Berita Palembang
Anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono Kritik Penggunaan Uang Elektronik LRT Palembang
Adanya LRT ini muncul karena untuk kepentingan Bandara-Jakabaring. Kok malah dari Bandara-Jakabaring pakai kartu, itu gak efisien harusnya dipermudah
Penulis: Linda Trisnawati |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejak 1 Desember bagi masyarakat yang ingin naik Light Rail Transit (LRT) dari Bandara atau yang mau ke Bandara diwajibkan menggunakan uang eletronik (non tunai).
Aturan tersebut dikritik oleh Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono.
Bambang mengatakan, LRT ini harusnya dibuat mudah untuk masyarakat.
"Nggak boleh itu dibuat aturan hanya berlaku untuk uang elektronik," katanya.
• Satgas Anti Mafia Bola Kembali Bergerak, Geledah Dua Kantor PSSI, ini yang Didapat
• Selama Januari Ini 10 Pasien Demam Berdarah Dirawat di RS Siti Aisyah Lubuklinggau
"Adanya LRT ini muncul karena untuk kepentingan Bandara-Jakabaring. Lah kok malah dari Bandara-Jakabaring pakai kartu, itu gak efisien harusnya dipermudah."
"Berarti gak bisa dinikmati semua kalangan kalau begitu," ujarnya saat meninjau secara langsung di Stasiun LRT Bandara, Rabu (30/1/2019).
Menurutnya, kalau mau bikin aturan naik LRT pakai kartu elektronik (non tunia), maka harusnya dibuat juga jalur yang tunai.
Dimana-mana begitu ada non tunai dan tunai. Karena pembayaran secara langsung itu harus tetap berlaku.
• Temukan Foto Momen Terakhir Personil Seventeen Sebelum Tsunami, Ifan Seventeen Janji Lakukan ini
• Motor Jambret di Palembang Ini Jatuh Ditabrak dari Belakang, Upayanya Sembunyi di Semak Ketahuan
Ia juga mengatakan, untuk membeli kartu itu harganya Rp 25 Ribu (kosong) top up mininal Rp 10 Ribu.
"Nah bagimana kalau yang mau naik hanya punya uang Rp 10 Ribu. Apakah dia jadi tidak bisa naik, itu kan tidak boleh begitu." tambahnya.