Terkait Datangkan Kiper, Manajemen Sriwijaya FC Tak Bisa Penuhi Keinginan Pelatih karena Alasan Ini

Sriwijaya FC krisis pemain terutama di posisi penjaga gawang usai ditinggal Dikri Yusron yang memilih berlabuh ke Persiba Balikpapan.

Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM/WENI WAHYUNY
Jufrianto (kostum hitam) saat ingin mengambil minuman usai latihan di Stadion Atletik JSC Palembang 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC krisis pemain terutama di posisi penjaga gawang usai ditinggal Dikri Yusron yang memilih berlabuh ke Persiba Balikpapan.

Dengan hengkangnya Dikri, otomatis slot pelatih hanya diisi oleh pelapisnya yakni Jufrianto yang merupakan pemain eks PON Sumsel.

Untuk mencari pelapis Jufrianto, manajemen Sriwijaya FC mencari alternatif dengan menggunakan jasa Vaco Marcho Bonaparte yang merupakan jebolan dari Sriwijaya FC U19 tahun. 

“Untuk kiper akan diisi oleh Jufrianto yang kemarin menjadi pelapis Dikri. Memang kita krisis penjaga gawang tapi kita akan tarik pemain U19 (Vaco) untuk membantu tim,” kata Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Hendri Rizal Darmawan, Rabu (13/2/2019).

Bukan tak ingin memenuhi keinginan pelatih yang menginginkan penjaga gawang yang berpengalaman.

Rizal menjelaskan bahwa sudah tidak ada lagi waktu untuk mencari kiper karena kiper yang sudah berpengalaman tentu sudah fokus dengan timnya masing-masing.

“Sekarang sudah tidak ada waktu lagi karena Jumat (15/2) tim sudah berangkat ke Madura, kapan lagi dia akan latihan. Untuk mendatangkan kiper dari luar juga pasti banyak yang diurus. Sehingga kemungkinan kita akan gunakan jasa Vaco,” terangnya.

Rizal menilai bahwa sosok Vaco adalah sosok yang tidak asing lagi di SFC karena ia merupakan jebolan Sriwijaya FC U19. Bahkan ia sudah sering ikut latihan bersama Sriwijaya FC

“Kalau bicara pembinaan, inilah waktunya pembinaan untuk para pemain binaan SFC. Kalau berbicara prestasi, pasti kita gunakan pemain profesional,” ujarnya.

Rizal menambahkan bahwa sejak awal tim berjuluk Laskar Wong Kito tak menargetkan di Piala Indonesia ini.

Oleh sebab itulah tim yang berhomebase di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang banyak menggunakan pemain muda dan dikolaborasikan dengan beberapa pemain senior. 

“Dari awal kita belum kontrak pemain karena untuk Piala Indonesia ini sistemnya (bayar) per pertandingan. Berbeda lagi dengan Liga 1 maupun Liga 2 yang tentunya kita memiliki target,” terang Rizal.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved