Bandar Narkoba Makarti Jaya Manfaatkan Adik Ipar Perempuan Jualan Sabu, Sang Adik Terus Menangis

Subdit Gakkum Direktorat Polairud Polda Sumsel menangkap bandar narkoba yang biasa mengedarkan sabu di wilayah Perairan Makarti Jaya Banyuasin.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
BARANG BUKTI - Barang bukti sabu, uang tunai dan lainnya saat diamankan dari tangan Salihin dan Nursiyah di Mako Polairud Polda Sumsel, Kamis (14/2/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Subdit Gakkum Direktorat Polairud Polda Sumsel menangkap bandar narkoba yang biasa mengedarkan sabu di wilayah Perairan Makarti Jaya Banyuasin.

Jaringan ini terungkap setelah Subdit Gakkum Direktorat Polairud Polda Sumsel mendapat informasi sering ada peredaran narkoba di wilayah Makarti Jaya Banyuasin.

Penangkapan pertama dilakukan anggota terhadap Nursiyah (30) dengan menyita barang bukti 43 paket sabu dan 10 butir pil ekstasi.

"Baru sekali dititipkan dan aku sama sekali tidak tahu barang itu narkoba. Aku juga tidak dapat upah, karena menjaga warung kakak Salihin," ujarnya Nursiyah sambil menangis, Kamis (14/2/2019).

Dari pengakuan Nursiyah, barang itu milik Salihin, anggota langsung melakukan pengejaran.

Sempat berhasil lolos dari kejaran anggota, akhirnya Salihin (36) ditangkap di tempat persembunyiannya di kawasan Sako Palembang.

Dari pengakuan Salihin, ia memperoleh sabu dan pil ekstasi dari seseorang.

Saat mengambil, ia selalu bertransaksi di jalan.

Setiap kali mengambil sabu seberat 1 gram dengan harga Rp 1 juta. Dari barang tersebut, ia kemas kembali menjadi paket-paket kecil dengan harga kisaran Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu.

"Sasaran orang sana semua. Ada pekerja, nelayan dan lainnya. Bisnis ini sudah aku lakukan selama enam bulan, lantaran tidak ada pekerjaan," ujar Salihin.

Hanya beberapa Minggu, biasanya barang yang diambil dari bandar besar langsung habis.

Nantinya, ia kembali mengambil barang dengan bandar yang sama. Pengemasan paket kecil dan dijual ke pembeli di wilayah tersebut.

"Adik ipar aku ini hanya dititipi saja. Karena dia menjaga warung milik saya, jadi bisa stanby di warung. Kalau ada orang beli langsung aku telepon dia dan diberikan," pungkasnya.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Slamet Widodo didampingi Wadir Ditpolairud Olda Sumsel AKBP Bekti Darmanto dan Kasubdit Gakkum AKBP Munaspin menuturkan, Salihin ini merupakan bandar yang cukup besar di wilayah Makarti Jaya.

Sasarannya memang orang-orang di lingkungan itu.

"Tersangka ini merupakan residivis kasus yang sama. Kami masih melakukan pengembangan untuk menangkap orang yang memasok narkoba kepada tersangka," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved