling tidak lulusan sarjana maka tarifnya bisa mahal.

Hal itu yang menjadi tren di Malaysia terkait prostitusi kalangan wanita berpendidikan.

Mereka menawan, cantik, punya gelar pendidikan yang mentereng, dan mereka juga pelacur!

Kosmo! melaporkan tren terbaru perihal pelacuran di Negeri Jiran, Malaysia.

3 Pelajar SMA di Palembang Digerebek Berbuat Cabul Kepada Siswi yang Baru Dikenal di Facebook

Kasus Bidan YL Diperkosa di Ogan Ilir dan Dugaan Salah Tangkap Pelaku, Ini Penjelasan Kapolda Sumsel

Laporan itu mengungkapkan, sedang ramai di media sosial Malaysia, kualifikasi akademik menentukan harga seorang gadis panggilan.

Semakin tinggi gelar pendidikan seorang pelacur, semakin tinggi tarif per jamnya.

Masih dari laporan yang sama, para pelanggan kabarnya mau membayar mereka yang bergelar pendidikan tinggi dengan tarif yang lebih mahal.

Investigas Kosmo! mengungkapkan, para muncikari akan mempromosikan gadis-gadis “pintar” itu melalui katalog online.

Tapi ada aturan khusus mengenai jenis pelanggan yang diizinkan menyewa gadis-gadis itu.

Menurut Datuk Rohaimi Md Isa dari Bukit Aman Anti-Vice, Gambling and Secret Societies Division, perempuan lokal ternyata lebih disukai dibanding perempuan asing.

“Para pelacur beroperasi di belakang seorang muncikari yang akan mendapatkan komisi 50 – 500 ringgit Malaysia untuk setiap pelanggan,” ujarnya.

Saat ini, Rohaimi menambahkan, polisi sedang bekerja sama dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia untuk memblokir situs-situs yang mempromosikan layanan seks ilegal.

Menurut Rohaimi, tipe penjaja seks seperti ini ia sebut sebagai “prostitusi ponsel”.

Hal ini lantaran tipe penjaja seks seperti itu tidak mengenal tempat yang ajeg.

Halaman
12
Sumber: Suar.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved