Ani Yudhoyono Sakit Leukimia
Bukan Sembarangan , Inilah Kehebatan Dokter Terawan Dikirim Presiden Jokowi Untuk Ibu Ani Yudhoyono
TRIBUNSUMSEL.COM -- Dokter kepresidenan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Terawan Agus Putranto diutus Presiden Jokowi ke Singapura untuk memantau perkemban
TRIBUNSUMSEL.COM -- Dokter kepresidenan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Terawan Agus Putranto diutus Presiden Jokowi ke Singapura untuk memantau perkembangan kesehatan Ani Yudhoyono.
Seperti diketahui istri SBY, Ani Yudhoyono, dirawat di rumah sakit di Singapura karena mengidap sakit kanker darah.
"Sudah (kirim), Kepala RSPAD, kemarin diskusi dengan saya, sudah berangkat kemarin," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Mengutip akun Instagram Ani pada Senin (11/2/2019), Ani menyampaikan ucapan terimakasih dan dukungannya kepada sejumlah pihak yang mendoakannya agar lekas pulih kembali.
Satu diantara doa-doa ucapan agar cepat sembuh, datang dari Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
"Terima kasih atas perhatian dan doa tulus untuk kesembuhan saya," tulis Ani dalam akun Instagramnya sembari menulis 10 nama pejabat dari dalam negeri maupun luar negeri.
Ani juga mengunggah foto-foto kiriman bunga, buah, serta ucapan dari berbagai tokoh.
"Doa kami semua untuk kesembuhan Ibu Ani Yudhoyono," tulis Presiden Jokowi dan Iriana Joko Widodo di kartu ucapannya yang diunggah Ani Yudhoyono.
Kehebatan Dokter Terawan
Nama dr Terawan sempat membuat heboh beberapa bulan lalu, setelah ia dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), karena diduga melanggar kode etik.
Setelah heboh di media, IDI akhirnya batal memecat Terawan.
Dokter Terawan dikenal sebagai ahli terapi cuci otak untuk pengobatan strok. Terawan mempraktikkan terapi ini sejak 2005.
Metode dokter Terawan kabarnya sudah meringankan hingga menyembuhkan 40 ribu penderita strok.
Metode tersebut bahkan telah dipatenkan di Jerman dengan nama Terawan Theory.
Dari dalam negeri, inovasi dokter Terawan juga diganjar sejumlah penghargaan.
Di antaranya, penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI, sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Subtraction Angiogram (DSA) terbanyak, serta Penghargaan Achmad Bakrie XV.
Strok terjadi karena penyumbatan pembuluh darah di area otak, biasanya disebabkan oleh lemak. Hal ini mengakibatkan aliran darah jadi macet dan saraf tubuh tak bisa bekerja baik.
Akibatnya, penderita tidak bisa menggerakkan tangan, kaki, bibir, atau anggota tubuh lainnya. Inilah yang menjadi alasan aksi cuci otak dibutuhkan.
Terawan menerapkan metode radiologi intervensi dengan memodifikasi DSA.
Sebuah teknik melancarkan pembuluh darah otak yang sudah ada sejak tahun 1990-an. Modifikasi ini bertujuan mengurangi paparan radiasi.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD selaku mantan pasien, mengakui kehebatan terapi dokter Terawan.
"Ada gejala stroke, ketahuan, lalu dipompa agar bersih, langsung segar biasanya. Jadi kalau Anda mau stroke, biasanya ada ganjelan di saraf otak. Itu yang menyebabkan stroke, itu dipompa dari kaki ke jantung," jelas Mahfud, Rabu (4/4/2018) silam.
Mahfud melihat, banyak kalangan menilai metode ini belum dianggap layak. Namun, pakar hukum ini enggan mengomentarinya.
"Katanya (metode) itu belum dianggap, belum layak, tapi terserahlah, itu urusan mereka," katanya.
Disinggung bagaimana pengalamannya sebagai mantan pasien, ia mengungkapkan bahwa itu pengalaman yang bagus.
"Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus," ucapnya.