Bidan Diperkosa di Ogan Ilir

Begini Kondisi Terkini Bidan Diperkosa di Ogan Ilir (OI) Kata Sang Mertua, Enggan Bicarakan Hal Ini

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bidan YL (27) yang diduga menjadi korban pemerkosaan sekaligus perampokan di rumah dinas bidan daerah Ogan Ilir hingga s

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI
Suasana ruang melati, ruang rawat khusus kebidanan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara tempat bidan YL dirawat tampak terlihat sepi, Kamis (21/2/2019). 

Bahkan suami bidan YL juga menolak berkomentar saat ditanya kondisi terkini istrinya.

"Masih trauma, tapi sudah berangsur membaik,"ujar suami bidan YL secara singkat dan enggan menyebutkan namanya.

Pria yang saat ditemui Tribunsumsel.com menggunakan baju kaos abu-abu dengan celana pendek sebatas dengkul itu berharap.

Pihak kepolisian segera menemukan dan menangkap para pelaku yang telah tega berbuat keji terhadap istrinya.

"Maunya saya pelaku cepat ditangkap dan dihukum,"ujarnya yang langsung berjalan masuk ruang melati, ruang rawat khusus kebidanan RS Bhayangkara.

Sementara itu, anak bidan YL juga terus saja menangis.

Terlihat pula pihak keluarga berusaha menenangkannya dengan cara digendong sembari diajak berjalan-jalan di seputaran ruang tunggu RS Bhayangkara.

Kasubbid Yanmeddokpol, RS Bhayangkara Dr Yunita L. Mars mengatakan, tak hanya bidan YL yang mendapatkan perawatan.

Namun anak semata wayangnya yang saat kejadian berada disekitar bidan YL juga turut menjadi perhatian pihak RS Bhayangkara.

"Berdasarkan keterangan korban, anaknya suka nangis kalau bergerak. Mungkin karena efek kejadian itu atau bukan, kita belum tahu."

"Karena saat kejadian korban tidak sadarkan diri. Dan setelah bangun posisi anaknya sudah berubah dari tempat sebelumnya."

"Tapi apa yang dilakukan pelaku pada anaknya korban tidak tahu. Itu juga jadi perhatian kita,"ujarnya.

Belakangan ini marak terjadi kasus yang terbilang cukup sadis seperti pemerkosaan, suami bunuh istri bunuh diri, bahkan pembacokan.

Menanggapi hal ini, Psikolog Enny Nuraini,MSi MPsi, turut memberikan tanggapannya.

Menurutnya banyak faktor yang melatarbelakngi hal tersebut.

"Diantaranya, tekanan sosial berupa stres tentang permasalahan hidup atau bisa jadi faktor tuntutan ekonomi," ujarnya Jumat (22/2).

Dalam istilah psikologi terdapat ego strength yang artinya kekuatan ego.

"Ada istilahnya ego strength, bagaimana kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah yang berbeda-berbeda," ujarnya.

Ada pula faktor lingkungan yang dapat menjadi faktor lain dimana kesempatan melakukannya mudah.

"Secara teori psikologi ada istilahnya superego, bagaimana individunya menerapkan norma dan moral dalam kehidupn bermasyrakat yang lemah," urainya. (cr8/ard/cr5)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved