Berita Lubuklinggau

Tak Ingin Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Terulang, Pemkot Lubuklinggau Gelar Gotong Royong

Periode bulan Januari 2016 lalu, Kota Lubuklinggau ditetapkan sebagai daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penulis: Eko Hepronis |
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Pemkot Lubuklinggau bersama warga saat melakukan gotong royong serentak, Jumat (25/1/2019). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Meningkatnya curah hujan beberapa waktu terakhir rupanya tak hanya berdampak pada naiknya debit air sungai.

Dampak lain yang dirasakan warga dan harus segera diantisipasi pemerintah yakni mulai berjangkitnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Periode bulan Januari 2016 lalu, Kota Lubuklinggau ditetapkan sebagai daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD), karena penderita mencapai ratusan orang.

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kinerja FE Unsri Gelar Pelatihan Dasar Jurnalistik di Graha Tribun

Makan Durian Sepuasnya di Demang Lebar Daun Kini Naik Harga, Rugi Ada Suami-Istri Makan 20 Durian

Sebagai antisipasi terulang kembali di tahun 2019 Pemkot Lubuklinggau melakukan gotong royong serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada Jumat (25/1/2019).

Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar secara langsung hadir di tiga kelurahan, yakni Marga Rahayu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Taba Jemekeh Kecamatan Lubuklinggau Timur I, dan Pasar Satelit Kecamatan Lubuklinggau Utara II.

Didampingi Sekda Kota Lubuklinggau, A Rahman Sani dan Asisten III, Kahlan Bahar, Wawako mengatakan, kegiatan serentak ini untuk mengantisipasi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang biasa menyerang di musim pancaroba.

Menurutnya, kegiatan gotong royong harus dilakukan secara rutin untuk menggalakkan lagi budaya kebersamaan.

Di Marga Rahayu, ia menyatakan tahun lalu kasus terbanyak terjadi di kelurahan tersebut. Sehingga ia meminta warga untuk lebih giat melakukan dan menjaga kebersihan lingkungan, serta memberantas sarang nyamuk.

Sinopsis Sinetron Cinta Suci Jumat 25 Januari, Marcel Kasihan Dengan Suci, Ada Apa ?

Selokan Penuh Sampah Sumber Utama Banjir Pasar Dempo Permai Pagaralam

Tak lupa, Wawako juga menyatakan ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan mengurangi kegiatan fogging, meski warga meminta saat terjadi kasus.

"Karena fogging itu tidak baik dan justru membahayakan kesehatan. Untuk itu, kami akan meminimalisir fogging meskipun warga meminta," ujarnya.

Dinkes juga memberikan bantuan bubuk abate pada warga untuk membunuh jentik.

Selain itu, Wawako juga meminta warga yang sakit untuk segera berobat. Apalagi Dinkes juga sudah menyiapkan mobil keliling untuk menjangkau warga yang sakit.

"Mobil ini siap ditelepon kapan saja dan langsung menuju lokasi. Mau jam berapa juga, tengah malam juga akan langsung didatangi," katanya.

Download Film Bioskop 2017, 2018, dan Terbaru Via Movies Found Online, Begini Caranya

Dikabarkan Putus dengan Jennie BLACKPINK, Ini Postingan Terakhir Kai EXO di Instagram

Ditambahkannya, warga juga diimbau mendaftarkan diri untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS). KIS dapat membantu meringankan biaya warga saat berobat.

"Syaratnya pun sangat mudah, hanya fotokopi KTP, KK, serta rekening listrik. Jadi nanti tidak ada alasan lagi warga sakit tidak mau berobat karena tidak ada biaya," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved